2. Paman Arga

1 2 1
                                    

Gimana hari ini bestiee?

Siap ramein cerita dengan komentar kalian?

Semoga terhibur.
___

🍃 HAPPY READING 🍃
___

Ruangan serba putih dengan pintu berwarna hijau itu terlihat saat leila membuka kedua matanya, sinar mentari membuat leila kembali menutup kedua matanya. Silau, namun disatu sisi terdengar suara paman arga yang sedang mengobrol bersama wanita.

"A-apa? Pa-paman?!"

Aku refleks membuka kedua mataku, dengan spontan duduk,

"Akhh....." ringisku, aku memegang kepalaku, balutan perban ada di kepala ku. Ah, aku tahu. Sepertinya kepala ku sempat pecah tadi.

Oh, sial. Aku akan membalas nya suatu hari nanti jika aku melihat alfamart itu lagi! Camkan itu!

"Ila...." panggilan paman berhasil membuat ku menoleh, aku tersenyum kikuk, mau bagaimana pun, aku tidak mau paman kerepotan oleh ku.

"Kenapa paman kesini?" Tanya ku, bahkan sesekali aku meringis kesakitan, rasanya kepala ku benar-benar pecah akibat bola sialan itu.

"Diam! Istrirahatlah" perintah paman tegas dan tidak menerima penolakkan. Aku menghela napas gusar, takut jika nanti aku dimarah oleh paman.

Tunggu-- sejak kapan aku takut paman? Ah, mungkin benar, sekarang aku sudah tidak punya otak. Yang dulunya nakal mungkin gara-gara kejadian ini aku bisa jadi penurut,

Aku terkekeh sendirian, aku kembali membaringkan tubuhku pelan-pelan. Disaat seperti ini mungkin sekarang hanya paman yang mengkhawatirkan ku, mungkin hanya paman yang akan menjadi pelindungku, dan mungkin hanya paman yang benar-benar masih menyayangiku.

Tapi itu semua kembali pada pemikiranku, aku adalah seorang yang overthingking. Jadi jangan heran jika aku selalu berkata mungkin. Padahal belum tentu juga seperti itu, tapi biarlah. Aku tidak peduli.

Pov arga

"Maafkan keponakan saya bu indi". Ucapku benar-benar meminta maaf, aku menghela napasku, dan membatin.

Dasar anak itu, bikin repot saja!

Aku menatap nya yang sedang berada di brankar dengan posisi masih duduk. Aneh, ia malah terkekeh.

Lihat saja nanti jika pulang kerumah, akan aku marahi nanti! Memang sudah dibilang akan ku antar masih saja sewot dan menolak. Lihatlah kepala nya yang pecah. Memang kejadian yang diluar nalar.

"Pak arga!" Suara bu indi menyadarkan ku akan kegerutuan dibenakku. Aku tersenyum.

"Iya bu?"

"Tidak apa-apa pak, saya bisa memaklumi nya, lagipula semua bukanlah kesalahan leila, namun kesalahan anak didik saya," jelas bu indi dengan senyuman diwajahnya.

Aku pun membalasnya. "Terima kasih bu, sudah mau menerima leila, semoga dengan kejadian ini mereka berdua bisa menjadi teman yang baik!".

___

Tidak, gue gak bakalan temenan sama alfamart! Berhenti dulu! Gue gak mau!

Heh, leila! Lu ngapain disini bambang! Ini Pov arga! Kenapa lu ngomong disini?!!

Eh thor! Lu gak akan buat gue temenan sama alfamart itu kan?!

Enak aja lu ngubah nama tokoh gue, nama nya afarast!

LEYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang