PROLOG

2 2 8
                                    

Leila, gadis remaja itu sedang berjalan ditepi trotoar dengan perasaan yang hampa, kepadatan jalanan tidak membuat perasaan leila berubah, cukup. Ia hampir putus asa, mencari sosok yang berada di dalam foto hitam putih yang sudah terlihat usang termakan usia, sosok laki-laki yang dulu pernah dekat dengan leila. Namun, sedekat apapun suatu saat akan menjadi jauh, sangat jauh hingga tak terjangkau oleh pandangan leila.

"Hhaaaaahh". Helaan napas panjang keluar dari mulut mungil nya, gadis dengan rambut pop itu pun mulai bersandar pada besi jembatan yang berada pada sisi trotoar. Ia menoleh ke air menatap pantulan lampu-lampu kota jakarta cukup membuat pemandangan terlihat indah, leila tersenyum.

"Andai dulu gue gak pindah, mungkin ini semua gak akan terjadi,". Keluh ku lalu mulai menyalakan benda pipih yang berada dalam genggamanku. Dan mulai menempelkannya ke arah telingaku.

Drtt...

"Paman!"

"Maaf leila, paman sibuk, nanti lagi ya telefon nya!"

Tut.

Telepon segera dimatikan, leila menarik ponsel nya dari telinga nya lalu menatap nanar kearah nomor yang tertera. Dari dulu sikap paman nya tidak berubah, sama saja.

"Kata maaf dari paman basi untuk bisa gue telen!" Dengkus ku, lalu memasukkan kembali ponsel tersebut ke dalam kantong celana jeans ku.

Leila merogoh saku bajunya, menemukan benda bulat panjang dan biasa disebut rokok. Dengan lihai ia mematik api ke ujung putung rokok nya, lalu mengesap nya dalam dan mengepulkan asap keudara.

Jika kalian mengira leila adalah cewek baik, cantik, ataupun rajin. Kalian salah besar, leila memiliki sifat  cewek yang jahat suka berkata kasar, tomboy, dan berandalan. Ia terjerat pergaulan bebas pada usia empat belas tahun, leila hanya ingin terlihat berbeda dari anak gadis yang lain, leila ingin diperhatikan, leila ingin ...

Cukup, gue gak mau bahas ini terlalu dalam, gue bisa ngatasin semua masalah gue yang enggak seberapa sama beban hidup para readers tercinta. Cukup gue, author, dan tuhan yang tahu, lu jangan!.

Plak

Bego! Kalau mereka gak tahu kisah hidup lu, gimana gue bisa bikin cerita! (Author yang ternistakan)

Inilah salah satu pemeran tokoh yang tiba-tiba muncul di otak gue, huft- kek nya gue harus ekstra sabar buat ngeladenin leila ini, dalam imajinasi udah cantik orang nya, tapi tiba-tiba aja nulisnya malah kebalik, gak jelek sih, dia cantik tapi tomboy!

Bugh

Gue ganteng! Ganteng! Bilang gue ganteng dong!! Komen yang banyak!! Gue ganteng ye gak?! Enak aja author bilang gue cantik, ekhem, kalau kalian ngeliat gue dari deket sih bakal bilang cantik sih, coba kalau kalian ngeliat wajah gue dari lubang sedotan, ganteng kan?

Bugh

Sakit woy! Udah deh, cuman bacotan kita-kita aja disini! Gue lanjut nih, jangan ada jeda lagi! Capek jari gue ngetik, otak gue meras banget!!

Sakit bego!! Lu salah buat naro gue di cerita ini, gue capek kalau lu nyiksa gue terus, udah enam jam gue jalan nyariin tuh cowok, kok gak nemu! Buruann temuuinn!!!

Bugh

Enak aja, mau gue tabok lagi lu? Diam.

LEYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang