My Hotelier 6

7 2 0
                                    

Hi.. long time no see, sorry for late update, hope yu enjoying read this story. thnak you for waiting and read my hotelier.



@Lobby hotel

"Eonni.. ikutlah denganku sebentar." ajak Hyunjae pada Seukhye yang baru tiba hendak menggantikan posisinya.

.

.

"Wae? ada masalah apa? aku tidak bisa meninggalkan mejaku terlalu lama." penasaran Seukhye yang dibawa sedikit menjauh dari area lobby hotel.

"Geokjongma. Aku sudah meminta Hyekyo menggantikanmu sementara." Tenang Hyunjae. "Ini masalah kepala manager Han? Apa kau sudah tahu keberadaannya?"

"Ajigdo. Aku bahkan tidak bisa menghubunginya. Aku tak yakin dia masih di Korea. Email-ku pun belum dibacanya, apalagi membalasnya." Jelas Seukhye dengan nada tak bersemangat. "Apa ada sesuatu yang serius."

"Masalah hotel. Aku takut lama kelamaan pemegang saham dan direksi serta petinggi hotel akan tahu masalah yang tengah kita hadapi. Sampai kapan kita akan menutupi kematian mendiang Presdir Ahn, karena harus menutupi kepergian beliau kita bahkan tidak bisa menghadiri pemakamannya. Beliau layak dimakamkan dengan baik, tidak sembunyi-sembunyi seperti ini, bahkan masih banyak staff dan karyawan hotel yang belum tahu akan kepergian beliau." khawatir Hyunjae.

"Arraa. Aku juga menginginkan itu. Ia sudah seperti appa bagiku sendiri dan bagi kita semua. Sikap lembutnya, wibawanya, kasih sayangnya. Aku merindukan semuanya, sentuhan tangan hangatnya, tapi untuk saat ini kita harus bertahan. Ini wasiat beliau, setidaknya sampai manajer kepala Han kembali."

"Menurutmu apa Hankyung oppa sudah tahu mengenai kepergian Presdir Ahn?"

"Mwollaseyo. Aku sudah mengiriminya email ratusan kali mulai dari mendiang dirawat di rumah sakit. Jika dia sudah membaca emailku dia pasti sudah ada di sini sekarang. Ia sangat menghormati juga menyayangi mendiang Presdir Ahn."

"Aku kemarin ke rumah Abu bersama Jaejoong oppa, dia juga kesal karena hingga sekarang abu mendiang Presdir belum diberi nisan, bahkan sekedar meletakkan foto pun kita tidak bisa." Kecewa Hyunjae.

"Bersabarlah. Wasiat Presdir agar kita menjaga hotel ini. Pasti ada alasan kenapa beliau ingin agar kepergiannya tidak di publikasikan, setidaknya hingga kita mendapat presdir yang baru."

"Eoh.. majayo. Hingga sekarang kita belum menemukan presdir pengganti beliau, yang memiliki konsep, pemahaman dan idealisme yang sama dengan mendiang presdir Ahn." Dukung Hyunjae. "Keunde kenapa kita tidak bisa memilih satu dari pemegang saham misalnya pemegang saham tertingg?" usulnya.

"Anniya Hyunjae-ah, jika bisa sejak awal Presdir sudah menyerahkan kursi presdir pada mereka. Ini lebih karena beliau tidak percaya pada mereka."

"Kau benar eonni, tidak satu pun dari mereka yang murni dan tulus seperti mendiang presdir kita. Semua dibisniskan. Aku yakin jika mereka tahu keadaan hotel saat ini hanya ada dua kemungkinan, menjual saham mereka atau berkompetisi menguasai hotel ini dan berakhir pada nasib kita."

"Satu-satunya yang diharapkan presdir adalah manager Kepala Han, tapi dia malah menghilang saat dibutuhkan. Apa mungkin manager kepala Han masih membutuhkan waktu karena 'Kasus' itu? Tapi ini-kan sudah terlalu lama." Sambung Hyunjae.

"Entahlah, dia pasti punya pertimbangan sendiri. Bersikaplah normal seperti biasanya. Jangan perlihatkan wajahmu yang kusut karena memikirkan masalah hotel. Aku akan terus berusaha menghubungi manajer kepala." Peringat Seukhye.

"Arraso.. Eonni hwaiting."

***

@Kediaman Keluarga Kim

MY HOTELIERWhere stories live. Discover now