6. Hadiah Terbaik Untukmu

299 35 2
                                    


(WARNING BOY X BOY)

*
*
*
*
*

Berisi keuwuan harap bersiap dengan hatimu hehehe


*

*

*




Dan pesta pun terus berjalan hingga malam telah tiba, para anggota tim voli di antar ke kamar mereka masing masing untuk beristirahat.

Berpindah ke Shoyo, kini dia berdiri di balkon antara kamar dengan ruang belajarnya menatap seluruh penjuru kediamannya sejauh mata madunya tangkap.

Terlalu asiknya dia hingga tidak menyadari keberadaan seorang yang mendekat sampai sepasang lengan melingkari pinggang miliknya secara sensual.

Shoyo sudah hapal lengan siapa yang memeluknya dan dia berkata.

"Kau masih suka mengagetkan orang ya, kau selalu bisa berjalan tanpa menimbulkan suara, kenapa ya hanya padaku kau bisa begini...

......Waka-nii"

Dan Wakatoshi hanya membalas dengan sedikit cekikikan.

"Syukurlah kau masih hapal dengan perlakuanku Sho-chan"

*
*
*
*
*

"Hahaha kau masih sama Waka-nii. Kau tahu kebiasaanmu itu harus di kurangi, kalau tidak umurku yang akan semakin pendek karnamu" ledek Shoyo dengan kikikan geli.

"Sho-chan sepertinya kau juga harus berhenti meledekku" balas Wakatoshi dan berdiri di samping Shoyo.

Setelahnya suasana menjadi hening, tidak ada yang bersuara mau dari Shoyo ataupun Wakatoshi, keduanya diam dan menatap langit dalam.

Langit malam ini sangat indah dengan taburan bintang bintang yang berkelip indah.

Kedua insan itu masih asik menatap ribuan bintang dan bulan sabit yang bersinar tanpa ada niat untuk berhenti sebelum sebuah dering telpon membuat acara mereka berakhir.

Kriiiiiing...

Kriiiiiing...

Kriiiiiing...

Telpon itu berasal dari ponsel Shoyo, dan Shoyo pun mengangkat panggilan telpon tersebut.

"Moshi Moshi dengan Shoyo di sini"

"Ya coach ada apa menghubungiku" Shoyo bangun dari posisinya dan berdiri dekat jendela pintu balkonnya menjauh dari Wakatoshi.

"Umm... Seperti itu ya, kurasa jadwal bisa di pindahkan ke hari setelahnya"

"Anak-anak bisa beristirahat terlebih dahulu untuk besok, mengingat hari ini kita sedang di rumahku"

"Baiklah aku akan bilang pada orang tuaku, aku yakin mereka tidak akan keberatan jika teman-temanku ingin menginap di sini lebih lama"

"Ya sama sama coach dan"

Lalu Shoyo pun menutup telponnya dan berbalik lagi menghadap ke arah Wakatoshi.

"Apa sudah selesai Sho" tanya Wakatoshi.

"Ya sudah selesai, terima kasih karena mau menunggu"Shoyo tersenyum manis dan kembali bersandar di pembatas balkonnya.

"Tadi siapa yang menelponmu, kurasa itu cukup penting" ia bertanya karena merasa waktunya dengan Sho-chan jadi terganggu telpon tersebut.

"Hanya coachku yang menelpon, ia mengabariku jika besok kami tidak bisa latihan karena banyak anak-anak yang kelelahan dan berdiskusi besok bisa beristirahat sehari lalu esoknya baru memulai kembali campnya. Coach juga memintaku menemaninya untuk minta izin kepada papa" jelas Shoyo.

Tepati janjimu!... (Hinata shoyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang