Niki keluar dari rumahnya kemudian berjalan santai menuju rumah Nea. Dia tidak melihat mobil Kila di sana jadi mungkin saja Kila sedang keluar. "Tok tok tok permisi?" Teriak Niki sambil mengetuk pintu rumah Nea.
"Gue lagi beresin kamar, jadi lo pulang aja sana." Ucap Nea setelah membuka pintu. Niki tidak mendengarkannya dan malah menerobos masuk.
"Tumben beres-beres, pantes lama banget balas chat gue."
"Gue mau buang barang yang udah gak kepakai biar kamar gue gak berantakan lagi." Nea kembali masuk ke dalam kamarnya sambil membawa kardus untuk barang-barang yang akan dia buang.
"Perlu bantuan gak?" Tanya Niki yang kebetulan sedang tidak ada kerjaan.
"Tolong turunin dua kardus yang ada di atas lemari gue." Tanpa basa basi Niki langsung melakukan apa yang disuruh Nea. Dengan mudahnya Niki menurunkan kardus-kardus itu dari atas lemari tanpa bantuan tangga karena Niki cukup tinggi, kalau Nea harus mengambil kursi atau tangga agar bisa mencapai atas lemari.
"Terus gue harus apain nih kardus?"
"Buang aja." Jawab Nea dengan santainya.
"Serius?" Niki berjongkok di depan kardus-kardus itu lalu membukanya untuk melihat apa isinya. "Eh kardus yang ini isinya album foto semua."
"Hah? Serius? Kalo gitu jangan dibuang, kayaknya kardus sebelahnya yang isinya gak penting."
Niki beralih membuka kardus yang lain dan isinya membuat Niki terkejut. "Ini isinya kebanyakan hadiah dari gue." Di dalamnya kebanyakan boneka dan aksesoris rambut. Sebagian dari itu hadiah dari Niki.
Nea yang sedang membersihkan meja riasnya langsung menghampiri Niki dan ikut berlutut di samping Niki. "Gue nyuruh lo ambil kardus-kadus yang ada di atas lemari sepatu gue bukan lemari baju nik."
"Sejak kapan lo nyimpan semua hadiah dari gue ke dalam kardus ini?" Tanya Niki sambil mengambil jepitan rambut yang ada di dalam kardus. "Waktu kita putus, gue langsung masukin semua barang dari lo ke dalam sini." Jawab Nea jujur.
"Kenapa?"
"Karena waktu itu gue mau berusaha lupain lo."
"Masuk akal, sekarang keluarin semuanya dari dalam kardus." Setelah berkata seperti itu Niki melihat Nea lalu menjepit poni Nea dengan jepitan yang dia ambil dari dalam kardus.
"Gue harus pisahin yang masih bisa dipakai sama yang bisa dibuang." Ucap Nea berusaha menutupi rasa gugupnya.
"Semuanya masih layak dipakai kecuali bonekanya, eh tapi lo bisa meluk bonekanya waktu tidur. Jadi semuanya masih layak dipakai."
"Terserah lo." Nea kembali ke meja riasnya, memilih skincare dan makeup yang masih dia pakai dan yang akan dia buang.
"Lo masih nyimpen foto gue di bingkai?" Ucap Niki sambil tersenyum saat melihat fotonya di samping lampu tidur Nea.