Motivasi dan Galau

[2] Riset

~Hai~

Oke, hari ini gue pengen nulis free writing lagi. Sayang banget enggak ngumpul hanya karena minggu. Yaudin bahas di hari yang cerah berwarna ini deh. Meskipun hati gue masih ngegalau.

Jadi, gue pengen ngomongin dengan Bahasa gaul dan diskusi ringan. Terutama sama diri sendiri perkara pentingnya riset. Yups riset yang enggak membutuhkan waktu cepat dan prosessingnya lama. Bahkan butuh biaya pula. Makanya gue setuju kalau riset itu memang kudu dibantu finansialnya ya kan.

Dulu kalau mau nulis artikel di salah satu berita oline. Gue itu ya musti kudu riset. Ngabisin kuota banyak banget. Tapi hanya dapat satu dolar doang. Ya, namanya juga belajar.

Gue mah sadar. Pekerjaan yang dapat satu dollar itu enggak dilalui dengan riset yang ribet dan enggak menemukan ujungnya. Ujung-ujungnya, Bahasa gue mirip dengan apa yang gue riset. Sebelas dua belas sama plagiat kali. Mungkin itu sih yang orang lain bilang. Menuliskan apa yang ada dengan Bahasa sendiri.

Sayangnya Bahasa gue tuh sepakat dengan apa yang gue riset.

Kalau sekarang ini gue sedikit berbeda. Walaupun enggak jauh-jauh dari gue yang dulu. Hanya saja kalau perkara nulis. Seenggaknya harus bisa gue bayangin deh atau paham betul deh.

Riset itu perlu banget coy. Biar enggak melakukan kesalahan berulang atau pembahasan yang sama seperti orang-orang dulu. Makanya, opini itu sebaiknya ada ya ketika selesai meriset. Bukan sebelum meriset. Meskipun sebenarnya bisa juga dilakukan sebelum meriset. Biar penasaran dan bikin greget.

Tapi kan sama aja dengan kerja dua kali. Kalau mau riset bisa pakai ide besar dulu. Terus persempit deh pokok bahasannya. Habis itu baru deh riset dan tentukan opini. Setelah itu pasti ngebuktiinlah.

Jadi, selamat ngeriset ya teman-teman. Enggak apa-apa loh, ngabisin kuota banyak. Tapi kan ujung-ujungnya nambah pengetahuan dan enggak asal nulis aja.

7:30 WIB

19 July 2020