Part. 5

95 14 0
                                    

Klik vote "★" and thank you ♥

Devisi Eight Easy Piece, merupakan salah satu devisi yang sangat terkenal dengan kinerjanya yang sangat memuaskan dibandingkan dengan devisi lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devisi Eight Easy Piece, merupakan salah satu devisi yang sangat terkenal dengan kinerjanya yang sangat memuaskan dibandingkan dengan devisi lainnya. Apalagi semenjak Hongjoong yang mengambil alih tempat itu, citra devisi tersebut semakin berkembang pesat.

Dibandingkan dengan devisi lainnya yang memakai pakaian formal kala di tempat kerja, di devisi Easy Piece tidak menekankan hal itu, mereka bebas memakai pakaian apapun sehingga membuat mereka nyaman plus mereka bebas mengutarakan ide ke pada bos mereka. Tidak ada level dalam devisi tersebut, semua bisa melakukan apapun demi perkembangan dan keuntungan kantor.

Hongjoong yang menerapkan hal itu semua dan untungnya hal itulah yang membawa angin segar bagi mereka semua. Apalagi mereka bekerja dengan konsep yang penuh dengan style,mode dan hal lainnya. Di jaman modern saat ini, kreativitas sangat di perlukan untuk mengikuti berbagai banyak trend masa kini.

Di luar gedung kantor, Seonghwa berdiri dengan kamera di tangannya. Ia memotret gedung yang akan menjadi tempat kerjanya tahun ini. Semoga saja akan ada hal yang menarik ia temukan disini.

Penampilannya hari ini terlihat sangat santai namun masih berhasil membuat orang-orang yang berdatangan melirik ke arahnya dengan pandangan terpesona dan takjub akan visualnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampilannya hari ini terlihat sangat santai namun masih berhasil membuat orang-orang yang berdatangan melirik ke arahnya dengan pandangan terpesona dan takjub akan visualnya.

"Perfect..." Gumam Seonghwa setelah menjepretkan kameranya, ia menatap lurus dengan senyum manis terkembang di wajahnya.

Ia pun mengambil napas kemudian mulai melangkah masuk ke dalam kawasan kantor menuju devisi tempatnya bekerja. Jemari lentiknya mengusap surai rambutnya dan melempar senyum kepada beberapa orang yang mencoba menyapanya.

Selepas kepergian Seonghwa, Hongjoong yang sejak tadi mengamati pria itu terdiam di dalam mobilnya. Matanya yang tajam menatap punggung pria itu dibalik kacamatanya.

"Kita lihat seberapa berkualitasnya dirimu, bunny...." Hongjoong bergumam pelan kemudian keluar dari mobilnya.



Jam pelajaran kedua sudah selesai, beberapa siswa dan siswi berlarian keluar dari penatnya ruang kelas, ada yang menuju kantin ada juga yang hanya bersantai di taman seolah sembari melihat sekeliling.

Sama seperti yang terjadi di ruang osis, salah satu anggota osis yang sejak tadi bergulat dengan dokumen mengenai laporan mengenai sekolah meminta ijin untuk keluar mencari makanan, karena hal itu mereka memutuskan untuk istirahat sejenak, tapi ada satu pria yang masih sibuk berkutat dengan beberapa kertas di atas meja.

Siapa lagi jika bukan si ketua osis yang menyedot semua perhatian dalam ruangan tersebut.

"Sunoo hyung~"

Sebuah suara dengan nada merajuk mengalun dalam ruangan, ia ingin sekali mendekati si manis namun ia menahannya, seramah apapun sang ketua, dia akan terlihat menyeramkan jika waktu bekerjanya di ganggu.

"Hm?" Sunoo menanggapi panggilan tersebut dengan singkat, mata bulatnya yang lucu menganalisis isi dokumen.

Sunghoon yang sudah menyelesaikan pekerjaannya menoleh, ia menyenderkan punggungnya di sofa sembari melihat ekspresi wajah Sunoo yang menggemaskan di matanya.

"Sudah waktunya makan siang hyung~ Ayo makan di kantin, Jungwon hyung juga sudah mengirimiku pesan bahwa makananmu sudah ia pesankan..." Jelasnya sembari menatap Sunoo dengan tatapan tajam, tapi sesungguhnya tatapan matanya memang selalu terlihat tajam.

"Good job Niki..." Ucap Sunghoon dalam hati kala melihat Sunoo mengalihkan pandangannya dari dokumen diatas meja.

Sunoo melepaskan pegangannya pada dokumen, ia menghela napas pelan, sangat pelan kemudian ia merapikan danmengelempokkan mana yang belum ia periksa dan sudah.

"Sepertinya perutku juga sudah mengaung didalam sana.." Tuturnya dengan senyum lebar yang membuat orang di dalam sana bergumam gemas. Ia pun memutar kursinya membelakangi mereka, hanya sepersekian detik, senyum lebar nan manis di wajahnya di gantikan dengan ekspresi datar tanpa emosi kemudian berganti kembali seperti semula ketika ia memutar kembali kursinya menghadap pada Sunghoon dan kawan-kawan.

"By the way..." Sunoo melihat pada pria yang sejak tadi hanya diam dan memperhatikan interaksi mereka. Semua mata tertuju padanya.

Sosok itu menunjuk beberapa majalah mode yang tergeletak di atas meja.

"Tidak biasanya ada majalah seperti ini diatas meja, ini milik siapa?" Tanya nyamelihat rekannya satu persatu.

Sunghoon mengedikkan bahunya, Niki yang berada di dekatnya pun ikut mengedikkan bahunya.

"Itu...." Semua mata langsung tertuju pada si pemilik suara, Sunoo.

Senyum manis merekah di wajah tembemnya, ia beringsuk dari kursinya dan meraih majalah-majalah itu kemudian memeluknya.

"Ini milikku Jay hyung~" Jawabnya dengan suara gemas, pria bernama Jaymengerjab pelan, ia melirik ke arah Sunghoon yangsama-sama melempar tanda tanya kepadanya.

Bukannya bagaimana, ini pertama kalinya ada barang-barang seperti ini dalam ruang osis. Dan yang paling mengejutkan adalah itu milik ketua mereka.

"Tidak biasanya kau menyukai hal berbau fashion hyung..." Itu Niki yang menimpali, Sunoo mengerucutkan bibirnya dan berdecak kesal.

"Why? Kenapa wajahmu masam seperti itu hm?" Tanya Sunghoon, Sunoo meletakkan majalah itu kembali dan berdiri tegak,mata hitamnya menatap Sunghoon.

"Humm tidak apa, ayo kita ke kantin~" Seru Sunoo, ia berjalan menuju pintu keluar tanpa memperdulikan teriakan Niki untuk menunggunya. Pria berdarah Jepang itu memang sangat menyukai Sunoo, semua orang pun mengetahuinya.

Jay dan Sunghoon ikut berdiri, sejenak keduanya saling bertukar pikiran mengenai tingkah aneh Sunoo hari ini.

"Lain kali kita bisa menanyakan langsung padanya..." Putus Jay, ia berjalan terlebih dahulu mengikuti jejak Sunoo.

Sunghoon menatap sejenak majala tersebut dalam diam.

"Bukankah majalah ini dari perusahaan paman Kim? Apa ada sesuatu yang menarik perhatiannya hingga ia membawa majalah seperti ini ke sekolah?" Ujar Sunghoon dalam hati  kemudian melangkah pergi meninggalkan ruang osis.

"Bukankah majalah ini dari perusahaan paman Kim? Apa ada sesuatu yang menarik perhatiannya hingga ia membawa majalah seperti ini ke sekolah?" Ujar Sunghoon dalam hati  kemudian melangkah pergi meninggalkan ruang osis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hampir lupa book ini.

Enjoy it bagi yang masih ingat haha

𝑆𝐶𝐴𝑅𝑆 ⸻ ⟪ Joonghwa - Seongjoong ⟫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang