Chapter 62. The Great Hero

381 78 16
                                    

Sepanjang hari ini, suasana hati Jing Qi sangat buruk, dia kelelahan dan tidurnya tidak beres; begitu memejamkan mata, mimpinya penuh kekacauan, satu menit dia berada di dunia Yang, dan di menit berikutnya dia ada di dunia Yin. Setelah bangun, Jing Qi cuma merasa pusing dan tidak bisa mengingat mimpinya barusan.

🌸 Dunia Yang: dunia orang mati. Dunia Yin: dunia orang hidup.

Ping'an mengguncang ringan tubuhnya, dan Jing Qi langsung terbangun.

Dia menyipitkan mata melirik ke langit yang masih gelap; karena baru bangun tidur, tenggorokan Jing Qi masih longgar, dan suaranya serak, "Shichen keberapa sekarang?"

Ping'an, "Ini waktu keempat, Zhuzi, Zhou Gongzi ada di sini."

Jing Qi mengerutkan kening, pikirannya menjernih bahkan sebelum mengucek mata, "Di waktu ini? Di mana dia?"

Ping'an terdiam sebentar lalu menjawab, "Di... halaman belakang."

Jing Qi merangkak keluar dari tempat tidur dan minta Ping'an membantunya berpakaian sambil bertanya, "Apa yang dia lakukan di halaman belakang?"

Ping'an, "Bawahan ini menaruh... tubuhnya di halaman belakang dulu."

Meskipun tidak mau melihat mayat Ji Xiang, Jing Qi tetap merapikan diri dan bergegas ke halaman belakang; tubuh Ji Xiang tertutup kain putih yang sudutnya terangkat, Zhou Zishu jongkok di sampingnya dengan ekspresi bingung.

Jing Qi belum pernah melihatnya begini, dan mau tak mau bertanya, "Kau kenapa...?"

Zhou Zishu menatap kosong Jing Qi, lalu menunjuk Ji Xiang, "Kau membawanya ke Liangguang, tapi kau tidak mempertahankannya?"

🌸 Liangguang: Guangdong dan Guangxi.

Jing Qi melambaikan tangan menyuruh Ping'an pergi, begitu cuma tersisa dirinya dan Zhou Zishu, dia menghela napas pelan, "Aku juga mau mempertahankan dia, tapi tidak bisa, kan."

Zhou Zishu mengalihkan tatapannya ke belakang, seolah mau mempelajari mayat Ji Xiang hati-hati. Setelah beberapa saat, dia menjawab, "Iya, kau tidak bisa."

"Zishu?"

Zhou Zishu jatuh dan duduk di tanah, tangannya menopang dari belakang, rambut panjang di pelipisnya terjuntai, raut wajahnya lesu tak terkatakan dalam kegelapan. Dia menarik napas dalam-dalam, bahunya melengkung, lalu menggosok wajahnya keras-keras, Jing Qi mendekat ke arahnya dan melihat urat mata pria itu memerah. Baru satu hari Jing Qi tidak melihatnya, tapi pria ini jadi sangat kuyu.

Zhou Zishu berujar, "Jiuxiao pergi keluar hari ini... dia bertemu gadis kecil penjual lagu di kedai makan, setelah memberinya uang tip, gadis itu memberinya ini." Dia mengeluarkan secarik kertas kusut dari lengan jubah dan menyerahkannya ke Jing Qi.

Jing Qi mengambilnya dengan curiga, hanya sekilas lirik dia langsung mengerti, dan wajahnya memutih, tiba-tiba mendongak, "Di mana dia?"

"Siapa?" ​​Zhou Zishu tersenyum masam, "Maksudmu gadis di kedai makan itu? Aku akan mengurusnya nanti, Liang Jiuxiao… Liang Jiuxiao… dia bilang pembunuh membayar dengan nyawa, dia menyuruhku membayarnya dengan nyawaku."

"Aku tidak memikirkan ini baik-baik," kata Jing Qi dengan nada pelan, angin besar dan ombak raksasa datang, dia tidak menyangka perahu itu terbalik gara-gara seorang gadis kecil, tapi saat ini, dia tidak bisa bilang apa-apa, "Ini kesalahanku, Zishu, kalau kau mau bertarung atau membunuh siapapun nanti, aku akan mengikuti caramu mengurusnya, tapi masalah ini harus ditangani dengan bersih, orang lain sama sekali tidak boleh ada yang tahu, bawa aku menemui dia dulu⎯⎯ kau bangunlah."

Qiye/七爷/Lord SeventhWhere stories live. Discover now