Jung seung hwan : Wind
Geu nunmureun gaseumsoge sumgigo
Chueok deureun jiwobeoryeoyo
Kkeutnae mosdahal inyeon yeogiseo meomchwodwoyo geuriwo nunmullo sandahaedo uriAir mata ada di hatiku
Kenangan semakin terhapus
Takdir kita yang belum selesai berakhir di sini
Bahkan bila kita hidup dalam air mataJisung masuk ke dalam sebuah kamar di rumahnya. Kamar yang pernah di isi oleh sosok asing yang berhasil mencuri hatinya. Lee Minho, sosok asing yang tiba-tiba muncul di belakang rumahnya, dengan menggunakan pakaian ala zaman Joseon yang terlihat kebingungan saat melihat tempat asing di depannya. Dengan bantuan selembar kertas kuno berisi mantra yang berhasil membuatnya datang ke masa depan dan bertemu Jisung dan merubah hidupnya.
Jisung mengambil pedang milik Minho dan barang-barang miliknya. Semua yang terjadi padanya terasa nyata tapi juga terasa seperti sebuah mimpi.
Heuteojineun baramgataseo
Chajeuryeo haedo chajeulsu eopsneun gil gataseo
Meoreojineun inyeoneun jabeul suga eopseoseo
Geudaereul bonaeneun maeumSeperti angin yang tersebar kucoba menemukannya
Namun aku tak bisa menemukan caranya
Tujuan yang jauh, aku tak bisa meraihnya
Hatiku melepasnya pergiJisung pergi ke halaman belakang tepatnya di samping bunga sakura dimana pertama kalinya dia melihat Minho muncul, dan tempat terakhir dia menghilang. Jisung menyentuh pohon itu. Dia berharap ada keajaiban yang akan terjadi seperti waktu itu. Tapi sayangnya Jisung tak bisa melakukan apapun. Dia hanya bisa menangis karena merindukan Minho.
Huegajimyeon sarajil seudaeraseo
Machim kkot nune dameur yohae
Eodami naeryeoomyeon ijeoya haneun saram
Idaero tteona bonaeya haneun geonjyeoSaat matahari terbenam
Aku akan menempatkanmu dimataku
Karena kau akan menghilang
Aku harus melupakan saat gelap datang
Aku mengirimmu pergi seperti ituJisung ingat saat-saat bersam Minho, dia yang terus terkejut dengan apa yang dia lihat. Bahkan dia terkejut saat mendengar dering ponsel. Jisung masih ingat saat pertama kali Minho naik mobil. Wajahnya yang awalnya takut berubah menjadi senang. Jisung ingat semua kenangan itu, dia masuk ke rumahnya dan mencoba untuk tidur. Berharap yang dia lalui selama ini hanyalah mimpi. Tapi sayangnya saat dia bangun esok harinya, dia sadar semua itu bukan hanya mimpi.
Geudaenal doraseoseo tteonunen bulgeureme chama wassdeon nunmuri heulleonaeryeo
Kau berbalik dan meninggalkanku
Air mata yang kutahan akhirnya jatuhJisung ingat hari terakhir Minho datang, dia terlihat begitu sedih. Dan Jisung takut jika hari itu adalah hari terakhir Minho ada di jamannya, karena tulisan mantra itu sudah benar-benar pudar. Dia juga masih ingat ucapan terakhir sebelum Minho kembali ke jaman Joseon.
"Terima kasih Jisung, sudah mengajariku banyak hal. Aku beruntung bisa bertemu orang sebaik dirimu. Jaga kesehatanmu, aku akan mencari cara agar bisa kembali kesini. Atau mungkin diriku di masa ini sedang ada di dekatmu. Aku berharap jika dia ada, dia bisa merasakan seberapa besar cintaku untukmu."
Jisung menangis dan memeluk Minho dengan erat, berharap pria itu tidak menghilang dan tetap ada di sisinya. Tapi perlahan tubuh Minho mulai menghilang dan tangis Jisung semakin terdengar. Sekeras dan selama apapun dia menangis, Minho tak pernah kembali.
Tteoreojineun kkoccipgataseo gayeounsaram idaero kkeutnaega yamanhaeseo
Eonjenga uri dasi mannaneun nari eomyeon geuttaen heeojiji nayo
Naui sarangSeperti kelopak yang jatuh, orang yang malang
Kita harus berakhir seperti ini
Saat kita berjumpa suatu hari nanti
Jangan pernah mengucapkan selamat tinggalCintaku
Jisung melihat ada beberapa mobil besar di depan rumahnya dan berhenti di rumah kosong di samping rumahnya. Tak lama mobil berwarna hitam berhenti. Jisung yang hendak bekerja berniat menyapa. Seorang pria yang memakai masker turun dari mobil dan menatap Jisung dengan wajah terkejut.
"Tupai cantik." Jisung terdiam.
Dia ingat panggilan itu. Itu panggilan Minho untuknya. Dan saat orang itu membuka maskernya, Jisung melihat wajah orang itu seperti Minho.tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan SongFic MinSung
AcakHanya kumpulan oneshoot yang terinspirasi dari lagu...