Me time
Waktu nya meyla, hanya meyla.dia selalu meluangkan waktu untuk dirinya sendiri,ingat sendiri.jadi tak ada yang disampingnya.gadis itu sekarang ada ditempat persembunyiannya atau surga bagi dirinya sendiri.
Rumah pohon,yang ia bangun dengan memakan waktu yang lama Karena ia sendirian-sekitar 3 bulan.tempatnya tidak jauh dari kaki gunung tapi jarang dijamah manusia jadi masih asri pemandangannya.
"ah pegel".
Membuka ransel yang penuh dengan cika ciki.tersenyum senang mengambil satu snack, tak lupa memasang headseat memutar lagu kesayangan.
Me time yang meyla ambil itu bisa satu minggu sekali.jadi dihari tertentu ia sangat tidak ingin diganggu oleh siapapun itu.kalo diganggu meyla marah marah gak jelas, mutung 3 hari kan bundanya jadi khawatir.
Kadang me timenya tidak jauh kok cukup rebahan tanpa diganggu, main apapun itu dan semua kegiatan menyenangkan jiwa.sebenarnya meyla memilih me time disini gara gara frustasi akibat tugas sekolah mana agatha gak mau bantu, agatha mau bantu tapi tidak untuk jawaban jadi ia hanya memberikan meyla pelajaran, contoh, dan cara mengerjakan.
Jika membahas tentang dirinya meyla itu bisa dibilang gak bisa feminim bahkan sangat risih memakai rok.pikirnya lebih leluasa jika pakai celana dan menurut pandangannya pakai celana itu keren.tapi terkadang ia heran saat agatha memakai rok dia terlihat keren,menyebalkan bukan.
Ngomong ngomong tentang agatha, Meyla itu hanya selisih 7 jam dari agatha, agatha lahir duluan jadi secara kelahiran agatha itu kakak.tapi meyla sangat ingin menjadi kakak,mungkin karena sering melindungi agatha dari anak anak nakal ia mulai terbiasa dengan peran kakak yaitu melindungi.tapi mau sehebat apapun meyla berperan sebagai kakak agatha itu lebih bijak.tapi sejak 5 tahun yang lalu mereka memutuskan tidak ada namanya kakak atau adik dengan istilah lain mereka setara, toh mereka hanya berjarak 7 jam.
Duduk menyilang tiba tiba.meyla bosan, cikinya juga tinggal satu.berpikir sejenak, menghela nafas.apa ia cari buah dihutan saja ya?tapi meyla sudah lama tidak menjelajahi hutan dikaki gunung.pun pohon mangganya masih berbuah?.mengedipkan bahu acuh,mari menjelajah apa yang terjadi pikirkan nanti.
Baru beberapa langkah meyla memutar arah, ponselnya ketinggalan.mana mungkin ia bisa melupakan benda yang sudah seperti nyawa itu.
"mbah numpang lewat".ucapnya saat melewati bebatuan besar.
Ada tak ada meyla harus tetap izin ditempat seperti ini, sekaligus menghormati kepercayan leluhur.
Udaranya sedikit dingin padahal ini jam 10 pagi, kalau dipikir wajar karna dedaunannya lebat jadi sinar matahari sulit masuk dan memberikan kehangatannya.meyla menggaruk rambutnya, pohon mangganya tidak berbuah bahkan daunnya sudah berguguran.memang sejak awal meyla sudah menduganya tapi ia tetap datang kemari dan berharap keberuntungan memihaknya.
Kepalanya mendonggak menatap kelapa muda.tinggi, mana bisa meyla memanjatnya.jadi kini dirinya tidak punya cemilan?.berpikir sejenak.mengangguk angguk tak jelas, dengan modal nekat memanjat pohon kelapa itu.
Karena tidak ada pijakan dirinya terus merosot.tangannya kini ikut tergores pohon kelapa yang kasar hingga lecet.
"oy monyet ngapain?".
Kurang ajar.siapa tadi yang memanggilnya monyet?meyla mencari sumber suara.al?meyla mengedipkan matanya tak percaya.bagaimana ketua osis itu bisa kesini?.membuang nafas tak percaya.wah dunia sempit sekali bukan.al dengan ranselnya mendekat pada meyla.
Menatap dari ujung kaki hingga ujung rambut.menaikan alisnya menelisik hingga membuat meyla melingkarkan tangannya melindungi.
"ck,ngapain kamu ada disini?sendirian?mana 3 kacung mu?".menoleh sekeliling guna memastikan apa gadis ini memang sendirian disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILIA [ON GOING]
Teen FictionCerita sederhana dari dua gadis dengan keperibadian berbeda lahir dalam satu keluarga.menyimpan rahasia di balik senyum yang selalu di jaga.saling melengkapi dan menjaga satu sama lain. JANGAN PLAGIAT! FOLLOW YUK SEBELUM BACA. by:hujan