3) rooftop

9 5 0
                                    

Happy reading

🌧️🌅

Vote and komen

"kadang orang yang kita sayangi dan kita percaya ternyata musuh terbesar kita"-Aira

°°°°°°°🦋🦋🦋🦋🦋°°°°°°°

Bara membawa Aira pergi dari pekarangan rumahnya, ia merasa Aira menangis di belakang punggung tegapnya namun ia tidak menggubris itu, ia tahu Aira hanya butuh tempat bersandar.

"Tempat biasa Ra?"ia bertanya dan melirik sekilas Aira. Aira hanya mengaguk menyutujui.

Kini mereka sudah berada di pantai, tempat paling Aira sukai. Menikmati suasana sunset di sore hari.

Bara melihat Aira yang masih menangis dan menatap kosong ke arah laut, ia begitu prihatin melihat Aira yang seperti ini.

"Udah Ra jangan nangis lagi ya nanti cantik nya ilang "Bara terseyum mencoba menghibur Aira.

"Gw bodoh banget bar"ungkap Aira kepada bara.

"Ga Ra, ini bukan salah Lo"

"Tapi kalo waktu itu gw ga maksa gak akan jadi begini bar"kemudian ia mengusap air matanya yang kembali keluar.

"Udah ya jangan nangis, ini bukan sepenuhnya salah Lo, gw tau persisi kejadian itu"Bara berusaha meyakinkan.

"Gara gara gw Dara meninggal bar, papah jadi makin benci sama gw"sakit sekali ketika ia kembali mengatakan kata kata itu, kata kata yang sudah lama ia ingin lupakan.

"Ngga kematian Dara bukan salah Lo, yakin sama gw Ra"

"Lagian masa lu nangis, mantan buketu nangis cailah Cemen"Bara mencoba menghibur Aira.

"Aapaan sih"Aira sedikit terseyum.

"Udah ah lu ga usah nangis, makin jelek aja lu nih liat tuh ada ingusnya"Bara menjahili Aira.

Kemudian Aira buru buru membuka handphone untuk melihat wajahnya, tidak ada ingus seperti yang di katakan Bara wah wah wah ia di bohongi. Merasa kesal Aira menggeplak Bara.

"Nyebelin banget sih lu bar"ia tak henti hentinya memukuli Bara.

"Ih ampun ampun Ra becanda doang aelah, sakit banget ANJER tenaga lu kenceng banget"ucapnya sambil menghadang tangan Aira yang tak henti hentinya memukulinya.

Kemudian mereka berdua tertawa bersama Aira sangat senang ketika di keadaan seperti ini ada Bara yang sangat baik membantunya.

Di sisi lain Biru juga sedang memilih sebuah gelang di pedagang dekat pantai, ia ingat persis waktu itu Aira ingin membeli sebuah gelang di sini, namun tidak jadi karna mereka buru buru pulang.

Ia juga akan membelika nya untuk Aira, merasa tidak enak tadi karna waktu bermain mereka terganggu. sebagai imbalan nya ia akan memberikan gelang ini untuk Aira, pasti dengan barang yang tidak terlalu mahal pun Aira akan suka, karna Aira tipe orang yang sederhana.

"Makasih pak"ucapnya setelah membayar gelang itu.

Ia melangkah sembari terseyum memperhatikan gelang itu dengan sumringah ah pasti Aira senang sekali.

Ia memperhatikan bibir pantai dan tak sengaja melihat dua orang remaja, ia merasa tidak asing dengan sepatu yang di gunakan remaja perempuan itu. Itu Bara dan Aira bukan? gadis itu juga masih menggunakan seragam.

Bukan nya Aira pulang, mengapa ia dengan Bara di sini apa dia berbohong kepadanya hanya untuk bertemu Bara.

"Aira masih suka sama Bara?"

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang