Tagline: Anak Religi naksir Anak IPA
Pelataran sekolah masih kelihatan sepi.
Setelah satu setengah tahun pandemi akhirnya Ruri kembali sekolah.Ya SMA Noesantara dan segala memorinya.
Ruri mendudukkan dirinya di bangku belakang lalu memakai kembali headphonenya. Dia menunggu Bobby si bestie datang kesekolah.
"PAGI PARA MAKHLUK JAHANNAM!!!!!" Pekik Yani (Ahmad Yani) sambil menendang meja guru. Ini orang kalo masuk memang gak bisa nyantai dikit.
"Eh ada waria disini!!" Yani menunjuk ke arah Ruri yang bahkan tak sadar kalau ada yang datang
(woy padahal tadi si Yani pakek acara nendang meja segala loh!)Kesal. Yani mencabut headphone Ruri dari tempatnya. "Orang salam itu dijawab goblok!" Kata Yani sambil menjitak kepala Ruri.
"Waalaikum salam ya ahli kubur."
"Nah gitu dong. Kok rambut lu cepak sih? Nanti Bobby gak seneng loh."
Ruri menggernyitkan dahinya. "Lah dia udah tau duluan keleus. Elu aja tiba-tiba gak aktif di GC, IG di hapus, nomer HP juga ganti. Ngeghosting sekelas ya lu?!"
"Hape saya jatoh dari lantai lima nyonyah. Saya ganti hape deh!" Yani memanerkan HP aipon sebelasnya dengan bangga dan pede.
"Heleh, abis putus ya lu sama Yayu?"
Yani langsung membungkam mulut Ruri. "Jangan keras-keras!! Dia lagi ngambek sama gue gara-gara gak di beliin cokelat silverking pas valentine." Kata Yani sambil manyun.
Ruri mati-matian menahan tawanya tapi tidak bisa. Dia tertawa sampe tukang bubur depan sekola kena serangan jantung mendadak, stroke, paru-paru basah, hepatitis, ambeien dan asma akut.
Yani mengelus tengkuknya. Setiap dia cerita alasan kenapa dia dan Yayu marahan pasti yang diceritainnya ketawa.
Ya iyalah, gimana gak ketawa coba? Masalah sepele gitu doang."Jangan ketawa dong. Bestie lu lagi sedih ini, gimana caranya??" Yani mohon mohon sampe squat jump di depan Ruri.
"Guna-guna tukang bakso pakek jenglot."
Entah suara siapa itu. Tapi nyambung untuk menjawab pertanyaan Yani meski rada serem.Yani melotot dan nengok ke arah pintu. Ada Doro (Hamengkubuwono IX) sama Suratno (Pakualam VIII) lagi ngobrol sambil bawa kopi.
"Weh Doro bagi kopinya dong gue ngantuk." Pinta Yani.
Doro menoleh ke arah Yani lalu melet. "Enak aja koe! Kopi kapitalis ini, harganya lima puluh rebu satunya." Kata Doro sambil pamer.
Mulut Yani monyong-monyong ngeledek. "Iya deh sultan mah bebas. Bodo amat ah gue mau beli bubur aja di depan. Dadah penghuni neraka!" Yani lompat dari kursinya lalu melesat cepat keluar kelas.
BRUAAAK!!!!
"ADAAOOOWW PUNGGUNG GUE!!"
Ruri, Doro dan Suratno sontak melongok ke luar kelas dan mendapati Hatta bertabrakan dengan Yani. Hattanya gak kenapa-napa sih, tapi Yani ketiban buku-buku filsuf Hatta yang tebelnya udah kayak amalan manusia. Mana bukunya banyak lagi.
"Uda ngapain sih bawa buku banyak-banyak?? Masih hari pertama juga!" Keluh Yani sambil kembali memungut belasan buku Hatta yang berserakan.
Hatta tertawa kecil. "Mau balikin ke perpus, gue pinjem setaun yang lalu. Semoga dendanya gak gede." Jawab Hatta sembari membantu Yani memungut buku.
"Makasih ya Yan. Maap udah bikin vertebra lu remuk.""Iya Uda. Maap yeh gue udah nabrak elu. Gue beli bubur dulu ya."
"Eh tukang buburnya udah meninggal!! Serangan jantung mendadak sama ambeien katanya." Celetuk Hatta lalu masuk ke kelas.
9.15 AM
Pelajaran Pak HadjarKebanyakan murid sudah menguap. Dari kelas sepuluh sampe sekarang kelas sebelas tiap-tiap denger suara Pak Hadjer tetep aja ngantuk.
Bangku belakang yang dihuni sama Ruri, Bobby, Yani, Nas, sama Haria udah prasmanan duluan bahkan jauh sebelum bel tanda istirahat berbunyi. (The power of bangku belakang)
Itu penghuni belakang gak peduli Kusno udah teriak kek apa juga, tetep aja makan-makan sambil main gaple.
"Bapak harus menjenguk teman habis ini. Jadi setelah istirahat jamkos dan kerjakan halaman 78-82 ya. Kusno ingat itu ya kali ini bapak ndak akan lupa!" Ucap Pak Hadjar. Hanya itu yang didengar anak-anak bangku belakang.
Mereka tetap tenang sampai Sjahrir ngasih kode-kode kalo Pak Hadjar udah ilang dari peredaran. Semenit, dua menit dan Sjahrir mengangkat jempolnya tada Pak Hajdar sudah diluar jangkauan.
"AIDIT LU OPEN BO GAK MALEM INI??" Pekik Donald (DI Pandjaitan) mengawali rusuhnya kelas 11 IPS-3.
Aidit (DN Aidit gembong PKI) mengacungkan jempolnya. "Open bro!! Banyak janda lagi malem ini." Seru Aidit sambil naik-naikin alisnya.
"Lumayan si Aidit ini. Komunis-komunis juga, mucikari janda dia." Kata Donald sambil terkekeh.
"Gue yakin Marieke makin ogah jadi pacar lu." Ucap Parman sambil kembali mengunyak kacangnya.
Donald melepas sepatunya lalu melayangkannya ke kepala Parman. "Bagus kali moncong mu itu Parman!! Kau mau cari ribut dengan pemuda batak ini ha?? Sini kau mendekat!!!" Logat batak Donald keluar, dan Parman lari kalang kabut."Moncong anak itu perlu disekolahkannya lagi." Celetuk Donald.
"Sejak kapan lu naksir sama Marieke si anak IPA dah? Rasanya lu itu ogah banget yang namanya bucin?" Tanya Bobby. Lalu seketika Doro, Hista, Ruri, Suratno, dan Pierre (Pierre Tendean) mepet ke arah Donald untuk mendengarkan cerita.
"Bah, kalian ini sudah macam wartawan. Sana pergi aku mau cerita dulu sama Bobby."
Mereka berlima menggeleng. Tetap ingin mendengarkan cerita Donald. Donalr menghela nafas lalu mulai membuka suara.
"Awalnya ku lihat IG dia dan aku follow."
"Catet Pierre, dimulai dari IG!" Titah Ruri. Pierre mengangguk lalu mencatatnya di notes HP.
HP Pierre itu isinya kronologi berjuta tragedi absurd di SMA Noesantara. Dan yang nyuruh nyatet pasti atasannya—Ruri."Hei tak perlu itu Yer!! Cukup kalian dengar saja sudah!!!" Donald menjitak kepala Pierre dengan buku filsuf Hatta yang tebalnya naudzubillah tadi.
"Heh ini harus di abadikan. Dari kelas sepuluh juga elu yang paling anti sama pacaran! Ini momen epic ini. Lanjutin aja Yer!!" Hista menambahkan agar Pierre tak terpengaruh oleh Donald.
"Hei Pierre Andries Tendean, kalau kau dengarkan itu si Hisu kau pulang sisa nama. Mau kau??" Ancam Donald dengan tangan terkepal.
"ISSSHH GAUSAH DENGERIN CATET BURUAN!!" Desak Hista sambil mengguncang lengan Pierre."Pierre, cari ribut kau ya??!!"
Pierre tertekan. Dia kena mental, depresi, masuk RSJ, jatoh dari pesawat, ketiban buku Hatta, dikentutin sama Yani, dan digentayangin almarhum tukang bubur depan sekola.
"GATAU AH UDAH GUE MALES DENGERNYA!!" Pierre berteriak lalu lompat-lompat frustasi.
Dia berteriak lagi lalu lari keluar kelas.Ruri dan Hista cuma mangut-mangut ngeliat reporter mereka gila sendiri sampe lompat-lompat kayak kuda kesemutan.
"Nah jangan kau cari masalah juga sama anak Balige ini. Itu liat, Pierre aja sampe begitu.mungkin kau berdua bakalan lebih parah aku buat." Donald dengan emosi menunjuk ke arah Ruri dan Hista.
Kedua waria itu cuma cengengesan dan kembali mendengarkan cerita Donald sambil mencatat secara sembunyi-sembunyi.
Kapan lagi kan momen Donald yang religius dan anti sama pacaran jatuh cinta sama Marieke si anak IPA-2.
—bersamboeng
Hai gimana kabar kalian para stan kelas absurd??
Banyak yang DM aku "thor kok kelas absurd ilang?"
Iya jadi kemaren wattpad aku sempet kena hack gituu jadi cerita kelas absurd ilang kehapus. Terus saya juga jadi fandom western gitu jadi gak kepikiran buat lanjutin.
Tapi sekarang ada niat mau buat sekaligus rombak abis alur kelas absurd
Well selamat membaca dan meluapkan kerinduan kalian sama abstrak dan randomnya SMA Noesantara.~author Mars
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐤elas 𝐁apack 𝐁angsa [HIATUS]
Random𝐋𝐢𝐤𝐚-𝐥𝐢𝐤𝐮 𝐒𝐌𝐀 𝐍𝐨𝐞𝐬𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚🔥🌾 Bagaimana jadinya kalau para founding father Indonesia dipersatukan di satu SMA?? Gimana kesablengan mereka di SMA?? ⚠️WARNING⚠️: CERITA INI HANYA FIKSI, DAN KHAYALAN SEMATA. TIDAK BERMAKSUD MELECEH...