EMPAT

17 4 0
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM

.

.

.

JANGAN LUPA FOLLOW!
HAPPY READING

****

Fanesa sudah siap dengan gamis syar'i dan hijab serba hitam warna kesukaan nya,ia memang jarang memakai hijab kecuali ketika ada acara keluarga dan lebaran saja.Mulai sekarang fanesa harus terbiasa dengan hijab nya.

"Non,udah di tungguin tuh sama bapak"Fanesa mengangguk lalu berjalan beriringan bersama bi inah.

"Non fanesa cantik banget,keliatan lebih kalem"ucap bi inah takjub.

"emang biasa nya aku gak kalem bi?"tanya fanesa terkekeh.

"ya enggak gitu maksud nya lebih cocok aja bibi liat nya,biasa nya rada barbar dikit"Ucap bi inah sambil tertawa ringan.

"mau gimana lagi bi,aku harus terbiasa kayak gini"

"Non jaga diri baik-baik ya,jaga sikap juga di sana sama jangan lupa kasih kabar non"ucap bi inah sambil tersenyum

"siap bi,aku bakalan sering-sering hubungin orang rumah,lagian di sana banyak temen juga kok."

"Banyak preman? Waduh kalau gitu non kudu lebih hati-hati!"Fanesa mengehela nafas lelah.

'kumat lagi budek nya'

"banyak temen bi,bukan banyak preman"Bi ina hanya berOh ria sambil menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal,kini mereka sudah berada di teras rumah.terlihat Anton baru saja menutup bagasi mobil.

"bi inah kita berangkat dulu,jaga rumah baik-baik jangan lupa jendela pintu semua di kunci"Ucap anton memperingati.

"Siap tuan,pokok nya mah beres"Anton mengangguk,lalu fanesa berpamitan dengan bi inah.

"Jaga diri baik-baik nduk"Bi inah memeluk fanesa erat,fanesa mengangguk patuh.

"Pasti bi,bibi juga jaga diri baik-baik ya"Bi inah mengusap sudut mata nya yang berair,baru kali ini ia akan berpisah lama dengan anak majikan yang sudah ia rawat seperti anak sendiri.

"Haha kok nangis sih bi,Nanti juga aku balik lagi kok ke sini"Ucap fanesa sambil tertawa ringan.

"gak papa non cuma sedih aja sedikit Wes,hati-hati yo non"fanesa melepas pelukan nya sambil mengangguk dan berjalan menuju mobil.

Fanesa masuk ke dalam mobil dan duduk di samping papa nya yang sudah siap mengemudi,fanesa menurunkan sedikit kaca mobil terlihat bi inah tersenyum lebar ke arah nya.

"See you bi,Assalamu'alaikum"pamit fanesa sambil melambaikan tangan heboh,Bi inah mengangguk sambil membalas salam.

Perlahan mobil mulai berjalan membelah jalan ibu kota yang cukup ramai,butuh sekitar 4 jam perjalan menuju pesantren, itu pun kalau tidak macet membayangkan nya saja sudah membuat fanesa bosan.

Sepanjang perjalanan fanesa hanya tidur,Lalu terbangun saat Anton menepikan mobil di halaman mesjid yang cukup besar.fanesa menyengit bingung,sudah sampai kah?

Takdirku Seorang Santri√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang