[7] Menulis Cerita yang Baik

5 0 0
                                    

Hei, gimana sih kak cara menulis cerita ya yang baik itu?

Ehem, gimana ya. Semua cerita itu pasti baik. Namun cerita yang baik itu adalah cerita yang selesai. Bukan cerita yang asyik diselingkuhin terus sama cerita lain. #plak.

Bikin gemes ya, wkwkww.

Saya punya banyak cerita nih. Sayangnya, cerita saya banyak yang enggak kelar.

Lah, gimana para pembaca bakalan berdatangan kalau di-PHPin terus? Sebenarnya, ini juga sebagai pengingat saya sih, asyik lari lapak sana-sini. Terus dalam judul novel yang berbeda pula.

Waduh, gempar dong ya kan dunia persilatan. Hahah ...

Setelah sekian lama, saya baru bisa memposisikan diri sebagai pembaca yang menunggu karya terbaik penulisnya. Hahah ...

Sudah lama banget loh ya saya enggak main ke dunia jingga lagi dan akhirnya saya mampir lagi. Padahal dunia jingga ini adalah cinta pertama saya.

Ibaratnya gini nih, sejauh apa pun saya berkelana. Ujungnya-ujungnya ya bakalan ke yang pertama juga.

Okay, kembali ke pembahasan awal.

Jadi, senaksir apa pun kalian sama ide cerita yang baru saja terinspirasi karena sesuatu. Tolong ya, disimpan dulu. Keluarinnya nanti saja setelah naskah yang sedang kalian tekuni kelar. Jangan sampai tergoda.

Memang godaan penulis itu mah begitu. Pantang melihat ide baru saat berada di momentum tertentu. Hahah ...

Jadi, sambil beristighfar, catat saja garis-garis besar untuk proyek ke depannya apa. Biar enggak rugi juga sih, ketika teringat nantinya. "Eh, ternyata masih ada ya, wkkwkwk." Begitulah kira-kira penggambarannya.

Itulah mengapa para penulis ini memang membutuhkan sebuah buku catatan atau buku rencana secara manual. Lebih kelihatan saja momentumnya di waktu tertentu.

Nah, satu lagi. Supaya meningkatkan kualitas tulisan kalian. Jangan lupa, jadikan dulu diri kalian sebagai  *pembaca*, eh salah ... kebanyakan nulis di WhatsApp gini.

~Memposisikan diri sebagai pembaca itu, mengayakan diri dengan kosakata, ilmu baru, dan teknik baru dalam menulis. Maka pilihlah jenis tulisan yang menurut kalian terbaik.~

Lah, kak kok menurut diri sendiri sih versi terbaiknya?

Ya, iya dong. Sebab selera orang mah berbeda-beda. Ada penulis yang suka diksi dan penggambaran detail seperti saya. Termasuk konten yang agak berat pun saya suka.

Ada juga yang suka jenis bacaan mode ringan hanya sekadar sebagai hiburan. Jadi, yang jenis tulisan yang terbaik menurut versi ini mungkin sedang banyak digandrungi di pasaran.

Kecuali, kalau kalian sudah ketemu nih sama teman yang satu frekuensi jenis bacaannya. Ya, silakan saja saling berbagi informasi tentang mana jenis bacaan yang terbaik.

Nah, kalau kalian radar malas tanya-tanya teman. Eh, yang kebetulan enggak punya teman dekat gitulah. Tinggal lihat saja hasil review para pembaca sebelumnya. Sekarang mah gampang ya kan. Jika ingin tau, tinggal lihat siapa yang sudah pernah membacanya terlebih dahulu.

Jadi, buat kalian para calon penulis yang hebat. Selamat berproses menuju ke arah yang lebih baik. Yeay ...

Salam Rindu

Harumpuspita


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Motivasi dan GalauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang