Lisa sedang menelepon asisten nya Jackson di kamarnya "Jackson saya satu hari ini tidak datang ke kantor, tolong handle semua pekerjaan saya hari ini. Dan tolong wakilkan saya ikut dengan wakil Presdir untuk meeting".
"Baik Presdir, saya dan wakil Presdir akan menghadle jadwal. Jangan khawatir Presdir".
"Okay, pokoknya saya tidak ingin diganggu hari ini. Jika ada masalah kalian harus menyelesaikan nya. Saya tidak ingin sampai terdengar ditelinga saya masalah apapun itu".
"Baik Presdir, saya akan memastikan tidak ada masalah apapun"
"Okay, I hope so. Saya mengandalkan kalian" Telepon pun berakhir.
Louise yang melihat ibu nya menelepon dengan sabar menunggu, saat ibunya telah selesai ia pun menghampiri dan berkata "apa sudah selesai mom?. Bisa kita pergi sekarang? Louise sudah tidak sabar!"
"Sudah sayang, apa semua nya sudah beres?" Tanya Lisa memastikan
"Sudah mom. Sudah selesai tinggal pergi!"
"Okay, let's go!"
Keluar dari kamar mereka berdua menuruni tangga dan melihat nyonya Manoban dan barang-barangnya sudah beres. "Grandma ayo kita pergi sekarang. Kami sudah siap!" Ajak Louise dengan berbinar-binar sangking senangnya dan melompat lompat kecil. Gemasnya!.
"Ayo!!" Kata nyonya Manoban sambil menggenggam tangan kecil Louise dan berjalan keluar rumah. Lisa mengikuti di belakang mereka dengan senyum manis di wajahnya melihat kebahagiaan anak semata wayangnya.
Naluri seorang ibu yang tidak ada satupun yang memungkirinya, begitu pun dengan Lisa. Ia akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anaknya. Sekalipun nyawanya menjadi taruhannya, ia akan dengan senang hati melakukan nya.
Lisa begitu mencintai Louise, begitupun sebaliknya Louise juga sangat amat mencintai nya. Lisa akan membawanya kemanapun anaknya inginkan, menjelajahi dunia berdua bersama nya.
Kehadiran Louise menjadi penyemangat kala ia lelah dengan semuanya. Menjadi cahaya saat ia tenggelam dalam lautan ketakutan dan kesedihan masa lalu kelam itu.
Louise membawa keceriaan dan kehangatan dalam jiwa dan hati nya. Hanya dengan melihat senyum nya, rasa letih akan penat nya hidup seakan hilang tak bersisa.
Lisa tak sanggup membayangkan jika suatu saat Louise hilang dari pandangan nya. Ia akan ikut kemanapun Louise berada, bahkan jika itu adalah kematian.
Lisa tidak mendengar satupun percakapan antara nyonya manoban dan Louise. Ia hanya termenung mulai dari pergi sampai mereka sampai ditempat tujuan. Ia tersadar saat Louise menepuk paha nya dan memanggil nya.
"Mommy kenapa diam?".
"Emm tidak apa-apa sayang. Mommy tadi sedang fokus melihat jalanan" ujarnya.
"Oh okay mom, ayo turun kita sudah sampai".Mereka semua turun, dan berjalan menuju loket tempat mendaftar masuk ke kebun binatang. Lisa dan nyonya manoban menggenggam tangan Louise dan masuk ke dalam.
Mereka berjalan sambil melihat-lihat binatang yang ada di dalam. Lalu ada bis kebun binatang yang lewat, mereka menaikinya mengelilingi kebun binatang dengan puas dan terlihat semua bintang yang ada di sana.
"Mom, itu little Lion. Louise ingin memilikinya. Lion nya terlihat imut yang kecil itu mom!. Bolehkah Louise memelihara nya mom?"
"Astaga sayang itu bintang buas, tidak untuk dipelihara. Ia bisa memakan manusia jadi Louise tidak diizinkan untuk memelihara nya ya. Bagaimana jika kita mengganti kucing saja?"
"Huu.. tapi Louise ingin sekali memiliki nya. Kita akan membuat kan kandang untuk nya mom"
"Tidak sayang, itu tidak boleh. Lion hanya boleh tinggal di kebun binatang saja. Kita memelihara kucing saja ya?!"
"Baiklah mom, kita pelihara kucing saja"
"Anak pintar"
-++-
Sekarang mereka menuju tempat kedua, yaitu taman bermain. Di dalam taman bermain mereka melihat-lihat yang mana yang akan mereka naiki pertama. Lalu Louise menunjuk salah satu wahana nya.
"Mom ayo kita naiki itu" tunjuk nya pada rollercoaster khusus anak-anak dibawah lima tahun.
"Ayo!" Ajak Lisa
Mereka bertiga pun naik rollercoaster dengan tawa bahagia. Setelah nya mereka menaiki komedi putar.
Berganti wahana sekarang mereka sedang menaiki bianglala. Melihat pemandangan dari atas bianglala sangat bagus.
"Mommy, grandma dari sini Louise dapat melihat semua permainannya. Cantik nya!. Louise suka!. Itu rollercoaster yang kita naiki tadi" kata Louise dengan bahagia sekali.
"Iya sayang bagus ya!" Ujar nyonya Manoban.
-++-
Sudah waktu makan siang mereka memutuskan untuk pergi ke Restauran terdekat. Memesan makanan dan tidak lama makanan nya datang.
"Mom Louise senang sekali!, Lain kali Louise ingin jalan-jalan lagi bersama mom and grandma" kata Louise setelah mengunyah makanan nya.
"Iya sayang lain kali kita main lagi ya!"
"Iya nanti kita ajak juga grandpa ya biar makin ramai dan seru" ucap nyonya Manoban
"Iyaa ajak grandpa juga, Louise sudah lama tidak bertemu"
"Yasudah habiskan makanan sayang"
-++-
"Setelah ini kita kemana mom?" Tanya Louise saat hendak masuk ke mobil.
"Tujuan terakhir kita akan berkeliling kota London setelah itu kita pulang ke rumah sayang"
"Okay mom"
Melihat-lihat pemandangan jalanan kota London, Louise tertidur pulas dalam pelukan sang ibu. "Kita pulang saja ya paman" ucap Lisa saat dirasa jalan-jalannya sudah pantas berakhir.
Sesampainya di rumah Lisa menggendong Louise dan meletakkan nya di kamar. Melepas sepatu dan mengganti pakaian rumah. Lisa pun berbaring di sampingnya sambil memeluk Louise.
Sayang, bahagia sekali mommy melihat mu tersenyum dan tertawa puas. Semoga ia tidak bisa menemukan mu ya sayang, mommy takut kau diambil oleh nya. batin Lisa dan mencium dahinya.
Lisa masih takut jika orang itu dapat menemukan mereka, terutama Louise. Ia berharap orang itu tidak akan menemukan Louise. Jika orang itu hanya bertemu Lisa, ia tidak masalah. Ia bisa menangani nya. Namun bagaimana jika ia menemukan Louise dan mengetahui kebenaran nya!. Rasanya Lisa ingin pergi jauh dengan Louise dan hidup hanya berdua.
-++-
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Same | Liskook
Romancesebuah masa lalu yang membuat sosok wanita itu tidak lagi sama. torehan luka yang begitu dalam dan bekas yang tak kunjung menghilang bahkan setelah dilakukan berbagai cara, namun kian terus membayangi. melarikan diri jauh dari kampung halaman. memul...