Penculikan

75 12 4
                                    

Awas typo!!!








"Akkhh." Teriakan seorang perempuan membuat hinata segera berlari keluar menuju suara tersebut melihat apakah yang sudah terjadi. Tapi setelah sampai diluar hinata tidak melihat apa pun disana.

"Mungkin hanya perasaan ku saja." Hinata berjalan menuju naruto dan Itachi.

"Kok lama nat? Ini makan udah pada dingin." Aku pun melihat piring naruto dan itachi yang sudah kosong.

"Kalian lapar apa doyan? Cepet banget abisnya, perasaan cuma bentar deh nata pergi ke toilet."

"Bentar apaan ma ini udah 20 menit mama di toilet, mama ngapain sih lama lama di toilet." Hinata kaget mendengar penuturan itachi.

"20 menit? Perasaan cuma bentar deh." Naruto hanya menggeleng kan kepala melihat sahabat nya.


Itachi tersenyum cerah setelah keinginan makan di restoran akimichi terlaksana. Sudah sebulan itachi tidak mencicipi makanan enak dari restoran tersebut.

"Ma tachi haus." Itachi merengek dibangku belakang mobil Naruto.

"Tunggu bentar ya sayang nanti kalau ada mini market mama beli minum."
Tanpa penjelasan hinata naruto sudah mengerti dan berhenti ketika melihat mini market.

"Bentar ya tachi mama beli dulu." Hinata melepaskan seat belt nya.

"Biar aku aja nat." Naruto memegang tangan hinata menghentikan nya yang hendak membuka pintu.

"Biar aku aja naru aku juga mau beli sesuatu." Hinata segera keluar dari mobil dan berjalan menuju mini market.

"Om naru,si brengsek itu masih ganggu mama ya om?" Tiba tiba suara itachi memecah keheningan.

"Bagaimana pun dia tetap papa kamu tachi gak boleh ngomong kasar gitu." Naruto memutar kepala nya dan menatap itachi yang berada dibelakangnya.

"Cih.. untuk apa sopan santun sama laki laki tidak berguna seperti dia." Naruto kaget mendengar umpatan bocah kecil itu. Naruto mengalihkan pandangannya menuju mini market di depannya hingga ia melihat hinata di bopong oleh seorang laki laki kedalam mobil. "Brengsek."

"Apaan sih om tiba tiba ngumpat." Itachi tidak melihat apa yang di lihat naruto. Segera naruto memajukan mobilnya dengan cepat mengejar mobil yang membawa perempuan yang tak lain adalah hinata.

"Hinata di culik orang." Teriakan naruto membuat itachi menegang. 'mama diculik?'

Aksi kejar kejaran tak terelakkan. Naruto memacu kecepatan tinggi seperti ingin ngeprank malaikat maut.
Itachi hanya mengepalkan tinju dengan diam di belakang naruto. Sumpah serapah sudah keluar dari bibirnya saat ini.

"Itachi telfon neji sekarang juga." Itachi tersentak kaget namun langsung mengambil hp yang memang punya dia dan mencari kontak pamannya yang satu itu.

"Hallo tachi ada apa menelfon jam seg..."

"Paman mama diculik." Itachi dengan cepat memotong ucapan pamannya di seberang.

"Share lock lokasimu tachi paman akan segera kesana."

Tut.. tut..

Belum sempat itachi menjawab panggilan sudah di putuskan sepihak. Itachi pun segera share lokasi nya kepada neji.

"Sialan..."

"Bajingan..."

"Brengsek siapa yang berani menculik hime sudah ku pastikan dia akan ku bunuh." Umpatan demi umpatan terdengar di dalam mobil. Itachi merasa baru kali ini dia melihat sisi lain naruto.









Hinata terbangun di sebuah kamar mengerjapkan matanya karna silau cahaya matahari. Hinata mendapati tangan dan kaki nya sudah terikat disetiap sisi tiang ranjang tersebut.

"Aku dimana? Kenapa tangan ku diikat seperti ini. Ba-baju ku.. siapa yang mengganti baju ku." Teriakan hinata terdengar di seluruh ruangan tersebut. Tak lama berselang seorang lelaki dengan surai peraknya masuk kedalam kamar tersebut.

"Siapa kau?" Hinata mantap nyalang lelaki yang mendekatinya.

"Kau tidak kenal aku hinata?" Laki laki itu menyentuh wajah hinata dengan lembut.

"Shit!!! Apa yang kau inginkan brengsek."

"Tentu saja kau hinata."

"Sialan." Hinata memberontak berharap ikatan di tangan dan kaki nya segera lepas. Namun usaha hinata sia sia dan membuat setiap kulit yang terikat menimbulkan luka.

"Percuma saja kau berontak hinata itu hanya akan menyakiti tubuh mu sendiri."

"Lepaskan aku apa yang kau inginkan dariku hiks..." Hinata mulai menangis.

"Jangan menangis hinata, kau cukup melayaniku saja." Pria itu menatap hinata seperti serigala yang kelaparan.

"Lepaskan aku brengsek." Kembali hinata berteriak tapi diabaikan oleh lelaki tersebut dan meninggalkan hinata sendirian.

"Hiks... Naruto tolong aku hiks..." Tangis pilu hinata.







Ditempat lain naruto sudah seperti orang kesetanan. Gara gara penculik itu melewati rel kereta api dan kereta api melintas tepat sebelum naruto melewatinya,membuat naruto mengamuk seperti orang gila.

"Kau tenanglah naruto Shikamaru akan melacak hp hinata." Neji berusaha tenangkan naruto tapi tetap saja tidak mempan.

"Bagaimana bisa aku tenang neji hinata diculik didepan mata kepalaku sendiri. Brengsek ku bunuh siapa pun itu." Itachi yang melihat naruto kesetanan takjub didalam hatinya. 'akan ku jadikan kau ayah ku naruto.' gumam itachi dalam hatinya.




"Bagaimana kau sudah menculik hinata?" Seorang pria bersurai hitam dan perak sedang menikmati sojunya.

"Aku sudah tidak tahan melihat tubuh indahnya."

"Kau tenanglah kita akan menggilirnya nanti."





Bersambung...

Huaa rencananya tadi malam mau update 2 part sekaligus tapi mata udah gak tahan jadi cuma bisa satu.

Semoga suka 😉
Jangan lupa komen vote dan sarannya minna ☺️

Salam
-HimePurple-

Kado Spesial (Kandas) Hiatus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang