Love is a ruthless game unless you play it good and right.
•••
Jihoon mendecak kesal sambil memandang mobil sedan jadul kesayangan Bapak Jinan yang terhormat. Alias Bapaknya sendiri. Mobil ini memang suka mogok kalo di pakai orang lain. Tapi selalu jadi mobil sehat kalo yang pakai bapak Jinan sendiri. Rasis memang.
Kali ini Jihoon yang lagi kena sial. Mobil itu mogok di tempat yang lumayan jauh dari rumah. Hari ini Jihoon terpaksa pakai mobil ini karena motornya di bawa oleh Baba nya ke pasar bareng Mamanya.
"Ada apa anaku? " sapa Jinan konyol dari seberang telepon sana.
"Babaaaa kebiasaan ini si Ronaldo mogok lagi. " Keluh Jihoon. Jinan di seberang sana ketawa.
"Lokasi dimana? nanti Baba telepon orang bengkel. "
"Aji udah share lokasi di wassap. "
"Oke. Kamu diem diem di situ. Jangan tinggalin ronaldo sendirian takut ada maling. "
"Siapa yang mau maling mobil butut gini" ujar Jihoon.
"Pelanggaran. Ngatain ronaldo duit jajan Baba potong"
Jihoon mendecak kesal. "Buruan Baaa mau ujan nih"
"Bawel banget lu, anak siapa si? "
"Anak lu lah" Balas jihoon songong.
"Ya bener sih"
Jihoon menunggu dengan malas. Jihoon itu gak terlalu suka pakai mobil,makanya dia nolak waktu Babanya mau beliin dia mobil. Dia lebih suka motor karena lebih praktis dan cepet.
Di pinggir jalan kawasan Blok M sore itu Jihoon menunggu orang bengkel yang dimaksud Babanya. Kalo bukan karena kepepet Jihoon ga akan bawa Ronaldo. Ini semua gara-gara Jaehyuk. Orang kaya itu minta di jemput di salah satu bar di Blok M. Tapi pas Jihoon sampai anaknya malah udah pergi di bawa sama ajudan Bapaknya.
Emang bukan Jaehyuk namanya kalo nggak ngerepotin orang.
Di tepi Jalan Melawai sore itu,Jihoon melihat seorang perempuan yang familiar.Dengan kaos putih dan highwaist jeans nya, Giselle berdiri di ujung zebracross. Nampak ingin menyeberang.
Siapa yang gak kenal sama Giselle? Cewek itu cukup di kenal di kampusnya. Selain karena geng nya yang hits dan berprestasi, mereka juga cantik cantik banget. Karina,Giselle,Ningning dan Winter. Bidadarinya FISIP.
Cukup aneh bagi Jihoon melihat Giselle sendirian. Karena biasanya mereka berempat terus kaya ban mobil. Jihoon ngelihatin Giselle yang lagi berdiri diam di seberang sana. Jihoon curiga itu anak gak bisa nyebrang.
Sebenarnya Jihoon gak kenal kenal banget sama Giselle ini, walaupun mereka satu jurusan. Yaitu Hubungan Internasional.
Baru Jihoon mau bantu sebrangin.Tapi ternyata Giselle baru menyeberang jalan ketika seorang nenek-nenek ingin menyeberang juga. Jihoon melihat bagaimana ramahnya perempuan itu merangkul bahu seorang tuna wisma yang untuk berjalan saja perlu bantuan tongkat kayu. Giselle melangkah perlahan dan hati -hati. Memastikan bahwa mereka akan selamat sampai ujung jalan.
Tanpa sadar Jihoon yang menyaksikan momen indah itu tersenyum. Baik banget sih
"Mas Aji ya? " dua orang laki-laki menghampiri Jihoon.
"Iya. Disuruh pak Jinan ya? "
"Iya Mas. Mobilnya yang ini? "
"Iya yang itu Bang. "
Lalu dua orang itu mulai mengecek keadaan Ronaldo.
"Mas Aji, ini di tinggal aja. Bakalan lama nih,nanti paling saya telepon mobil derek biar langsung di bawa ke bengkel"
"Waduh. Yaudah kalo gitu bang. Jadi berapa? "
"Gak usah Mas. Kata Pak Jinan nanti dia yang bayar kalo udah beres. "
"Oh gitu. Oke deh"
Karena mobil udah bukan urusan Jihoon lagi. Akhirnya cowok itu memutuskan untuk mampir ke salah satu cafe di sana. Lumayan lah sekalian liat bangunan bangunan tua di BlokM yang estetik.
Lagi-lagi, di sudut Jalan Melawai sore itu, Jihoon melihat Giselle dengan sekantong plastik besar dengan seorang nenek tua yang ia bantu menyeberang jalan. Jihoon teliti lagi plastik itu berisi beberapa makanan. Nenek itu nampak terharu dengan pemberian Giselle.
Lagi-lagi tanpa sadar Jihoon tersenyum. Gimana bisa cewek itu punya dua hal yang bikin orang-orang iri. Good looking dan good attitude.
Langkah Giselle menjauh, menyusuri jalanan ruko-ruko tua yang masih ramai. Jihoon mengikuti Giselle yang berjalan sendirian memasuki kawasan tersebut . Hingga ia melihat Giselle masuk ke salah satu cafe yang ada di sana. Cafe itu ramai karena ternyata baru grand opening.
Jihoon masuk, lalu memesan segelas iced frapuchino. Ia duduk sendirian di pojok dekat jendela. Jihoon gak mendapati keberadaan Giselle sedari tadi.
"Terimakasih bagi kakak kakak yang udah menyempatkan waktu untuk datang ke grand opening kami. Biar gak boring hari ini live music akan di isi oleh teman saya. Selamat menikmati,dan jangan lupa datang lagi yaaa" Sambutan singkat itu di beri tepuk tangan oleh beberapa pengunjung.
Jihoon sedikit kaget melihat Giselle yang ternyata sudah ada di panggung kecil itu lengkap dengan gitar di tangannya.
"Selamat Sore, Gue Giselle. Hari ini gue mau bawain salah satu lagu dari penyanyi favorit gue, Queen of sad songs yaitu Taylor swift"
"Kalian tau gak kalo cinta itu permainan paling jahat?Lagu ini tentang peringatan bahwa cinta itu bisa mengarahkan kita ke jalan yang menyenangkan atau menyakitkan tergantung cara kita menjalaninya. So here you go, State of grace by Taylor Swift"
Giselle mulai memetik gitarnya. Dan Jihoon sadar kalau ia sedang memasang mata dan telinganya baik-baik untuk menyaksikan perempuan itu tampil.
I'm walking fast through the traffic lights
Busy streets and busy lives
And all we know is touch and go
We are alone with our changing minds
We fall in love 'til it hurts or bleeds, or fades in timeAnd I never
Saw you coming
And I'll never
Be the sameJihoon sadar betul kalo Giselle berhasil membuatnya penasaran. Jantungnya berdebar gak jelas mendengar nyanyian lembut cewek itu. Bahkan Jihoon merasa bangga ngeliat betapa hebatnya Giselle saat ini.
This is a state of grace
This is the worthwhile fightLove is a ruthless game
Unless you play it good and right
These are the hands of fate
You're my Achilles heel
This is the golden age of something good and right and realDi jalan melawai sore itu,Jihoon akhirnya percaya istilah love at first sight. Giselle sukses memanah hati Jihoon. Siapa sangka hari-hari berikutnya Jihoon jadi lebih sering mengamati Giselle. Mulai dari parkiran sampai masuk kelas.
Jihoon beneran suka. Suka banget. Sampai-sampai tiap ada Giselle,Jihoon panik sendiri. Hati dan fisiknya ga sinkron. Tiap ada Giselle di sekitar Jihoon hatinya selalu marching band. Tapi yang tubuhnya lakukan adalah SINIS ke Giselle.
Giselle maafin Jihoon ya. Jihoon tuh suka banget sama Giselle tapi Jihoon gak tahu harus gimana nunjukinnya. Maaf ya Giselle love language jihoon tuh gini.
Kalo kata one direction sih somethings gotta given now, cause i'm dying just to know your name
Yaudah udah siap belum menyaksikan gengsi nya Jihoon dan gak peka nya Giselle??
•••
TBC
Halohaa penumpang kapal ini mana suaranya???
Enjoy the story dan jangan lupa tekan bintang dan tinggalkan jejakmu. Thanks a lot 💖💖💖💖
![](https://img.wattpad.com/cover/294080748-288-k386004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
state of grace
FanficLove language Jihoon itu adalah pura-pura benci ke Giselle.