Kado Spesial Ulang Tahun

100 11 4
                                    

Awas ada adegan 18+!!





Seorang wanita bersurai merah muda membuka pintu kamar hinata dan membangunkan hinata dengan sedayung air.

"Bangun kau jalang." Hinata mengerjapkan matanya.

"Lepaskan aku sakura apa yang kau inginkan dari ku." Sakura tersenyum manis.

"Aku ingin melihat kau menderita seumur hidupmu jalang hahahaha..." Tawa sakura menggema di ruangan membuat bulu kuduk hinata berdiri.

"Aku tidak pernah mengusik hidup kau sakura kenapa kau ingin aku menderita. dasar kau iblis berbentuk manusia." Kini Hinata menatap nyalang pada sakura.

"Berani sekali kau rupanya. Kita lihat bagaimana penderitaan mu." Sakura berjalan keluar dan membanting pintu kamar tesebut. Hinata hanya bisa berdoa semoga ada orang yang bisa menyelamatkan nya.

Klik..

Pintu kamar pun terbuka memperlihatkan seorang lelaki dengan surai hitamnya mendekati hinata dan melepaskan ikatan tangan dan kakinya.

"Sasuke.. beruntung kau menyelamatkan ku dari neraka ini." Sasuke hanya menyeringai tipis setelah mendengar ucapan hinata.

"Kau harus berterima kasih kepada ku hinata." Hinata mengangguk kepalanya cepat. Tapi sebelum ia menjawab ucapan sasuke seorang lelaki bersurai perak kembali masuk dan mendekati hinata dan sasuke dengan seringainya.

Hinata memundurkan badannya kearah samping ranjang dan segera berdiri dan berlari kearah pintu, namun pintu sudah terkunci dari luar.

"Siapa pun tolong aku..." Hinata menggedor-gedor pintu dan berteriak.

"Tidak akan ada yang bisa menolong mu hinata." Hinata memutarkan badannya dengan tidak percaya.

"Kau bersengkokol dengan toneri sasuke? Kau jahat sasuke." Hinata sudah menangis dengan nasib yang datang padanya.

"Salahkan saja kau yang sok jual mahal hinata."

"Jangan mendekat!!!"

"Kubilang jangan mendekat brengsek!!!" Teriakan hinata menjadi jadi ketika sasuke dan toneri mendekatinya dan membuka semua pakaian hinata.

"Hiks..jangan sakiti aku sasuke hiks..."
Hinata berusaha memberontak tapi apa daya badannya sudah lemah dan juga kedua lelaki itu mengekang dirinya.

"Akhh... Sa..sakit." rasa sakit disekujur tubuh Hinata membuatnya semakin lemah.

"Kau semakin seksi hinata." Sasuke menyerang payudara hinata dengan brutal, sedangkan toneri sedang memainkan tangannya di bagian paling sensitif hinata.

"Ja..jangan la..lakukan aaakkhhh." Sebuah benda tumpul sudah masuk kedalam vagina hinata dengan sekali hentakan.

"Kau sempit sekali hinata." Hinata sudah menangis terisak dan memberontak. Semakin ia memberontak semakin hilang tenaganya.

Gempuran demi gempuran dari kedua lelaki itu membuat hinata tidak sadarkan diri. Tetapi kedua lelaki tersebut tetap melakukan bersetubuh dengan keadaan hinata yang sudah pingsan.

Hinata tersadar pada jam 3 dini hari. Ia melihat tubuhnya sudah penuh dengan bercak merah dan juga sperma dari kedua laki laki biadab itu. Hinata mengumpulkan tenaganya untuk kekamar mandi. Tapi percuma seluruh tenaganya sudah terkuras dan ia hanya bisa menangis dalam diam.

Klik..

Pintu terbuka menampilkan sasuke dan toneri, Hinata ketakutan melihat mereka mendekat.

"Kau tidak perlu takut sayang, seharusnya kau berterima kasih kepada kami karna sudah memberi kado spesial di hari ulang tahunmu." Sasuke tersenyum melihat hinata yang semakin ketakutan dengan ucapannya.

"Jangan mendekat ku mohon jangan mendekat." Hinata sudah tidak punya lagi tenaga hanya bisa memohon dengan suara lemahnya.

"Kau harusnya semangat hinata kau akan mendapatkan kado spesial keduamu, Kau harus menerimanya kali ini hinata." Dengan cepat sasuke melepaskan pakaiannya dan mengangkat hinata membuat hinata mendudukkan dirinya dan sekali hentakan juniornya sudah masuk seutuhnya.

"Jangan... Aakkhh.. sa..sakit.." toneri juga tak mau kalah memasukkan juniornya kelubang belakang hinata. Mereka menggempur hinata dengan beringas dan lagi lagi hinata tak sadarkan diri.












Sudah seminggu hinata diculik Shikamaru juga tidak bisa melacak hinata. Meski sudah mencari cctv setiap sudut kota selalu gagal karna serangan virus dari pihak musuh. Itachi pun tak berhenti menangis karna sang mama tak kunjung ditemukan. Naruto sudah seperti iblis yang mengamuk tidak karuan disetiap markas yang ia temui.

"Shit!! Musuh kita kali ini benar-benar diluar dugaan kita bahkan sudah ku kerahkan Akatsuki untuk mencari keberadaan hinata." Naruto menendang meja yang ada di depannya membuat neji hanya mendengus.

"Kau tenanglah naruto bagaimana kita akan menemukan hinata jika kau mengamuk seperti ini. Neji berusaha menenangkan naruto.

Kring....

Suara telfon menghentikan amukan naruto. Ia segera mengambil handphone nya dan melihat panggilan dari Itachi.

"Hallo itachi ada apa?"

"Apa? Baiklah om kesana sekarang." Naruto bergegas mengambil kunci mobilnya dilantai yang tadinya jatuh dari meja.

"Hinata sudah ditemukan tergeletak di depan rumah." Seru naruto sambil berlari keluar menuju pintunya. Shikamaru dan neji juga bergegas menuju rumah keluarga namiuzu.



Bersambung...

Salam
-HimePurple-

Kado Spesial (Kandas) Hiatus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang