4. 🐋in memory🐉

1.4K 120 17
                                    


Lima hari telah berlalu childe sudah tidak mendapat balasan pesan dari zhongli, sesungguhnya childe sangat kawatir tetapi ia tak bisa kembali saat ini

Childe terus berdoa agar zhongli tetap baik baik saja tanpanya.

Setelah lama menunggu akhirnya childe mendapat telpon dari rumah sakit, tepatnya dari xiao

Awalnya childe sangat senang senyum pun tak bisa luntur dari wajahnya, namun saat lawan biacaranya selesai berbicara childe segera mematikan telpon itu lalu memakai jaketnya dan bergegas ke rumah sakit dimana zhongli di rawat dulu

Dengan buru buru childe bertanya pada suster yg ada disana perihal kamar rawat zhongli sekarang dan langsung berjalan cepat setelah mendapatkan dimana kamar zhongli.






"Childe... " Zhongli melihat childe yang baru masuk dengan senyuman yang manis sepertinya beban yang selama ini zhongli sembunyikan

Childe tak bisa menahan air matanya, ia selalu kawatir dengan kekasihnya belakangan ini pikiram buruk selalu terlintas di kepalanya namun sekarang ia merasa lega sampai ia menangis

Childe langsung memeluk zhongli dan terus berucap terimakasih pada zhongli, bahkan saat adik zhongli datang childe enggan untuk melepasnya

"Minggilah oranye, kakakku butuh istirahat" Xiao menarik baju childe tp childe tetap memeluk zhongli

"Biarkan dia xiao, keluarlah sebentar aku butuh waktu berdua dengannya" Xiao hanya menuruti kemauan kakaknya tapi sebelum pergi xiao berpesan kalau sejam lagi ayahnya akan datang menjemputnya kemudian xiao pergi keluar

"Childe? " Zhongli menepuk pundak childe dan childe melepas pelukannya dan mengusap air matanya dan menatap zhongli

"Selamat datang" Childe senyum dan mengusap pipi zhongli

"Aku kembali childe... Awalnya aku tak yakin akan berhasil tapi di saatku putus asa aku teringat olehmu, trimakasih telah menjadi penyemangat hidupku di kesempatan kali ini akan ku manfaatkan sebaik mungkin dan akan terus bersamamu, childe... " Zhongli menggenggam erat tangan childe di pipinya

Childe terus senyum menandakan bahwa ia sangat bahagia, tangannya turun ke pundak zhongli dan zhongli melepas genggaman tangannya dari childe lalu menatap wajah childe yang mendekat ke wajahnya sampai bibir mereka bersentuhan.






🐋🐉





Beberapa tahun berlalu kini zhongli dan childe sudah sama sama lulus dan bekerja

Childe bekerja di bank sebagai manager dan zhongli bekerja sebagai konsultasi di sebuah perusahaan besar

Keduanya sudah memutuskan hubungan dan memilih untuk berteman saja, alasan mereka putus karena tidak mendapatkan restu dari kedua belah pihak

Awalnya orangtua mereka setuju tapi itu hanya sebatas pacaran, ortu zhongli tak merestui karena childe lebih muda dari zhongli dan tidak bisa di andalkan sedangkan dari pihak childe ibunya ingin childe menikahi seorang wanita dan meneruskan keturunan keluarga mereka

Keduanya sempat putus asa namun mereka semangat kembali saat kantor mereka bersebelahan

Mereka berteman tetapi bukan pertemanan biasa yang mereka jalankan, mereka terus menjalankan hubungan itu sampai zhongli memberikan childe berita yang sangat menghawatirkan

"C-childe... A-aku hamil... " Ucap zhongli penuh takut

"T-tunggu tapi kamu kan cowo mana bisa hamil"

"Childe... Kita kan di dunia omegaverse" Ucap zhongli terkejut menyadarinya dan childe yang sama terkejutnya namun me dapatkan ide yang akan membuat mereka tak terpisahkan.




















"Namanya siapa? Papa childe.... " Tanya zhongli yang memangku anaknya sembari menggoda suaminya

"Siapa ya... Hmmm.... Panggil adek chi dulu ya aku pikirin nama yang cantik dulu"

"Baiklah, dedek chi semoga ganteng kaya pap yaaa"







Mereka pun hidup bahagia sebagai suami istri.








.
.
.

END

AKHIRNYAAAAA

EHE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A contract <<childexzhongli>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang