25. Bersalah

994 103 21
                                    

§£v£n Hu§βαnD

•••

Tidak ada salahnya untuk tersenyum, dan tidak ada salahnya juga untuk bangkit. Melupakan atau dilupakan  itulah pilihan untuk tetap bertahan -Choi Rena

Seandainya tangan dan juga mulut ini tidak melukaimu,mungkin sekarang kita sedang bercengkrama dan tertawa melihat bintang dilangit gelap. -Kim Taehyung

•••

"bagas lama banget sih lo! Abis ngapain? Nyemplung di got lo?" sinis rena.

"Yaelah bung,ketimbang ditinggal berak doang marahnya minta ampun." Balas bagas yang baru keluar dari kamar mandi dekat dapur.

Karna memang posisi mereka sekarang ada didapur,semuanya sedang bersiap untuk acara hari ini yang katanya ingin membuat rena senang yaitu camping.

"Ini bantuin,jangan diem aja lo disitu kayak pepesan ikan." titah rena

Namun bukannya membantu,bagas malah memeluk rena dari belakang. Menguyel kedua pipi rena yang agak tembam

"Ni ngapaim sih! Pake peluk gue segala,Awas ah. Gue lagi ribet nih"

"Coba panggil gue sekali aja gitu abang,Gue lebih tua dari lo bung. Gue itu sayang sama lo" Ucap bagas tulus.

Tapi terdengat seperti candaan oleh rena,karna memang rena sendiri tidak menatap bagas. Dia masih sibuk mengurus ini untuk acara camping nanti

"Apaan sih? Orang gitu doang,biasanya juga lo biasa aja. Kenapa sekarang jadi begini" saat semuanya sudah selesai rena menghadap ke arah bagas.

Melihat wajah bagas yang terlihat tidak seperti biasanya,bagas mendekat membuat dirinya mendongakkan kepalanya karna bagas itu tinggi

"Gue lagi serius bung"

Rena hanya terkekeh, "Iya iya, maaf gue biasain deh manggil lo abang."

Bagas pun tersenyum kecil,lalu memeluk rena "Gitu dong."

Semoga lo gak denger bung. Batin bagas,sambil menatap rena tulus

..🦖..


Kali ini rena hanya duduk didekat pohon sambil memejamkan matanya menikmati kesunyiannya ini, namun sampai tak tertahan lama ada yang menganggunya.

"Kakak Ain ama ila ya? Adi ila di angguin mulu ama bang agas." adunya ke rena

Rena tersenyum kecil," Emangnya qila diapain sama manusia itu? Ngomong sama kakak biar kakak pites dia"

Qila mengerucutkan bibirnya," Ila mo ain tapi bang agas malah angguin ila ain."

Rena hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti, "Yaudah qila main sama kakak aja,gimana? Nanti kita bales bang bagasnya oke?"

Qila tertawa senang memeluk rena,rena membawa qila kedalam gendongannya menuju kekluarganya yang sedang ngobrol disana.

"Eh? Ko qila digendong? Sini sayang kasian itu kakaknya berat gendong qila" tante indah mencoba mengambil ahli qila dari gendongan rena

"Ndak au! Aunya di endong kakak unga, Ndak au ama bunda."

"Udah gapapa tan,ni ulahnya si bagas. Emang tapir tu anak ama adeknya sendiri"

Nahkan,akhirnya rena ngedumel gara gara dibagas.

"Mana sih nih orangnnya dari tadi? Ngeselin banget,bukannya jagain adeknya malah keluyuran gak jelas."

"Biarin qila sama aku aja tan,"

"Yauda kalo gitu,kamu juga jangan gendong qila terus. Inget ada anak kamu"

"Iya tante."

Selang beberapa menit,main dengan qila akhirnya qila tertidur dipelukkan rena Sambil di puk puk dipunggung qila.

Saat sedang menimang nimang qila,tiba tiba entah dari mana muncul sebuah kalung didepannya dengan bandul bulan tepat ditengahnya terdapat huruf kecil B. Tadinya rena ingin berteriak namun ada dibisikan ditelinganya

"Jangan berisik nanti adek gue bangun,udeh diam aja"

Bisiknya,rena hanya tersenyum kecil lalu menganggukkan kepalanya kexil.
Kalungnya sudah terpasang sempurna dileher rena. Lalu duduk dihadapan rena dengan senyuman yang tak pernah luntur.

"Bagus gak?" tanyanya berbisik

"Cantik,gue suka." menatap bagas dengan mata berkaca kaca.

"Jangan nanggis ih,Kasian nanti debaynya ikutan sedih." sambil menghapus airmata rena yang sudah mengalir dipipi

Rena hanya terkekeh, "Makasih"

Bagas hanya tersenyum lalu memeluk rena erat,sebelum memeluk rena qila ia taruh disampingnya agar tertidur dengan nyaman sambil berteduhkan payung besar.

Bagas mengelus rambut rena sayang, "Jagain debaynya,makan yang banyak debaynya bukan cuman satu tapi tiga." jelasnya sesekali mencium puncuk rambut rena sayang

Rena hanya berdehem sambil mendusel manja kedada bidang bagas,lalu menikmato aroma parfum bagas.

☘️☘️☘️

Deg.

"Apa? R-rena hamil?" lirih namjoon

Namjoon benar benar terkejut karna hasil pemeriksaan ini milik rena,dan paling membuatnya terkejut rena hamil.
Ia ingat betul tanggal ini dimana,ia dan yang lainnya,

Astaga,apa yang sudah aku lakukan kepada rena dan juga calon bayiku. Namjoon mengusap wajahnya kasar,lalu keluar dari kamar dan menghampiri yang lainnya.

Brak

"Baca! Kan sudah aku bilang,jangan percaya pada wanita sialan itu!" namjoon benar benar frustasi kali ini.

"T-tidak mungkin,ini bohongkan hyung?" tanya taehyung.

Yang lainnya hanya meringgis,jantung mereka berdegup dengan kencang. Apalagi yoongi dan seokjin mereka sudah kacau.

"Baca tae! Baca! Dan lihat tanggalnya,apa yang sudah kita lakukan pada rena! Ingat kan kalian semua?!"

"H-hyung,Aku. Aku,kenapa tangan ini" taehyung sudah benar benar tidak bisa berkata apa apa lagi

Mereka semua sudah tidak bisa berkata apa apa lagi selain menyesal menyesal dan menyesal.

Hampir sebulan mereka sudah mencari keberadaan rena dan juga shelia,tapi tidak menemukannya sama sekali.
Mereka sudah menyuruh beberapa bodyguard mereka ke indonesia tapi tetap tidak menemukan rena sama sekali.

Mungkin sekarang kandungan rena sudah menginjak 3 atau 4 bulan,mereka benar benar menyesali perbuatan mereka.

Kemari mereka sekali mendatangi kekediaman keluarga choi,namun hasilnya tetap sama mereka diusir bahkan lebih parah dari kemarin kemarin.




























Lanjut gak?

My Seven Husband •BTS• [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang