Timeline Pertama

3.8K 449 512
                                    

Hanagaki Masaru menatap prihatin adik sepupunya yang terbaring mengenaskan di ranjang rumah sakit.

Wajah manis itu kini terlilit helaian perban. Jejak semu kemerahan dan lembab tak dapat disembunyikan. Belum lagi lehernya yang terpasang neck brace atau cervical collar. Jelas luka kali ini sangat parah. Itu cukup untuk mengetuk pintu langit.

Jangan lupakan salah satu tangannya yang terbungkus gips. Kemudian tabung oksigen yang menutup area hidung dan mulut, menambah kesan menyedihkan.

Masaru menghela napas, sebisa mungkin berusaha menahan gejolak emosi yang meluap. Dia tak ingin menambah duka hati adik kecilnya. Dengan melonggarkan kepalan tangan, Masaru berjalan mendekat.

 Dengan melonggarkan kepalan tangan, Masaru berjalan mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Buat yang lupa ama profil Masaru. Ini yee)

"Kau membuat Kaasan-mu bersedih, Michi," tutur Masaru menarik kursi di samping ranjang rawat Hanagaki Takemichi.

Tanpa menoleh, Takemichi bergumam pelan. "Masaru ... kun? Kau datang ... menjengukku?!"

"Tentu. Apa yang terjadi?" tanya Masaru to the point.

Meskipun sudah mengetahui jawabannya, namun dia ingin mendengar detail itu secara langsung. Sejak insiden bersama Masataka Kiyomizu alias Kiyomasa, Masaru tidak memiliki waktu untuk berbicara empat mata dengan Takemichi.

Selain karena kecanggungan yang ada, akibat tindakan bodoh Masaru yang berbohong perihal menjadi penguasa di Sekolah Menengah Tiga Shibuya, Takemichi pun selalu disibukkan dengan urusan yang menyangkut geng Tokyo Manji.

Apalagi ketika sepupu kecilnya berhasil menarik perhatian Sano Manjiro dan Ryuguji Ken, semakin terkuras-lah waktu Masaru bersama Takemichi. Apalagi si Mikey itu selalu memonopoli di manapun dan kapanpun berada.

Masaru jadi tidak memiliki kesempatan untuk mendekat. Baru sekarang setelah dua tahun berlalu, Masaru bisa kembali menunjukan diri di depan Crybaby.

Akan tetapi, yang menyambutnya hanyalah kepedihan. Rasa perih yang menusuk relung kalbu.

Sepupunya ....

Adik kecilnya ....

Michi-nya telah dianiaya. Takemichi dihajar sampai babak belur dan menjadi pasien Unit Gawat Darurat. Sambil mengepalkan tangan, Masaru menatap lengket Takemichi yang terbungkam.

"Tidak mau berbagi denganku?!" tebak Masaru.

"Aku ... tidak tahu ... apa ... yang kau bicarakan ... Masaru-kun."

Masih dengan suara tersendat, Takemichi membalas pelan. Tatapan mata itu sangat kosong. Jelas membuat hati Masaru remuk redam. Dia tidak suka melihat anak kecil yang sering digodanya dulu hancur berkeping-keping.

Berhenti Menjadi Pahlawan (MAITAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang