LIMA

11 4 0
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM

.

.

.

JANGAN LUPA FOLLOW!
HAPPY READING

****

"Hati-hati di jalan pah,jangan ngebut"Ucap fanesa memperingati untuk kesekian kali nya.

Setelah sholat magrib tadi fanesa langsung buru-buru menghampiri Anton yang sudah menunggu di parkiran,fanesa tidak menghiraukan tatapan bingung dari orang-orang di sekitar nya sampai tidak sengaja mendang kaki salah satu santriwati yang sedang selonjoran.

"Iya!"jawab anton yang sudah lelah menjawab ucapan anak nya berulang kali.

"Papa beneran kan pulang nya lewat jalan tol? Jangan lewat jalan tadi pah licin mana serem lagi,bahaya fanesa takut terjadi apa-apa sama papa kalau pulang malem begini"Ucap fanesa benar-benar khawatir.

"Iya kamu bawel banget sih,udah sana kamu masuk rapiin baju-baju kamu terus istirahat"Suruh anton sambil mengusap kepala fanesa sayang.

Fanesa menatap anton sedih,kalau ia di sini siapa yang akan mengomeli dan menceramahi papa nya saat pulang larut malam,apa lagi papa nya tidak terlalu mempedulikan pola makan nya yang tidak teratur.fanesa takut papa nya jatuh sakit hanya karena sibuk bercumbu dengan lembaran kertas sialan yang selalu menyibukan papa nya itu.

"Fanesa ikut papa pulang aja deh,di sini fanesa gak punya temen di mesjid tadi juga pada sinis gitu liat fanesa"Ungkap fanesa sambil memeluk anton erat.

"Kamu nya kali yang jutek,coba kalau murah senyum pasti banyak yang pengen temenan sama kamu"Fanesa berdecak kesal sambil melepaskan pelukan nya.

"Emang papa gak kesepian apa kalau fanesa gak ada di rumah"geruntu fanesa.anton hanya diam menatap nya.

"Papa gak ngerti perasaan fanesa kayak gimana! Tempat ini masih asing buat fanesa pah"lanjut nya.

"Mau saya temenin keliling pesantren? Supaya gak asing lagi buat kamu"Sahut seseorang di belakang fanesa.

Fanesa berbalik menatap seorang wanita cantik berpakaian sangat tertutup,wanita itu mendekat ke arah fanesa sambil mengucap salam.

"Wa'alaikumssalam,Ustadzah kayla ya?"tanya anton memastikan,saat masih di rumah kiyai mukhtar beliau sempat memberitahu kalau ustadzah kayla akan menemani fanesa sebentar sampai fanesa merasa sedikit nyaman tinggal di pesantren.Anton juga paham kalau di tinggal sendirian di tempat asing seperti ini awal nya pasti terasa sepi,apa lagi untuk anak nya yang susah bergaul dengan orang baru.

"Na'am saya kayla"Ustadzah kayla mengangguk sopan.fanesa mengigit bibir nya bimbang,ia tidak nyaman di sini,apa lagi tidak ada ponsel,leptop,televisi,dan buku-buku novel kesayangan nya oh pasti sangat membosankan!

"terimakasih sudah repot-repot nyamperin fanesa ke parkiran"Ucap anton tidak enak hati.

"Gak papa pak,saya sudah menduga nya,sama seperti santri baru pas awal-awal mondok"Ucap ustadzah pada anton.anton mengangguk paham lalu merangkul fanesa yang ada di samping nya.

"Saya titip anak saya ya ustadzah,dan kamu fanesa baik-baik di sini,jangan banyak ngebantah harus nurut sama guru-guru dan inget jangan bergadang"Ucap anton sambil menoel hidung mancung anak nya.fanesa menatap anton datar,mood bicara nya tiba-tiba kandas saat ada kehadiran ustadzah kayla di antara mereka.

Takdirku Seorang Santri√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang