Bagian 1 : Annoying Boy

115 52 282
                                    

"Sorry, gue lebih baik ngefans sama tembok sekolah daripada sama lo"
- Arletta -

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Suasana kelas terasa sangat ricuh ketika bel istirahat mulai berbunyi dengan sangat nyaring. Semua siswa telah bersiap siap untuk merapikan buku bukunya kedalam tas supaya bisa lebih cepat sampai di kantin sekolah.

"Baik anak-anak, pembelajaran hari ini selesai. Sampai jumpa lagi minggu depan, dan jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang ibu berikan tadi" ucap seorang wanita muda yang kini merapikan buku buku ajarnya.

"Baik bu..." Jawab semua murid bersamaan.

"Oke, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap wanita itu mengakhiri pertemuan.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" Seluruh siswa kompak untuk menjawab salam dari wanita tersebut sebelum akhirnya bel istirahat berbunyi dan seluruh siswa di izinkan untuk beristirahat.

"Ar, kantin yuk? Laper nih gue abis berfikir" ucap Ghea sambil memegangi perutnya.

"Cailah berfikir hahaha... Gara-gara pelajaran matematika jadi laper ya" ucap Arletta sambil meledek sahabatnya itu.

"Ya, gitu deh. Maklum kan gue pinter" Jawab Ghea dengan nada sombong yang bercanda.

"Haha, sial. Padahal kita ngerjain juga pas Bu Dessy udah ngasih tau jawabannya di papan tulis" ucap Arletta sambil tertawa.

"Biasalah" jawab Ghea sambil tertawa.

Arletta dan Ghea hendak keluar dari kelas hingga tidak lama kemudian banyak siswi perempuan berbondong-bondong mengejar dua orang laki-laki yang kini menggunakan baju olahraganya dan salah satu dari mereka membawa bola basket.

"Ck, kebiasaan banget sih tuh orang pada suka banget buat jalanan macet. Lain kali kita jajan sebelum istirahat aja yuk Ghe, biar bisa jalan di koridor sekolah. Gak rame kayak gini..." Sindir Arletta sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tau nih, kebiasaan banget tiap istirahat. Kesel banget gue" tambah Ghea yang juga kesal melihat pemandangan yang ada di depannya itu. "Kalo bisa kita jajan sebelum istirahat juga gue maunya gitu. Lagian sok ganteng banget sih. Apa menariknya mereka sih. Menang putih tinggi aja bangga"

"Ck, udahlah ga penting juga ngeliatin mereka. Ntar yang ada mereka makin kepedean" ucap Arletta dengan nada sinis.

"Yuk ah, gerah gue juga ngeliatin cowok sok ganteng kayak gitu" jawab Ghea sambil berjalan di samping Arletta dan menerobos kerumunan orang-orang itu.

"Duh misi dong. Kita mau lewat kali" ucap Arletta sambil menerobos kerumunan itu.

Kedua laki-laki itu menoleh kearah Arletta dan Ghea dengan tatapan sinis.

"Ngapain lo berdua disini?" Tanya Alaska, cowok yang katanya paling ganteng di sekolah menurut survei para cewek-cewek. Cowok dengan tinggi 180cm itu memang banyak di gilai cewek cewek. Dengan senyuman mautnya yang mampu menyihir wanita manapun, dan ditambah, dia memiliki tubuh yang atletis dan rahang yang tegas yang membuat meleleh siapapun itu.

"Mau ngikutin kita juga?" Tanya Anthony menambahkan. "Ow Ka, kita punya fans fanatik baru rupanya"

"Hah? Apa lo bilang? Kita?" Ucap Arletta dengan nada sinis. "Ini jalanan umum kali. Semua orang berhak lewat sini." Ucapnya sambil memutar bola matanya malas.

"Dan ini juga waktu istirahat. Semua orang boleh kali lewat sini kapanpun mereka mau. Jadi lo berdua gak usah kepedean deh" Tambah Ghea yang melipat kedua tangannya di depan dada.

Numpang HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang