Kumpulan SongFic MinSung

Cinta pertama dan terakhir

Yang cetak tebal itu liriknya ya.

Sherina :Cinta pertama dan terakhir

Sebelumnya tak ada yang mampu,
Mengajakku untuk bertahan dikala sedih,
Sebelumnya ku ikat hatiku
Hanya untuk aku seorang.

Lee Minho, 17 tahun. Sosok tampan yang dingin dan kepribadiannya yang tertutup, membuatnya tak punya banyak teman. Hanya beberapa yang menjadi temannya, Minho sengaja membangun tembok yang kokoh agar tak ada yang mudah mendobraknya.

Itu semua karena kehidupan keluarganya yang jauh dari kata bahagia. Sejak beberapa tahun yang lalu, orang tuanya tidak harmonis. Setiap bertemu selalu cekcok dan saling memaki, membuat Minho muak rasanya.

Minho sedih dan kecewa, tapi dia tak punya tempat bersandar. Membuatnya hanya bisa menyimpan kesedihannya sendirian.

Sekarang kau di sini hilang rasanya,
Semua bimbang tangis kesepian.

Kau buat aku bertanya,
Kau buat aku mencari,
Tentang rasa ini aku tak mengerti.
Akankah sama jadinya jika bukan kamu,
Lalu senyummu menyadarkanku.
Kaulah cinta pertama dan terakhirku.

Sampai suatu hari, Minho mendapat tetangga baru.
Dan bertepatan dengan itu, orang tua Minho bertengkar hebat.
Minho pergi ke kamarnya dan berdiri di balkon kamarnya, setidaknya suara teriakan orang tuanya tidak terlalu terdengar.

Tiba-tiba terdengar pintu kamar di samping kamar miliknya terbuka dan memperlihatkan sosok manis yang tersenyum ke arah Minho.

"Kau baik-baik saja?" Si mungil yang tak mendapat jawaban nekad berpindah ke balkon kamar Minho tanpa takut terjatuh dan menyodorkan earphone padanya.

(Kamar Minho dan Jisung ceritanya berdampingan dan balkon kamar mereka jaraknya cukup deket)

"Pakai ini, aku punya lagu yang bagus di ponselku."

Minho memakai sebelah earphonenya dan Jisung memperbesar volume lagunya. Membantu Minho agar tak mendengar suara teriakan orang tuanya. Setelah merasa orang tua Minho berhenti bertegkar, Jisung pamit kembali ke kamarnya.

"Aku Minho, siapa namamu?"

"Aku Jisung, Han Jisung.

Sebelumnya tak mudah bagiku
Tertawa sendiri di kehidupan yang kelam ini.
Sebelumnya rasanya tak perlu
Membagi kisahku saat ada yang mengerti.

Sekarang kau di sini hilang rasanya,
Semua bimbang tangis kesepian.

Kau buat aku bertanya,
Kau buat aku mencari,
Tentang rasa ini aku tak mengerti.
Akankah sama jadinya jika bukan kamu,
Lalu senyummu menyadarkanku.
Kaulah cinta pertama dan terakhirku.

Sejak malam itu, Minho dan Jisung sering bertemu.
Minho menceritakan orang tuanya yang selalu bertengkar.
Sementara Jisung, menceritakan sang ibu yang sudah tiada dan hanya hidup berdua dengan sang ayah.

Dan entah sejak kapan, Minho merasakan perasaan lain pada Jisung. Hatinya selalu merasa kosong saat tak ada Jisung di sisinya. Jantungnya sering berdetak lebih kencang setiap kali ada di sekitar Jisung. Dan juga rasa nyaman dan bahagia yang selalu dia rasakan setiap kali bersama Jisung membuat Minho sadar, dia sudah jatuh cinta pada sosok manis dan dan cantik yang selama oni menemaninya.

Bila suatu saat kau harus pergi.
Jangan paksa aku tuk cari yang lebih baik.
Karena senyummu menyadarkanku.
Kaulah cinta pertama dan terakhirku.

Sudah dua tahun Minho dan jisung saling kenal. Dan sekarang Minho sudah menjadi anak kuliahan, sementara Jisung ada di tingkat akhir Sma. Saat Jisung sudah lulus, dia memberi tahu Minho jika dia akan kuliah di luar negeri. Dan meminta Minho untuk bisa berbaur dan mencari teman baru. Tapi Minho menolak dengan tegas, dan mengatakan jika Jisung adalah teman terbaiknya dan tak akan tergantikan.
Dan Minho akan setia menanti kepulangan Jisung ke Korea. Jisung tersenyum dan memberikan sebuah gelang yang sama dengan miliknya.

"Aku akan segera kembali. Jaga dirimu baik-baik Minho hyung."

"Kau juga Jisung-ah. Aku akan sangat merindukanmu."

"Aku juga."

Kau buat aku bertanya,
Kau buat aku mencari,
Tentang rasa ini aku tak mengerti.
Akankah sama jadinya jika bukan kamu,
Lalu senyummu menyadarkanku.
Kaulah cinta pertama dan terakhirku.

Beberapa tahun kemudian, Jisung pulang ke Korea. Sementara orang tua Minho sudah bercerai 2 tahun yang lalu, dan Minho tinggal dengan sang ibu.
Minho menunggu kedatangan Jisung di bandara, dan tak lama Jisung muncul.

Dan akhirnya setelah sekian lama, Minho memberanikan diri menyatakan cintanya pada Jisung, dan Jisung menerimanya.
Mereka berpelukan saling melepas rindu.

Minho bersyukur telah di pertemukan dengan dengan sosok Jisung yang baik dan berhati malaikat. Jisung seperti cahaya yang menyelamatkan Minho dari kegelapan. Dan Jisung mengajarkannya tentang Cinta, Jisung segalanya untuk Minho.
Hidupnya, cahayanya, dan juga sumber kebahagiaannya.

Tamat.