13

147 10 1
                                    

Selama diperjalanan Taeyong hanya diam , Ten pun tak berani membuka obrolan dengannya .
Suasana pun berubah menjadi sangat canggung .
























Taeyong lebih memilih membawa Ten ke apartemennya , ia pun turun dari mobil tanpa memperdulikan Ten yang mengikutinya dengan takut .
Ya Ten takut jika ini akan menjadi masalah yang sangat besar maka mau tak mau ia menuruti kemanapun Taeyong membawanya .
Mungkin jika keadaan sudah tenang Ten bisa meluruskan kesalahpahaman ini .




















"Hyung ,, bisakah kita bicara sebentar ?" tanyanya

Taeyong masih enggan menanggapi , tapi Ten terus berusaha ..

"Hyung aku mohon bisakah kita bicara ? kau hanya salah paham".

Taeyong seketika berhenti dan berbalik , Ten yang berjalan dibelakangnya pun kaget ..

"Salah paham ? Dengan tatapan pria seperti itu kepadamu?" tegas Taeyong dengan nada rendahnya membuat Ten semakin tak berkutik

Taeyong menatap Ten tajam , sedangkan Ten hanya bisa menunduk .

"Bisakah kau mendengarkanku dulu ?"

"Kau selalu seperti ini , tidak pernah mau mendengarkan ku" kesal Ten

"Jelaskan !!"

"Aku tidak ingin jika kau masih emosi seperti ini hyung , mengertilah".

"Aku bilang jelaskan , JELASKAN !!!"

Taeyong berteriak , Ten sungguh terkejut .
Taeyong nya tidak pernah seperti ini .
Ada apa sebenarnya ??
Ten pun bertanya tanya dalam hati .

Dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya Ten menatap Taeyong dengan nanar .


"H hyung .. kau berteriak padaku ?"

"Ada apa denganmu hyung , aku hanya ingin meluruskan kesalahpahaman ini . Kenapa kau sampai berteriak seperti itu padaku ?"

"Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya".

Dengan sekuat tenaga Ten menahan tangisannya agar tidak pecah saat itu juga

"Kau hanya salah paham hyung , dia itu Seo Johnny partner bisnis yang tempo hari ku ceritakan padamu . Apa kau lupa ? Dia pemilik SJ Company Building".

"Kau tahu hyung , aku sangat sedih belakangan ini kita jarang bersama karena kesibukan masing masing , kau pun jarang menghubungiku . Dulu sesibuk apapun kau selalu menyempatkan diri menemuiku".

"Bahkan jika aku dengan suka rela ingin datang  menemui mu pun kau melarang".

"Tapi tiba tiba kau melihat ku dengan pria lain , kau sangat marah dan kau tidak ingin mendengarkan penjelasanku".

"Ada apa sebenarnya hyung , katakan padaku".

Ten sudah tidak sanggup lagi menahan tangisnya .

Taeyong yang tersadar pun mendekati Ten untuk memeluknya , ia merutuki dirinya sendiri .
Bodoh sangat bodoh , ia terbawa emosi dan berakhir membuat Ten nya menangis seperti ini .

Saat Taeyong ingin memeluknya , Ten pun mundur selangkah menghindarinya .

"Tennie .. sayang .. maaf aku sungguh minta maaf".

"Tolong maafkan aku sudah membuatmu menangis".

Ten berusaha untuk berhenti dari tangisnya , tapi itu sangat sulit ..

"Sayang kumohon , maafkan aku".

"Hiks .. hyung kurasa hiks .. sebaiknya kita tidak bertemu untuk sementara waktu".

Dengan menggelengkan kepalanya Taeyong menolak permintaan Ten

"Tennie hyung mohon , jangan seperti ini . Hyung janji tidak akan seperti itu lagi hmm ?"

"Entah aku tidak tahu kau sedang mengalami hari yang buruk atau apapun , tapi aku tidak bisa terima jika kau berteriak padaku tanpa mendengar penjelasanku dulu hyung".

"Aku harap kau mengerti , aku pergi .....



Ten pun segera pergi dari sana dengan air mata yang masih setia mengalir tanpa bisa dihentikan .
Ia butuh waktu untuk menenangkan diri , ia tidak ingin terbawa emosi sama seperti Taeyong .

Taeyong berusaha mengejarnya namun Ten sudah terlalu jauh ia pergi menggunakan taksi .

Taeyong menghubungi Ten , ia harap Ten mau mengangkatnya .

Tut tuut tuut ..

Berkali kali Taeyong mencoba namun tidak ada jawaban sekalipun .











































"Aaarrgghhh .. sial semua gara gara Irene".
























































































To be continue ...........

Vote and comment juseyo 👇🏻👇🏻



















Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang