Saat pulang sekolah Carla berdiri di depan gerbang menunggu jemputan nya.
"Carl di panggil Axel di deket gudang." ucap Alya salah satu teman nya.
Carla menoleh, "Huh? di deket gudang? ngapain?" tanya Carla bingung.
Alya mengangkat bahu nya acuh, "Gak tau gue." ucap Alya lalu melangkahkan kaki nya menuju mobil Axelo.
"Gimana?" tanya Axelo saat Alya masuk ke dalam mobil nya.
Alya mengangguk, "Aman sayang."
"Kita jalan jalan dulu yuk dah lama kita gak jalan bareng." Alya melingkarkan tangannya di leher Axelo lalu mengecup pipi Axelo pelan.
"Gak bisa hari ini sayang." Axelo mulai menjalankan mobilnya menuju rumah Alya.
Alya melepaskan rangkulan nya, "Loh kenapa gitu?!"
"Aku sibuk."
"Sibuk ngapain sih?! sibuk selingkuh ya?!"
"Enggak dong masa aku selingkuh? pacar aku udah perfect gini masa aku masih mau cari yang lain?" Axelo menaikan alis nya menggoda Alya.
"Ck! yaudah tapi besok kita jalan jalan ya?" rengek Alya.
"Iya sayang." Axelo menggenggam tangan Alya lalu mengecup punggung tangan Alya pelan.
Sesampainya rumah Alya, Axelo langsung menjalankan mobilnya kembali menuju restoran.
Dret.. Dret..
"Halo babe?"
"Sayang! kamu kemana sih?! aku udah lama nunggu loh." ucap seorang wanita di dalam telfon.
"Maaf sayang hari ini aku gak bisa, aku lupa ngabarin kamu. Next time ya?"
"Kamu tuh ya kalau gak bisa itu ngabarin dong aku udah hampir dua jam nungguin kamu tau gak?! ih kamu nyebelin!"
tut.
Wanita tersebut mematikan telfon nya sepihak, Axelo hanya menggedikan bahu nya acuh.
Hari ini adalah jadwa ia dengan pacar ke tiga nya, yang tadi menelfon adalah pacar pertama nya, dan Alya yang ke dua.
Sesampainya di apartemen Axelo langsung menelfon kekasih ke tiga nya.
"Sayang aku di luar."
"Omg?! serius? wait bubbie!"
Clek.
Pintu terbuka munculan seorang gadis blasteran yang sangat cantik.
"Sayang kok kamu gak ngabarin aku kalau mau ke sini?" tanya gadis tersebut.
Axelo tidak menjawab, Axelo langsung merengkuh pinggang gadis tersebut membawa nya masuk ke dalam apartemen.
"Emang kalau aku mau ke sini harus izin dulu gitu sama kamu?" tanya Axelo mengecup pipi gadis tersebut.
"Ya gak juga sih." ucap gadis tersebut membuat Axelo terkekeh.
Sedangkan Carla.
"Axelo?" panggil Carla mencari dimana Axelo, Carla masuk ke dalam gudang.
"Ax?" panggil Carla.
Brak!
Carla terkejut saat pintu gudang tertutup, Carla memegang kenop pintu dan menariknya namun tidak bisa terbuka.
"Kok gak bisa kebuka?!"
"Hei tolong!"
"Yang di luar tolong buka pintunya!"
"Axelo!!"
"Tolong!"
"Aku ke kunci di dalam gudang!"
Carla menggedor pintu gudang, "Astaga!" Carla menatap sekeliling nya.
Bangku bangku tidak terpakai, meja meja yang rusak, pell, sapu dan prabot prabot sekolah lain nya yang sudah tidak terpakai ada di dalam gudang tersebut.
Carla mendongak ia menatap lubang etalase di atas pintu gudang, Carla menggeser bangku lalu menaiki nya.
"TOLONG! AKU KE KUNCI!" teriak Carla.
"TOLONG!"
"ADA ORANG GAK?!"
"SIAPAPUN PLEASE TOLONGIN AKU!" teriak Carla namun tidak ada yang menyahuti.
Carla merogoh handphone nya, ia menatap layar handphone yang tidak mau menyala.
"Pakai habis baterai pula!" rutuk Carla kesal.
"Gimana dong?" gumam Carla menduduki dirinya di bangku yang ia naiki tadi.
"Axelo tolongin aku.."
"Takut." Carla memeluk dirinya sendiri.
Hari semakin sore Carla hanya diam memikir kan bagaimana caranya agar ia bisa keluar dari gudang.
Carla memejamkan matanya berharap ada seseorang atau penjaga sekolah yang berkeliling untuk mengunci pintu kelas dan menolong dirinya.
Suara seseorang berjalan membuat mata Carla terbuka, "TOLONG!"
"ADA ORANG DI LUAR?!"
"TOLONG BUKAIN PINTU GUDANG, AKU KE KUNCI!" teriak Carla menggedor pintu gudang.
"Neng?" tanya pak Jono penjaga sekolah.
"PAK JONO?! PAK BUKAIN PINTU PAK, CARLA KE KUNCI DI DALEM!" teriak Carla.
"Astagfirullah neng, gimana bisa kamu teh ke kunci di dalam?" tanya Pak Jono membuka pintu gudang.
Carla menghela nafas saat pak Jono membuka kan pintu.
"Makasih banyak pak Jono!" ucap Carla berterimakasih.
"Sama sama neng, di jailin ya kamu?" tanya pak Jono.
Carla menggeleng, "Gak kok pak! mungkin pintu nya aja rusak."
"Yaudah kalau gitu Carla pamit ya pak Jono, makasih banyak!"
"Assalamualaikum!" pamit Carla.
"Waalaikumsalam neng, hati hati." ucap pak Jono.
Carla berlari menuju gerbang, suasana di sekolah sudah sepi tidak ada murid murid yang sedang eskul ataupun bermain di sekolah.
Carla menoleh ke kanan dan kiri mencari mobil jemputan nya, namun nihil, tidak ada.
Carla menghela nafas, terpaksa ia harus berjalan kaki, uang saku nya sudah habis, handphone nya juga lowbat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncondinally [ON GOING]
Teen Fiction[ SLOW UPDATE ] Cerita ini terinspirasi dari lagu yang berjudul "Unconditionally" Tentang seorang wanita yang tulus mencintai seorang pria yang sangat ia sayangi, namun sang pria tersebut tidak memperdulikan nya. Selingkuh? keluar masuk club? balap...