Wan An

1K 90 5
                                    

"Lan Zhan, ayo makan." pipi Wei Wuxian membulat seperti bakpau karena dipenuhi oleh makanan.

"Mn."

Lan Wangji memandangi semua makanan yang tertata rapi di atas meja, semuanya makanan pedas.

"Ini... Tidak baik untuk kesehatan," ucap Lan Wangji sambil menatap pria di hadapannya.

"Aiyya! Kau belum mencobanya, bagaimana kau bisa memberikan tanggapan buruk terhadap makanan enak ini?"

"Wei Ying. Makan, jangan bicara."

"Hao, hao, hao. Kau juga makan, Lan Zhan. Ini enak." balas Wei Wuxian tak mengindahkan teguran Lan Wangji.

Pria Gusu itu terdiam menatap wadah makannya yang masih penuh, mengambil sumpitnya dan mulai menandaskannya.

Tak berlangsung lama, wajah Lan Wangji langsung memerah dengan keringat yang terus menetes di dahinya. Namun pria itu tidak bergeming dan justru melanjutkan makannya dengan tenang.

Wei Wuxian yang melihat itu langsung terkikik dibuatnya.

'Menaati peraturan dan malah menyiksa dirinya sendiri' batin Wei Wuxian.

"Lan Zhan, minum dulu. Wajahmu memerah tau," goda Wei Wuxian sambil tersenyum nakal.

Lan Wangji yang mendengar itu langsung tersedak dengan makanannya, wajahnya malah semakin memerah terlebih kedua daun telinganya.

"Minum, minum air. Kenapa bisa sampai tersedak begitu, sih?" panik Wei Wuxian menyodorkan segelas air. "Lagipula aku tidak salah, wajahmu sudah seperti tomat sekarang."

Lan Wangji berdehem menanggapinya, ia segera minum dan mengelap wajahnya dengan sapu tangan.

"Sudah selesai."

"Woah! Kau sungguh menghabiskannya? Padahal aku sudah bertaruh dengan Xiao Pingguo kalau kau akan berhenti sebelum makananmu habis."

Lan Wangji menatapnya intens. "Tidak boleh menyia-nyiakan makanan."

"Ya, ya, ya. Aku tahu," jawab Wei Wuxian malas.

Ia sudah menduga bahwa Wang Ji akan mengatakan hal itu, Wei Wuxian tahu betul sifatnya.

"Wei Ying..."

Wei Wuxian menegakkan kepalanya menatap Lan Wangji. "Hemm."

"Kabar itu... Apakah benar?"

Sontak Wei Wuxian mengerutkan alis, ia sedikit bingung saat melihat ekspresi Lan Wangji yang berubah dingin. Bukan, dia memang dingin, tapi menjadi lebih dingin.

"Kabar, maksudmu kabar apa, Lan Zhan? Kebiasaan berbicara singkatmu ini sudah semakin parah," gerutu Wei Wuxian mencairkan suasana.

Namun Lan Wangji menjadi sesak saat mendengar jawabannya yang tidak memuaskan itu, ia merasa oksigen menipis saat hendak membicarakan topik itu.

"Kau, menikah."

"Hah?"

Lan Wangji kembali menarik nafas dengan enggan sebelum berujar, "Kabarnya kau akan menikah, apakah benar?"

Wei Wuxian yang tadinya masih santai langsung menegang mendengarnya, ia tidak tahu kenapa mulut sialannya seketika kelu.

Tanpa diduga Wei Wuxian menunduk lesu. "Tidak salah. Ngomong-ngomong darimana kau dengar kabar ini?"

"..."

"Aiyyo, Lan Zhan! Kau ini selalu saja irit bicara."

"Wei Ying... Selesai." ucap Lan Wangji yang hendak bangkit dari duduknya.

FOREVER AND EVER (WangXian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang