TWINS_HARUTO
Di saat seseorang yang begitu berharga dalam hidup harus pergi, dimana semua jiwa dan raga tak ingin tapi, dimana sebuah kematian mutlak adanya dan itu akan terjadi.
Haruto, memandang batu nisan yang bertuliskan nama ibunya, rasa sedih yang ia rasakan tak dapat lagi ia keluarkan bahkan air matanya saja rasanya sudah mengering, ditinggalkan oleh seorang ibu yang ada di setiap hidupnya kini telah pergi untuk selamanya.
"Nak" panggil pelan sang nenek
"Ibu telah pergi, aku tak tau apa yang harus aku lakukan nek, seseorang yang membangkitkan segala aktivitas ku telah pergi" ucap Haruto lirih.
"Kau tak akan merasa kesepian, nenek akan membawa mu menemui ayah dan saudara mu, bukankah keinginan mu berkuliah di Korea Selatan adalah keinginan terbesar mu juga?"
"Tapi bagaimana bisa di saat orang yang ingin aku banggakan telah pergi meninggalkan ku nek"
"Kau tau nak Tuhan mengambil seseorang dengan sebuah alasan, ibumu telah beristirahat dari penyakit nya, dan kau harus melanjutkan hidupmu, kau ingat kata ibumu bahwa kau harus menemui ayah dan saudara mu. Maka penuhi lah itu nak"
"Kita akan berangkat besok, saatnya kita pulang nak, malam sudah mulai menghampiri" lanjut sang nenek.
Bahkan ketika semua rasa runtuh telah mendatang harus di jalani, bagaimana Tuhan telah menentukan skenario nya untuk semua umat manusia. Sedih ataupun bahagia akan ada berbaliknya, hanya waktu yang akan menjadi saksi kehidupan yang terjadi.
"Ibu aku akan menemui ayah dan saudara kembar ku, aku berjanji ibu akan membuat mereka menerima dan menyayangi ku sebagimana kau menginginkan nya." Ucap Haruto yang kini melangkah meninggalkan pemakaman.
*TWINS HARUTO*
10 Desember, 14.40 dimana Haruto dan nenek yang kini berada di bandara untuk penerbangan ke Seoul Korea Selatan.
"Kau siap untuk ini nak?"
"Iya nek"
Sebuah perjalanan kehidupan baru akan di tempuh, tidak ada yang tau bagaimana kedepannya apa berdampak baik atau buruk.
*TWINS HARUTO*
Butuh 2 jam 20 menit haruto dan nenek sampai di tujuan dimana kini ia berada di depan rumah seseorang yang begitu terasa asing bagi Haruto.
Ceklek
Suara pintu yang terbuka dan menampakkan seorang pria."Ibu kau sudah datang?"
"Iya, aku bersama haruto anakmu Hanbin"
Haruto ia mengakui ia sedikit mirip dengan orang yang ada di hadapannya ini yang tak lain adalah ayahnya. Setelah 17 tahun lamanya Hanbin dan haruto baru bertemu kembali.
"Haruto kau kembali nak? Ayo masuklah waktu sudah hampir malam"
17 tahun tak menginjakkan kaki di rumah dimana sebelumnya haruto kecil berlari dan bermain yang kini terasa asing baginya.
"Oh ibu kau sudah datang" ucap Chaeyoung yang baru tiba dari arah belakang.
"Sudah ku katakan jangan memanggilku ibu"
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS HARUTO STORY' END.
Fiksi Penggemar"Travis kita adalah saudara kembar yang baru bertemu kembali" Haruto "Dan aku tidak peduli" Travis