Fact

583 27 6
                                    

"Andita bangun nak. Sudah jam setengah tujuh loh. Nanti kamu kesiangan". Andita gak kuat lagi denger suara mamahnya yang cetar membahana. Andita pun bangun dan siap-siap untuk sekolah.

Hari ini Andita agak kesiangan. AGAK! Mungkin tadi malem dia mimpi di hukum mengecat genting sekolah. Jadi dia kesiangan.

"Pokoknya hari ini gue gak akan percaya kalau mimpi gue itu suatu pertanda" Tekad Andita sudah bulad dan tidak bisa di ganggu gugat lagi. Pokoknya hari ini dia akan menjalankan kehidupan tanpa harus memikirkan tentang mimpinya semalam. Toh, kemarin-kemarin juga mimpinya gak ada yang bener.

***
Lapang Olahraga SMA Nature School

Hari ini, siswa kelas XI IPA 1 melaksanakan olahraga. Seperti biasa sebelum olahraga siswa-siswa harus pemanasan terlebih dahulu. Katanya sih supaya gak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pelajaran olahraga berlangsung, misalnya kram kaki.

"Selamat pagi. Hari ini pelajaran olahraga kita yaitu permainan bola kasti"

'Tuhkan. Gak sama kaya di mimpi gue. Berarti hari ini gak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hore.'

Batin Andita

Permainan kasti pun dimulai.

Untuk permainan ini Bu Nesi membagi menjadi 6 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 orang.

Kalian tahu kan permainan kasti kaya gimana?

Sekarang giliran Andita yang memukul bola menggunakan kayu (yang biasa buat main kasti).

Andita pun merasa percaya diri. Dia tidak takut dengan mimpinya semalam, kalau dia akan mendapat hukuman. Toh, dari awal pelajaran olahraga aja, alurnya udah beda sama apa yang ia mimpikan tadi malam.
Plak..... Wusshhh . Bola melambung tinggi. Malah terlalu tinggi. Dan akhirnya.

Pranggg

Oh tidak. Kaca ruang peraktek IPA yang ada di lantai 2, pecah. Oh no!

Andita mulai tidak enak hati. Andita takut kalau hukuman itu beneran bakal terjadi.

"ANDITA PRISKA NATANIA. Kemari kau" Bu Nesi marah besar. Kalau udah kayak gini. Andita hanya bisa pasrah saja. Teman-temannya yang melihat turut prihatin. Mereka gak ada yang bisa bantu sama sekali.

"I-iya b-bu" Gugup. Satu kata yang mendefinisikan keadaan Andita saat ini.

"Kamu dapat hukuman dari ibu. Hukumannya yaitu kamu harus hitung berapa banyak ubin yang ada di bangunan sekolah ini. Dan tuliskan laporannya dalam bentuk makalah dan juga apakah ubin tersebut Baik, Rusak, Rusak Sangat, atau Masih bisa di perbaiki. Kumpulkan besok sebelum jam 10.00 WIB" Ucap Bu Nesi sambil meninggalkan Andita yang masih gak percaya dengan apa yang terjadi.

Oh tidak. Mimpinya menjadi kenyataan. Tapi bukan ini yang diinginkan Andita. Andita menginginkan mimpi yang indah saja yang menjadi kenyataan. Namun takdir berkata lain.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang