Chapter Ketiga

34 1 0
                                    

~ The Hidden Love ~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ The Hidden Love ~~

Happy Birthday, Gi !!

Thank You Boo..

Sorry for the little celebration.

I don't mind. The most important thing is you, honey.

Sorry ? What ?! Echa kebingungan

Honey. Thank You. Tegas Gio.

Thanks for your latest surprise tonight.

I am so happy for you, Man.

By the way.. Udah telepon Ibu Ayah ?

Sudah dong.

Echa mengacungkan dua jempolnya untuk Gio.

Anak baik.. Timpal Echa

Come on Man.. Let's blows out the candles.

Mereka merayakan melalui skype.

Yeah... Aku wakilkan dari sini..

Tepuk tangan berjarak itu menjadi penanda nuansa sunyi menyambut peralihan usianya.

Thank you, Cha. The birthday cake is so cute. Rasanya aku pengen balik ke Jakarta, peluk kamu.

Sini.. Sini..

Hey.. Don't be sad. We are Here for you.

Ayah Ibu ..

Hai.. Gi.

Gio tampaknya kurang memperhatikan dimana Echa tengah duduk.

What a surprise ! Wah.. Thanks a lot !

Bahagia Selalu Nak ..

Aamiin. Terima Kasih Ibu.

Semoga sukses dengan karier barunya

Aamiin. Terima Kasih Ayah.

Sehat Selalu, Gi. Ingat.. Jangan makan mie instan terus.

Haha.. Iya aku janji.

Pengen Pulang ! Lanjutnya lagi

Sabar ... Sahut Echa

Tuck me in your prayer.

Pasti Nak. Jawab sang Ayah

Gi kangen Ibu dan Ayah.

Baru juga seminggu disana, sabar. Sahut Ibunya.

Ibu masak apa ?

Masak Semur Ayam.

Mau...

Diet.. Diet.. Timpal Echa

Echaaa...

Haha..

Sini.. Ibu Kasih lihat..

Mereka berjalan menuju ke dalam rumah

HANGGINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang