Ruang Dan Kelahiran Kembali: Dokter Genius dan Pengusaha Wanita Terfavorit

Bab 20 - Membersihkan Namanya

Siswa itu menggigil di bawah tatapan Jing Yunzhao dan dengan cepat pergi, menyeret temannya bersamanya. Dia takut Jing Yunzhao akan melakukan sesuatu yang buruk karena apa yang telah terjadi.

Jing Yunzhao mengatupkan giginya. Dalam kehidupan masa lalunya, dia tidak terlalu peduli dengan rumor seperti ini. Itulah mengapa orang pada akhirnya salah paham!

Memikirkan wajah Qiao Weimin yang menjijikkan itu, Jing Yunzhao tidak bisa tinggal di sana lebih lama lagi. Dia segera berlari menuju kantor.

Bahkan sebelum dia mencapai pintu masuk kantor, dia bisa mendengar suara Qiao Weimin yang agresif dan suka memerintah.

"Kalian semua guru mengatakan hal-hal seperti menjadi model kebajikan bagi orang lain (为人师表), tapi saya katakan bahwa kalian semua hanya penuh omong kosong! Jika tidak, Jing Yunzhao tidak akan bersama para hooligan itu. Tapi sekarang sudah terlambat. . Dia kehilangan kesuciannya. Siapa yang akan bertanggung jawab atas kehilangan ini?! Aku pikir kalian para guru juga tidak sebaik itu!"

"Aku tidak peduli. Aku akan membawanya pulang hari ini. Mulai hari ini dan seterusnya, aku bahkan tidak akan membiarkan dia masuk ke sekolah sialan ini. Untung dia belum hamil, kalau tidak, aku akan mengantarmu. orang ke pengadilan!"

Qiao Weimin bertingkah angkuh, terutama setelah mengetahui bahwa Jing Yunzhao masih belum tiba di sekolah, dia lebih percaya diri dengan kata-katanya. Qiao Hongye juga ada di kantor. Setelah mendengarkan teriakan Qiao Weimin, dia memiliki ekspresi tidak nyaman dan malu.

Dia ingin Jing Yunzhao mundur dari sekolah, tetapi dia tidak ingin Qiao Weimin menyinggung guru-guru ini. Bagaimana dia bisa bertahan di sekolah mulai sekarang?

"Ayah...ini hanya salah jiejie. Ada begitu banyak siswa yang terdaftar di sini, mereka tidak selalu bisa memperhatikannya..." Qiao Hongye dengan cepat berbicara mewakili para guru.

Guru Jin memutar matanya dengan marah. Dia belum pernah bertemu dengan bajingan jahat seperti itu.

Jing Yunzhao benar-benar anak tiri. Jika dia adalah putri kandungnya, apakah dia berani membuat keributan seperti itu?!

"Kamu diam! jalang, kamu pikir kamu sedang berbicara dengan siapa?! Jika kamu terus berbicara omong kosong, kamu juga tidak harus pergi ke sekolah!" teriak Qiao Weimin, langsung membungkam Qiao Hongye.

"Tuan Qiao, Jing Yunzhao adalah murid yang baik. Kami telah menyelidiki para penjahat yang seharusnya terlibat dengannya, dan dia tidak ada hubungannya dengan mereka ..." Direktur menyeka keringat di dahinya dan dengan cepat menjelaskan.

Nilai Jing Yunzhao sangat bagus. Selama dia terus mengolahnya, dia pasti akan masuk ke universitas yang bagus. Jika benih yang begitu baik harus berhenti sekolah karena kejadian ini, bukankah itu akan sia-sia?

Direktur itu berkata dengan sopan dan menuangkan secangkir teh untuk Qiao Weimin, berharap bisa meredakan amarahnya. Namun, dia tidak peduli dan menghancurkan cangkir itu ke lantai, menyebabkan suara yang memekakkan telinga.

"Apa maksudmu tidak ada hubungannya dengan mereka? Aku ayahnya! Bagaimana mungkin aku tidak mengerti karakternya?! Hanya kamu guru yang tidak mengerti yang akan mempercayainya! Insiden ini telah menyebar ke seluruh sekolah. Apakah kamu pikir aku idiot?!"

Qiao Weimin tidak menahan diri.

Wajah Jing Yunzhao pucat karena tidak percaya dan berjalan melewati pintu.

Dia dengan dingin menatap Qiao Weimin dan berkata, "Kamu ayahku? Qiao Weimin, satu-satunya anak kandung yang kamu miliki adalah Qiao Hongye dan Qiao Zizhou!"

Suaranya yang dingin mengejutkan para guru. Seorang guru dengan cepat menyambutnya dan berkata, "Jing Yunzhao, cepat dan jelaskan kepada ayahmu. Polisi telah menangkap para hooligan itu. Mereka ingin kamu bersaksi. Mereka pasti akan mengembalikan kepolosanmu ..."

Setelah mendengar itu, mata Qiao Hongye terbuka lebar.

Sudah ditangkap?!

Pasangan ayah dan anak itu tidak pernah memberi guru kesempatan untuk menjelaskan sejak mereka masuk. Mereka tidak tahu keberadaan para hooligan itu. Qiao Hongye khususnya, tidak menyangka sekolah akan memanggil polisi. Dia dengan cepat menjadi cemas.