2. Janji

341 44 11
                                    

(WARNING BOY X BOY)

.
.
.
.
.
.
.

Typo bertebaran, mohon reader menyimak dengan baik.
Yang mau kasih saran, dll silahkan tulis di kolom komentar.

                  ENJOY TO READ

*
*
*
*
*

Di pekarangan rumah keluarga Ushijima kini terdapat beberapa koper yang besar dan ramai oleh keluarga Ushijima dan Hinata. Sepertinya keluarga Ushijima akan pergi ke suatu tempat untuk waktu yang lama melihat banyaknya barang yang akan di bawa. Di sisi lain ada Shoyo dan Wakatoshi yang sedang berbicara berdua tidak jauh dari sana, terlihat Wakatoshi yang sedang menjelaskan sesuatu pada Shoyo.

"Waka-nii, apa niichan akan benar-benar pergi hmm.." ucap anak laki-laki bersurai senja di sampingnya.

"Ya itu benar Sho, maaf waka-nii harus pergi"balas Wakatoshi dengan sedih.

"Tapi Waka-nii, kan bisa tetap di sini niichan tetap di sini ya"rengek Shoyo sambil memeluk erat tubuh wakatoshi.

"Tidak bisa begitu Sho, niichan harus ikut pergi ke luar negri. Niichan harus menemani kaa-san dan tou-san bekerja di sana, kan niichan bisa menghubungi kalau Sho rindu"jelas Wakatoshi yang sebenarnya enggan untuk ikut pergi.

"Ya tapi Shoyo maunya Waka-nii di sini saja, Waka-nii bisa sekolah dan tinggal bareng" ucap Shoyo yang masih merengek.

"Aku tidak bisa begitu Sho.." kini raut wajah Wakatoshi sudah mulai murung

Melihat Shoyo yang masih memeluk erat Wakatoshi para orang tua hanya bisa meninggalkan tempat itu membiarkan mereka berbicara berdua.

"Jadi apa Waka-nii akan tetap pergi?" Tanya Shoyo.

"Iya Sho, tapi aku pasti kembali kok" kata Wakatoshi menenangkan Shoyo.

"Waka-nii tidak bohong kan"ucap Shoyo.

"Tentu saya Sho, niichan pasti kembali soalnya di Tokyo kan ada Shoyo. Niichan mana mungkin bisa ninggalin Shoyo lama-lama"balasnya

"Kalau begitu Waka-nii harus janji dulu sama Sho, baru waka-nii boleh pergi" ucap Shoyo sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Baik niichan janji" kata Wakatoshi dengan jari kelingkingnya yang di kaitkan dengan jari Shoyo.

Dengan semangat, Shoyo kembali memeluk erat tubuh Wakatoshi yang ada di depannya. Kini wajahnya tidak sesedih tadi, bisa terlihat senyum di bibir Shoyo walaupun tidak selebar biasanya.

Wakatoshi melepaskan pelukan itu, kemudian tangannya memegang kedua bahu Shoyo. Pandangannya lurus ke arah mata Shoyo, dia memandangnya lekat lekat dan berkata.

"Sho, bisakah kau berjanji padaku" tanya Wakatoshi

"Janji, berjanji untuk apa" heran Shoyo sambil memiringkan kepalanya

"Aku ingin kau berjanji untuk ... ... ... ... kepadaku, "ucapnya

Wajah Sho merona merah padam mendengar perkataan wakatoshi, Shoyo menundukkan kepalanya merasa wajahnya sangat panas. Tak lama setelahnya Shoyo kembali mengangkat kepalanya, ia menatap wajah Wakatoshi. Di lihatnya raut wajah serius dan penuh kepastian milik Wakatoshi.

Tepati janjimu!... (Hinata shoyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang