Status Baru

97 12 4
                                    

Awas typo!!



Malam ini aku mengemasi semua barang barangku yang akan aku bawa kerumah keluarga namiuzu. Mereka tidak mengizinkan ku tinggal di tempat lain selain dirumah mereka.

Duk

Duk

"Keluar kau hinata." Terdengar teriakan ibu mertua dan menggedor-gedor pintu kamar itachi.

"Bisa tidak ibu jangan menggedor apalagi teriak? Ini sudah malam itachi sedang tidur." Sungutku ketika sudah berada di depan pintu kamar.

"Kau itu tidak punya sopan santun hah?" Aku hanya mengelus dada untuk bersabar.

"Apa mau ibu?"

"Kau jangan harap akan dapat harta gono gini setelah perceraian." Dia menunjuk muka ku. Rasanya ingin sekali mematahkan jari telunjuknya itu.

"Maaf ya bu saya tidak tertarik dengan harta gono gini. Silahkan kalian ambil semua asalkan bukan anakku." Aku sudah bersusah payah meredam emosi.

"Oh tau diri kau rupanya, baguslah saya tidak susah payah bicara dengan kau miskin." Dia berlalu meninggalkan ku yang sudah menahan emosi.

"Hmm.. miskin ya? Kita lihat saja siapa yang miskin nantinya." Aku menyunggingkan senyum ku dan kembali masuk kedalam kamar.

Ku hembuskan nafas kasar berkali kali untuk mengendalikan emosiku. Jika besok tidak segera aku pergi lama lama aku bisa membunuh mereka semua. Ku tatap wajah anakku yang berumur 2 tahun. Aku sangat bersyukur punya anak laki laki yang sangat pintar dan cerdas, Mencium dengan gemas pipi chubby nya adalah hobi ku.



Pagi ini itachi sudah bangun merengek ingin di buatkan susu. Aku berjalan menuju dapur dan merebus air dengan itachi dipangkuan ku.

"Anak papa sudah bangun. Tumben pagi begini tachi sudah bangun hmm." Sasuke berjalan kearah ku dan itachi.

"Papa gendong." Itachi menjulurkan tangan kearah sasuke. Hati ku teriris melihat kedekatan itachi dan sasuke, bagaimana nanti jika mereka berpisah sedangkan mereka sangat dekat.

"Nata aku ingin kamu fikirkan lagi keputusan kamu apa kamu tidak kasihan dengan itachi?"

"Aku tidak bisa merubah keputusanku sasuke. Kami lebih baik pergi dari pada tersakiti, jika kami disini aku tidak bisa menjamin bagaimana mental itachi. Ku harap kau mengerti sasuke."


Hari ini aku akan pergi dari rumah ini. Semakin lama aku tinggal disini semakin hancur perasaan ini. Aku pun berjalan dengan menggendong itachi dan menarik koper ku keluar dari kamar.

Sesampai diruang tamu aku melihat sasuke dan sakura bermesraan. ' benar benar sudah tidak tahan rupanya.' aku melanjutkan jalanku keluar dimana naruto sudah menanti ku sedari tadi.

"Hinata." Aku pun berhenti mendengar panggilan sasuke.

"Papa." Itachi memberontak ingin turun dari gendonganku.

"Tachi kita akan pergi jangan turun ya." Aku membujuk Itachi yang terus ingin turun dari gendonganku.

"Pengen gendong papa." Rengek itachi.

Aku menghembuskan nafas kasar. " Tachi papa tachi sudah di rebut sama tante itu." Aku pun menunjuk kearah sakura berada. Mungkin aku mama yang jahat hingga menghasut anakku sendiri.

Itachi menatap sinis kearah perempuan berambut merah muda tersebut dan aku pun menurunkannya. Itachi berlari kearah sasuke dan menggigit tangan sakura yang bergelayut manja di lengan sasuke.

"Jangan rebut papa tachi pergi sana!!" Itachi berteriak kepada sakura.

"Tachi gak boleh jahat sama mami. Dia akan jadi mami tachi nantinya." Aku menatap sinis sasuke. 'apa? Mami. Aku tidak sudi anak ku memanggil mami kepada wanita jalang itu.'

" Tachi ayo sayang kita pergi kerumah oma dan opa pasti mereka sudah menunggu kita disana." Aku pun menggendong tachi yang sudah tidak berontak lagi.

Aku dan Itachi pergi meninggalkan rumah yang sudah kami tempatkan beberapa tahun ini. Kenangan indah yang kami lalui sekarang sudah terhapus oleh pengkhianatan. Ku lihat naruto menyandarkan punggungnya di pintu mobil sport nya itu.









Seminggu sudah aku meninggalkan sasuke dan statusku pun bukan istrinya lagi, Mereka pun sudah menikah 3 hari yang lalu.

Seminggu ini aku berusaha membujuk Itachi untuk tidak terlalu mengharapkan kehadiran papanya. Sebagai anak yang pintar itachi pun sudah mengerti dan tidak pernah merengek ingin bertemu papanya. Bukan ingin memisahkan mereka aku hanya belum ingin bertemu dengan mantan suami terlebih dahulu.

Aku hanya fokus pada itachi dan perusahaan untuk masa depan kami. Kasih sayang untuk itachi tidaklah berkurang karna selalu ada oma dan opa nya hingga naruto yang sudah seperti pengganti papanya.



Bersambung..

Jangan lupa komen saran dan vote untuk cerita gaje ku😁

Salam
-HimePurple-

Kado Spesial (Kandas) Hiatus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang