Klik "★" vote and thank you~❤
Ramai dan penuh dengan suara riuh, itulah yang menggambarkan suasana kantin saat ini. Sunoo dan kawan-kawan berjalan memasuki kawasan kantin yang langsung membuat suasana riuh itu menjadi hening, Niki melihat sekitar,ia mendengus meremehkan.
Sebenarnya ia tidak terlalu suka dengan kantin sekolah, ia lebih memilih untuk makan di cafetaria khusus kalangan elit tapi karena Sunoo ingin makan ditempat ini jadinya mau tak mau ia juga ikut, tidak mungkin ia akan memberikan banyak kesempatan untuk temannya yang lain melakukan pendekatan pada Sunoo, their sunshine.
"Disini~~"
Sunoo langsung berseru kala melihat sosok Jungwon yang melambaikan tangan ke arah mereka, tak tanggung ia langsung berlari ke tempat tersebut dan mengambil tempat duduk di bagian pojok setelah memberikan pelukan gemas pada si mungil Jungwon yang membuat Sunghoon dan lainnya menatapnya penuh rasa cemburu.
"Selalu saja Jungwon." Umpat mereka dalam hati.
Tak menunggu lama, Niki, Jay, serta Sunghoon mengambil posisi masing-masing. Mereka menatap satu persatu makanan yang sudah tertata dengan rapi di atas meja, hampir semuanya berbahan sayuran.
"Apa kau diet?" Tanya Sunghoon yang membuat tangan Sunoo berhenti ketika ia ingin meraih sumpit di atas meja. Ia tersenyum manis dan menggeleng.
"Papa melarangku untuk diet tapi tentu saja aku harus menjaga proposional tubuhku demi kesehatanku.." Jawab Sunoo dan memegang sumpitnya.
Satu kata yang asing yang meluncur dari mulut Sunoo berhasil membuat kerutan di dahi mereka, baik itu Jungwon pun ikut menatap Sunoo dengan pandangan penuh tanya.
Sunoo yang merasa bahwa mereka semua melihatnya, mengangkat sedikit wajahnya dan membalas tatapan mereka semua. Pasalnya, Sunoo tidak pernah sekalipun mengekspos mengenai keluarganya atau pun dimana dia tinggal.
Perlu di ketahui bahwa mereka semua merasa penasaran dengan lelaki manis itu, apapun mengenai tentangnya.
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Tanya Sunoo mulai mencampur saladnya.
"Papa? Jika diingat kembali, kami tidak pernah melihat ayahmu ketika ada pertemuan orangtua para siswa dan baru kali ini kau mengatakan mengenai hal ini disini..." Ungkap Sunghoon, untuk pertama kalinya si prince ice itu berbicara dengan panjang.
Jungwon maupun Niki mengangguk mengiyakan ucapan Sunghoon, Jay hanya diam namun tatapannya tertuju pada Sunoo yang hanya tersenyum seperti biasanya.
"Papa sibuk jadi dia tidak sempat menghadirinya, lagipula di dunia ini aku hanya memiliki papa seorang, jadi aku tidak perlu menambah bebannya untuk pertemuan seperti itu. Oh tapi jika kalian ingin bertemu dengan papa, akan kuberitahu terlebih dahulu padanya~.."
Hening.
"Selamat makan~..." Seru Sunoo setelah menautkan jemarinya dan mulai menyantap makanannya setelah berkata demikian. Lain halnya dengan Sunghoon dan lainnya yang diam seribu bahasa.
Mereka tidaklah sebodoh itu untuk tidak memahami tiap kata yang terlontar dari bibir pink itu. Ada rasa tidak enak setelah mendengar jawaban si manis hingga suara cempreng Sunoo menyadarkan mereka kembali.
"Yaa~ ayo makan, kalian ini suka sekali melamun ckck..." Tutur Sunoo yang kemudian membuat keempatnya ikut menyantap makanan mereka tanpa ucapan protes seperti biasanya, terutama untuk Niki, pria itu sering sekali komplain dengan makanan kantin yang menurutnya sangat hambar.
Lain halnya dengan Jay, pria itu menangkap kilatan emosi lain yang terpancar dari bola mata indah itu meski hanya sepersekian detik kemudian ia memutuskan untuk menyantap makanannya dalam diam.
↷
"Darimana kau bisa mengetahui cara merias seperti ini Seonghwa oppa? Tehnikmu simpel tapi hasilnya benar-benar menakjubkan...."
"Hmm- dahulu aku mengambil jurusan seni saat di kampus, menurutku cukup menarik untuk memperlajari banyak warna dan tehnik dalam melukis dan kubayangkan jika itu wajah manusia, jadinya aku pun memperlajari mengenai make up untuk bersenang-senang..."
"Woah itu menakjubkan oppa, seriously~ hasilnya pun membuat para model berdecak kagum akan hasilnya, kupikir itu bukan untuk bersenang-senang saja..."
"Kau ini bisa saja Luna, tapi baguslah jika mereka menyukai hasil sentuhan tanganku..."
Seonghwa terkekeh kecil mendengat ucapan salah satu rekan kerjanya yang menilai hasil pekerjaannya, saat ini waktu makan siang, jadi otomatis mereka rehat sejenak dan Seonghwa sudah merapikan peralatan makeupnya dan bersiap menuju kafetaria kantor untuk makan siang.
Wanita didepannya juga terlihat sudah membereskan peralatan make upnya dan berdiri tegak melihatnya, menunggunya untuk bersama-sama menuju kafetaria kantor.
Namanya Luna Park, salah satu karyawan di devisi yang sama dengannya,wanita itu ramah dan mudah berinteraksi dengan orang disekitarnya, Seonghwa yang juga memiliki kepribadian mudah bergaul jadi bisa dengan cepat mendapat kenalan di kantor.
"Aku senang bisa memiliki rekan sepertimu~ kajja oppa, yang lain sudah menunggu kita di luar.." Ajak Luna dengan senyum manisnya, ia berjalan duluan keluar dari ruang make up.
Hari ini Seonghwa akan makan bersama dengan rekan kerjanya, kata mereka sekalian merayakan kedatangannya. Setidaknya hari ini semuanya berjalan mulus, tidak ada hambatan sama sekali dan Seonghwa masih belum menemukan titik menarik dari tempat ini selain keramahan para rekan kerjanya yang sangat jarang ia temukan di perusahaan mana pun.
Tapi siapa yang tahu?
Bukankah manusia bisa berkamuflase dengan baik menggunakan tameng yang bernama keramahan dan senyuman?
Itulah manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑆𝐶𝐴𝑅𝑆 ⸻ ⟪ Joonghwa - Seongjoong ⟫
FanficTitle : 𝑆𝐶𝐴𝑅𝑆 Genre : Slice of life, a bit crime Pair : Hongjoong x Seonghwa ⼆ Apa jadinya jika dua manusia yang tidak mempercayai yang namanya cinta saling bertemu? Apakah salah satu diantaranya akan menghancurkan dinding pembatas yang mereka...