[CHAPTER 3]

1.6K 94 3
                                    

HAPPY READING 📖💗

"Ada apa ya Ka Gibran?"

Gibran memberikan selembar kertas pada Carletta, karena saat ini Carletta sudah kelas 11 jadi ia bisa mengikuti kegiatan di luar sekolah.

"Bagiin ke kelas lu kalau besok kita ada pengumuman di aula, setelah diskusi sama pihak guru dan osis akhirnya besok bisa kita kasih tau ke warga sekolah"

"Kertas ini harus di isi salah satu dan akan di kumpulin setelah pengumuman"

Carletta mengangguk anggukan kepalanya mendengar ucapan panjang kali lebar yang diberikan Gibran. Gibran segera meraih kertas 40 lembar pada Carletta.

"Sisanya kasih Erina aja, nanti dia kasih ke gue"

Carletta mengangguk dan tersenyum kecil sebelum keluar dari ruang OSIS. Carletta membulatkan matanya ketika berbalik setelah menutup pintu ruangan.

"Erina!"

Erina tertawa kecil melihat ekspresi wajah Carletta yang lucu karena kaget. Erina mengintip kertas yang di pegang Carletta lalu mengambil nya satu.

"Oh iyaa ini gue tadinya mau ambil tapi udah di ambil sama lu jadi sekarang kita ke kelas"

Carletta dan Erina segera melangkah pergi untuk kembali ke kelas. Keadaan di kelas cukup ramai karena guru guru masih rapat untuk membahas mengenai kegiatan diluar sekolah.

"YOKK GAIS DENGERIN SAYA DULU YAK!" Teriak Erina dan Carletta berdiri di samping Erina.

"Jadi, karena kita udah kelas 11 tanggal 20 bulan ini sekolah akan mengadakan kegiatan atau semacam—"

"HEALING!"

"BUKAN SAMSUDIN!"

Carletta terkekeh kecil.

"Semacam kaya apa ya ges ya, eeem itu loh kaya main boiling atau es skating"

"Panjat pinang" Kata salah satu siswa.

"NAHH IYA!"

"Ya kalian ngerti sendiri ya gimana, tapi uang bayaran nya lumayan mahal karena kita ambil yang VIP, sekitar 900k ya seorang udah sama makan siang dan malam"

"Kalian tau sendiri gimana Lawrence Academy, kalau mau murah ya jangan sekolah disini ngerti kan maksud gue apa"

"NGERTI NYONYA ERINA"

Carletta terkekeh melihat teman sekelasnya yang begitu lucu sekaligus freak. Ia segera membagikan kertas formulir pada setiap anak dikelas 11 MIPA 2.

***

Rayendra menatap tebing tinggi di belakang sekolah, karena jika ia masuk lewat gerbang bisa di pastikan Rayendra akan masuk ruang guru.

Setelah berhasil melewati tebing tinggi, ia melangkah masuk dan naik ke lantai 2 untuk bertemu Carletta, ternyata kbm belum selesai.

Rayendra menunggu Carletta di depan kelas sampai pintu itu terbuka dan terlihat Erina yang sedang berjalan keluar kelas, Rayendra menahan Erina untuk bertanya dimana Carletta.

"Carletta dimana?" Tanya Rayendra.

Erina menoleh dengan tatapan tidak bersahabat jika itu Rayendra. "Di dalem" Ketus Erina.

Rayendra mengerutkan keningnya mengapa juga Erina bersikap seperti itu. Carletta terkejut ketika melihat Rayendra yang berdiri di depan kelasnya.

"Rayen kok ada disini, bukannya mau main tadi?"

Rayendra menggeleng. "Engga jadi" Rayendra menggenggam tangan Carletta dan pergi turun untuk pulang.

"Oh iya sayang, motor aku ada di belakang jadi kamu tunggu di gerbang ya"

Carletta mengangguk lalu menatap kepergian Rayendra sebelum mulai melanjutkan langkahnya ke gerbang utama.

Di gerbang utama Carletta bertemu Gibran dan juga Erina yang sedang berbicara, di lihat dari ekspresi wajah mereka, mungkin mereka sedang berdebat.

"Engga bisa gitu Ka, kelasan gue mau nya pada ke korea"

"Gila lu Er, emang bener kata si Ervan kelasan lu pada rada semua, coba aja dah lu bilang sama pak kepala sekolah kalau di bolehin"

Rayendra berhenti di depan hadapan Carletta lalu memberikannya helm. Carletta segera memakai helm nya dan naik ke atas motor besar milik Rayendra.

Mereka langsung pergi kerumah Carletta karena ternyata cuaca nya sedang mendung dan angin yang kencang takut jika mereka kehujanan.

"Mau mampir?" Rayendra mengangguk.

Carletta menipiskan bibir nya jika jawaban Rayendra adalah iya, lebih baik tidak usah bertanya karena itu hanya basa basi. Dirumah nya saat ini sangat sepi karena kedua orangtuanya sedang berbisnis.

"Yauda ayo"

To Be Continued

Rayendra : Bad ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang