"lagi dan lagi misteri lagi"
*****
Aku pun berjalan menuju lorong kelas IX, yah hingga ia berdiri di depan pintu kls IX-2.
"permisi" ucap aku sambil membuka pintu, "silahkan masuk" ucap pak guru kls IX-2, "silahkan perkenalkan diri" ucap pak guru.
"hmm nama gw raint mizunashi, salam kenal" ucap aku sambil tersenyum tipis, murid-murid pun berbisik, karena namanya seperti tdk asing, "raint kmu bisa duduk sebelah gea ya" ucap pak guru, "iya pak, umm gea yg mana?" tanya aku "gw disini" ucap gea sambil mengangkat tangan.
Aku pun berjalan ke arah gea "hay, gw gea" ucap gea "gw raint" jawab ku sambil tersenyum."dia murid yg itu kan" gumam daisuke, "hmm menarik" gumam ciel. "oke pelajaran kita mulai, buka hal 56 ya" ucap pak guru "baik pak" all murid.
<skip istirahat >
Bel pun berbunyi, murid-murid keluar dari kls nya, "raint, lo mau ke kantin? " tanya gea "umm sorry gea, gw ada urusan" jawab ku "ohh ok ok, gw pergi dulu ya bye" ucap gea pergi meninggalkan raint "bye" jawab ku.
"hmm okay, lets start" gumam ku tersenyum tipis, sambil membawa sebuah tas kecil yg isinya peralatan rahasia, saat aku mau keluar....
"hmm lo mau ngapain? " ucap ciel dari belakang "ehh, uhh gw mau jalan jalan" jawab ku, "murid baru, jalan jalan sendiri?" ucap daisuke yg duduk di meja murid "hmm iya, emangnya ga boleh ya? " tanya ku balik, "boleh kok" ucap daisuke. Tiba tiba ada yg berteriak di lorong, seketika ciel, daisuke, dan aku pun keluar kelas, lorong yg sepi karena murid-muridnya pergi ke kantin, dan lorong itu berubah menjadi sangat dingin, dan bercak darah di tembok dan jendela ditambah kedua saksi yg panik menyaksikan hal itu."kalian gpp? " tanya ku yg langsung memukul pundak salah satu saksi, yg terlihat memegang pisau ditangannya, "uhh a-aku ga salah, a-aku bkn yg membu-bunuhnya" ucap salah satu saksi yg terlihat shock, daisuke yg langsung mengecek nadi si korban, dan detak jantung korban, "masih hidup, tpi dia kekurangan banyak darah" ucap daisuke "hmm kurang lebih lima tusukan" ucap ciel, sambil melirik saksi di sebelah ku, "jangan asal nuduh" ucapku menebak isi pikirannya, "buktinya ada di dia, dan jangan ikut campur lgi pun ini urusan detektif" ucap daisuke yg berdiri, ciel melirik daisuke "hmm sesuai dugaan gw, ternyata lo detektif juga" ucap ciel tersenyum licik, "hmm iya detektif ciel" ucap daisuke yg bertatapan dengan ciel, "ugh" ucap si korban, aku pun berlari ke arah korban dan mengeluarkan p3k dan melakukan pertolongan pertama. "dia yg membunuhnya!" teriak salah satu saksi yg berada di depan ku, mukanya terlihat panik, mungkin karena melihat kejadian itu.
"kita harus bawa dia ke rumah sakit sebelum terlambat!!" ucap ku "telpon ambulans!!" ucap ku sekali lgi, ciel menelpon ambulans, dan menjelaskan secara perlahan, daisuke yg melihat sekeliling, dan aku yg memperhatikan kedua saksi "hmm ada yg aneh" gumam ku , "lebih baik lo ngaku, klo lo pembunuhnya kan? " ucap ciel mengintimidasi salah satu saksi, "a-aku ga ngelakuin i-itu" ucap saksi itu gemetar "semua bukti ada di lo, lebih baik lo ngaku!" ucap daisuke, sementara itu saksi satu lagi terlihat menyembunyikan sesuatu, dan bersiap mencari korban selanjutnya yaitu si saksi, dia terlihat ingin mengeluarkan sesuatu, aku yg menyadari nya berlari ke arah si saksi dan mengambil sebuah pistol dari si saksi itu, "lepasin, gw blm puas!" kata si pelaku "psikopat?" ucap ku , "hahahaha gw blm puas, lepasin gw!!" ucap si pelaku, "cepet lari!!" teriak ku, namun tiba tiba si pelaku melukai tanganku, "aargh" teriak ku, bahu ku mengeluarkan darah yg lumayan banyak. Ciel dan daisuke pun berlari ke arah ku, "berhenti!!" ucap daisuke mengeluarkan pistol.
"hahahahaha tembak gw, gw ga peduli, hahaha" ucap si pelaku, "dasar kau pengkhianat" ucap ciel, "hahahaha gw ga peduli" ucap si pelaku, sambil memegang pistol yg sebenarnya pisau, dan aku yg terduduk di bawah sambil memegang bahu ku yg terluka, ciel dan daisuke perlahan mencoba mendekati ku, "knp? Kalian mau kesini? Oh jangan harap hahahaha" ucap si pelaku "dia bakal jadi korban gw selanjutnya dan kalian juga" ucap si pelaku sambil mengangkat ku dan mencekik ku dari belakang "ugh" ucap ku, "hentikan!" teriak ciel "knp gw harus berhenti?" tanya si pelaku sambil tersenyum lalu mendorong ku hingga terjatuh di lantai, dari belakang ada kak galen dan kak andi yg berlari "raint!!" teriak kak andi yg berhenti di belakang ku, "ohh ada kakaknya juga" dia memaikan pisaunya lagi, sambil tertawa layaknya seorang psikopat, "hah, tangannya terluka?" gumam ku melihat tangan si pelaku juga terluka, "apa yg terjadi sebenarnya?" gumam ku, daisuke memperhatikan ku yg terlihat bingung dan menahan rasa sakit dari luka ku, sementara itu sang pelaku terus menerus berbicara hal yg tdk masuk akal "gw, gw capek terus terusan kaya gini!! Kalian itu ga akan pernah paham!! Layaknya sebuah boneka yg indah gw itu boneka yg merusak boneka lain demi terlihat banyak orang!!" sementara sang pelaku tdk menyadarinya aku mengambil pistol yg ada di belakang bajuku, dan langsung menembaknya <dorr> suara tembakan yg tepat sasaran di bagian leher, seketika si pelaku tdk sadarkan diri, karena obat bius yg ada di dalam peluru, yap itu pistol bius, aku tdk mungkin bawa pistol beneran ke sekolah. Kak andi pun langsung mendekati ku, dan ciel dan daisuke langsung ke si pelaku dan mengikatnya, tdk lama ambulans dan polisi pun muncul.....
KAMU SEDANG MEMBACA
the killers
Gizem / Gerilimmenceritakan kisah tentang dunia yg kelam akan kejahatan... Dan beberapa penyelamat dan penyeimbang dunia.... kisah ini di penuhi hal yg ga ngotak_- jadi klo ga suka ga usah baca!! karena saya ga maksa wkwkwkwk