♣ bunga yang mematikan ♣

2 2 2
                                    

"seperti mawar yang terlihat indah namun di penuhi duri yang siap menusuk"

*****

Flash back on

Aku mengeluarkan pistol dari belakang baju ku, <dorr> suara tembakan terdengar dan tembakan tepat mengenai leher pelaku, yg seketika sang pelaku tdk sadar kan diri karena obat bius yg ada di peluru.
"raint, kmu gpp kan?" kata kak andi khawatir
"aku gpp kak, cuma luka sedikit" ucap ku sambil tersenyum.
"bodoh, segitu kau bilang sedikit?" ucap ciel
"darah mu keluar lumayan banyak, kau masih bisa tersenyum?" ucap daisuke, "hmm jadi kalian di sini juga?" ucap kak galen santai sambil berjalan ke arah mereka, "iya, jadi dia adik mu itu?" ucap ciel, "yeah, dia adik kami" ucap kak andi, aku yg bingung hanya bisa terdiam, lalu aku ingat tentang si saksi, aku pun berlari ke arahnya.
"kau gpp kan?" ucap ku, "i-iya a-ku gpp" ucapnya gugup "a-aku tdk ber-bersalah" ucap nya lagi. Aku yg hanya bisa terdiam sambil mencoba menenangkan nya, tdk lama kemudian polisi dan ambulans datang...

Flash back off

Luka ku di balut oleh petugas "makasih kak" ucap ku, petugas hanya tersenyum lalu pergi, aku melihat daisuke dan ciel yg sedang di mintai keterangan. "sesuai dugaan ku" gumam ku yg melihat ke arah gedung sekolah yg besar, "sekolah ini menyimpan sesuatu" gumam ku lagi sambil tersenyum licik, ciel yg menyadari sesuatu mendekati ku "lo, sehat kan?" ucap ciel "iyalah gw sehat!" jawab ku "gw kira lo sakit" ucap ciel meledek "lo kira gw gila!?" jawab ku kesal "lo tadi senyum senyum sendiri" ucap daisuke dari belakang ku, "huh, dasar menyebalkan" ucap ku kesal, mereka berdua hanya tersenyum puas melihat ku kesal. (gw tau lo nyembunyiin sesuatu) ucap batin ciel.

Polisi menyerah kan kasus ini ke daisuke dan ciel, jelas karena mereka detektif handal, yahh walau kak galen dan kak andi juga seorang detektif tpi polisi menyerahkan nya ke daisuke dan ciel...
Kami pun kembali ke kls, "lo ketusuk ya?" ucap gea, "hmm" jawab ku yg langsung duduk di kursi ku dan terlihat lemas di meja, aku memikirkan sebuah pola yg di rancang ini, aku hanya terus memikirkan nya, "si ratu bully masih hidup?" tanya gea, "hah ratu bully!?" ucap ku terkejut "iya ratu bully, si korban itu lho" jawab gea, (jadi si korban itu pelaku bully) batin ku.

Bel pulang pun berbunyi semua murid keluar dari kelas mereka dan berlari ke arah gerbang, "mau pulang bareng?" tanya gea "hmm gw nunggu abang gw" jawab ku sambil tersenyum, "ohh oke, gw pulang duluan ya, bye raint" ucap gea sambil berlari mengejar temannya, "bye" ucap ku, aku pun keluar kelas dan berkeliling melihat lihat gedung sekolah ini. "hmm ga ada yg aneh" ucap ku, tiba-tiba aku merasa ada yg mengikuti ku dari belakang, aku pun berjalan sedikit cepat sampai akhirnya orang itu semakin dekat dan "kyaa" teriak ku sambil memukulnya dan mengenai mukanya "ouch" ucap pria itu,aku yg siap siap ingin menonjoknya sekali lgi tiba tiba "oi oi raint ini gw daisuke!" ucap pria itu yg ternyata daisuke sambil memegang pipinya yg tdi ku pukul, "ehh maaf maaf gw ga sengaja" ucap ku, "lo knp mukul gw sih?!" tanya daisuke "maaf gw kan ga sengaja" ucap ku, "huh, iya deh btw lo kuat juga ya" ucap daisuke sambil tersenyum, "ehh, uhh iya" ucap ku bingung.

"kalian ngapain disini?" tanya ciel dingin, "ehh ciel" ucap ku "hmm, lo ngapain di sekitar sini?" tanya ciel padaku "umm aku lagi nyari abang ku hehe" ucap ku sambil tersenyum kaku (sial, kenapa mereka ada di sini sih, misi gw terancam gagal) ucap batinku, "bkn nya ini tempat terlarang ya? Kok lo bisa kesini?" tanya daisuke sambil memegang pipinya yg ku tonjok tadi "ehh, uhh aku ga tau" ucap ku berbohong yg sebenarnya aku sdh tau tentang itu.
"huh, seorang adik dari agen rahasia tdk tau tempat ini it's imposible" jawab ciel sambil tersenyum licik, "ehh, kalian tau identitas kakak ku!?" tanya ku yg terkejut "iyalah, ga mungkin kita ga tau nona raint" ucap daisuke yg melirik ku "hh seharusnya kau sdh tau kan?" tanya ciel sambil melirik ku, (hh kalian memojokan ku ya, itu tdk akan berhasil) ucap batin ku, "hmm aku tdk di beri tau tentang ini" jawab ku, "hmm aneh" gumam daisuke, "sebuah taman bunga yg luas terdapat satu bunga yg indah namun mematikan, kurasa kalian paham dengan kata kata ku tuan detektif" ucap ku sambil melihat sekeliling lalu aku tersenyum ke arah mereka dan meninggalkan mereka.

"kiasan yg cukup menarik" ucap daisuke "bunga yg indah namun mematikan, apa maksudnya" gumam ciel, "hal yg indah di mata orang namun di dalamnya terdapat hal yg mematikan, bkn kah kalian tau hal itu?" ucap kak galen dari belakang mereka "maksudnya sekolah ini?" tanya daisuke "yeah, kalian harus nya sdh sadar akan hal itu bkn?" tanya galen "cih, sombong" ucap ciel kesal, "hh, ohh iya adik ku ini suka teka teki, namun dia lebih sering menggunakan kiasan di dalam teka tekinya jika kalian terjebak dalam hal yg sepele kaya tdi, kurasa itu akan memalukan bagi kalian" ucap galen santai sambil memasukan amplop ke dalam saku daisuke dan ciel dan menepuk pundak mereka lalu berjalan pergi.
"huh, apa maksudnya ini" ucap ciel kesal, mereka berdua membuka amplop yg isinya..
*****

"huaa segarnya siang siang makan es krim" ucap ku sambil memegang es krim dan duduk di meja makan, "sampai kpn kau akan terus begini?" tanya kak galen sambil mencari keripik di lemari dapur, "hmm aku ingin lihat sejauh mana mereka bisa menemukan pola ini" ucap ku sambil tersenyum dan memainkan sendok es krim, "yah, good luck" ucap kak andi sambil merebut sendok es krim ku lalu memakan es krim ku, "kakak!!" ucap ku kesal karena es krim ku hampir habis di makan kak andi, kak galen dan kak andi tertawa melihat ku ngambek karena es krim.....

****

Hay cerita lama nih guys hehe
Vote seikhlasnya :v

the killersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang