Chapter 2

884 105 12
                                    

Kini Jake sendiri di kamarnya yang didominasi warna abu-abu. Jay sudah kembali ke rumahnya beberapa jam yang lalu untuk makan malam. Pikirannya kembali tertuju pada makhluk yang ia yakini adalah hantu berdiri diam di lantai 2 rumah sahabatnya.
Ia bisa melihat wajah itu mirip dengan saudara kembar Jay yang meninggal 2 tahun lalu.

Jake memainkan hapenya sambil berpikir keras. Ia merasa ia harus menceritakan kejadian itu pada tetangganya.

 Ia merasa ia harus menceritakan kejadian itu pada tetangganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake menghelakan nafasnya. Setidaknya ia tidak takut sendiri. Ia pastikan Jay tidak bisa tidur malam ini.

"Udah gua duga, lo bisa ngeliat gua kan, Jake?"

Jake tersentak mendengar suara berat tepat di telinga kirinya. Ia refleks melempar hapenya ke sembarang arah dan berlari menjauh hingga terjatuh karena kakinya yang sakit.

Disana, makhluk yang Jake lihat di rumah Jay berdiri menjulang menatapnya dengan wajah dingin.

"S-Sunghoon..?"

Jake tidak dekat dengan adik kembar sahabatnya itu, namun melihat wajah datar yang menyimpan kesedihan itu membuat hati Jake tercubit. Apalagi pemuda itu meninggal dengan cara menyedihkan. Namun yang membuat Jake bingung, makhluk di depannya ini tidak tampak mengerikan seperti hantu-hantu lain yang Jake lihat.

"Jake? Lo kenapa bisa ngeliat gua?"
Suara berat Sunghoon kembali menyadarkan Jake dari lamunannya. Sunghoon kini sudah duduk di lantai berhadapan dengan pemuda manis itu sambil memandangnya dengan alis terangkat.

Jake memundurkan tubuhnya sedikit menjauh. Ia tidak berani menatap mata hitam Sunghoon.

"G-Gua kemaren kecelakaan, trus pas bangun gua tiba-tiba bisa ngeliat."
Jake menunduk sambil memainkan lengan baju tidurnya yang terlalu panjang. Ini pertama kalinya ia berbicara dengan makhluk tak kasat mata.

Sunghoon menatap kaki Jake yang digips kemudian mengangguk pelan.
"I see."

Sunghoon tersenyum mendapati Jake yang gemetaran dan sesekali meliriknya takut.
"Gua bukan hantu yang lu biasanya liat."

Jake mengangkat kepalanya dengan cepat menatap Sunghoon dengan wajah bertanya-tanya.
Tidak mungkin. Ia yakin ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana tubuh pucat itu tergeletak tanpa nyawa di kamar mandi seko-

"Gua Reaper."

Jake mengerutkan dahinya bingung membuat makhluk pucat itu terkekeh.
"Itu hukuman buat gua karna udah nyianyiain hidup gua. Gua ga diizinin pergi sebelum ngumpulin 100 nyawa orang yang tercatat dibuku ini."
Sunghoon mengeluarkan buku kulit dengan ukiran tengkorak mengerikan dari balik jasnya.

"Sunghoon mengeluarkan buku kulit dengan ukiran tengkorak mengerikan dari balik jasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Ability || • EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang