12

2.3K 306 20
                                    

"Keluarga pasien Choi Hyunsuk?"

Jihoon paling pertama berdiri saat dokter yang menangani Hyunsuk memanggil keluarga Hyunsuk.

"Saya Dok," Ucap Jihoon sambil berjalan menghampiri dokter yang menangani Hyunsuk.

"Pasien dalam kondisi stabil, ada patah tulang di rusuk kanan dan retak di lengan karena pukulan keras. Butuh rawat inap beberapa hari sebelum dipulangkan."

Dokter segera pergi setelah menjelaskan keadaan Hyunsuk dan meninggalkan Jihoon yang terdiam dengan kalut.

"Anjing!"

Hyunjin, Yeonjun, dan Lucas berusaha menenangkan Jihoon yang mulai meledakan amarahnya.

"Udah Hoon sabar, abis ini kita cari orangnya." Lucas menepuk punggung Jihoon pelan, berusaha menenangkan Jihoon yang terlihat gusar.

Saat tiba ditempat kejadian, Hyunsuk nggak sadarkan diri dalam keadaan badan dan wajah babak belur, bibir sobek, dan kepala yang sedikit bocor akibat jatuh dari motor.

Yeji yang terduduk disamping Hyunsuk, langsung nangis setelah Hyunjin dan temen-temennya dateng. Yeji dan Hyunsuk langsung dibawa kerumah sakit, luka Yeji yang nggak terlalu parah memperbolehkan dia untuk langsung pulang dijemput kedua orang tuanya tadi.

"Gue kira langkah gue selama ini bener," kemudian Jihoon memukul tembok rumah sakit dengan kencang "Semuanya salah! Salah besar!"

Hyunjin, Lucas dan Yeonjun cuma bisa ngeliat Jihoon kasian. Karena ada satu cerita tentang Jihoon yang mereka tau dengan baik, yang nggak bisa mereka ceritain kemana-mana.

"Gue udah suruh yang lain cari tau Hoon, dan bener dugaan kita, ini ulahnya dia. Gue udah panggil anak-anak yang lain buat jagain Hyunsuk disini." Yeonjun akhirnya angkat bicara setelah berpikir dengan tenang sedari tadi.

"Anak-anak udah share live location dia, sekarang dia ada di markasnya lagi nongkrong sama anak-anaknya."

Tanpa mikir panjang, Jihoon langsung pergi diikuti Hyunjin, Yeonjun, dan Lucas.

.

.

"Park Jihoon, Park Jihoon."

Byounggon nyesap rokok yang ada ditangannya seneng. Dia seneng, karena hari ini dia berhasil mengusik hidup seorang Park Jihoon.

dendam gue belum selesai disini, bajingan.

Byounggon membuang putung rokoknya, dan kembali menyalakan rokok berikutnya.

"Bang, rencana kita abis ini mau ngapain lagi?" salah satu dari anak buah Byounggon bertanya untuk rencana dia selanjutnya.

"Tungguin aja dulu, kemungkinan dia bakal dateng kesini sebentar lagi."

Nggak lama setelah itu, pintu depan markasnya dibuka dengan kencang. Muncul Jihoon dan temannya dibelakangnya.

Kelompok Byounggon langsung bersiaga menghadapi para tamu tak diundang.

"Cepet banget nyampenya? Oh iya, karena pacarnya lagi sekarat kali ya hahaha." Byounggon bangun dan berjalan pelan kearah Jihoon yang menatapnya nyalang.

"Maksud lo apa nyerang Hyunsuk? Gue sama dia udah nggak ada hubungannya, bajingan." Jihoon mengepalkan tangannya kencang, berusaha menahan tangannya untuk tidak memukul habis orang didepannya.

"Buktinya lo dateng 'kan, waktu gue serang Hyunsuk? Bener berarti pilihan gue, buat serang Hyunsuk daripada Mashiho."

'Buaghh'

Satu pukulan Jihoon layangkan ke wajah Gon, anak buahnya yang berjumlah 15 orang langsung bersiap untuk membalas sebelum ditahan oleh aba-aba tangan ketuanya.

"Kenapa? Lo nggak suka? Lo marah? Harusnya lo tau konsekuensi yang lo hadapin, saat lo berkhianat."

"Berkhianat? Lo jebak gue, anjing!" Jihoon hampir menggila sebelum badannya ditarik kebelakang oleh Hyunjin.

Lucas dan Yeonjun menatap tajam kearah Byounggon yang berusaha memancing emosi Jihoon. Jihoon yang sedang emosi bukanlah hal yang baik.

"Jaga mulut lo." Hyunjin memperingati Byounggon dan hanya dibalas decihan olehnya.

"Gue? Jebak lo? Lo sendiri yang ngisep ganja pake kedua tangan lo?" Byounggon memasang wajah meremehkan untuk Jihoon dan temannya. "Dan anjingnya, gue yang dipenjara. Sedangkan lo? Lo bebas, bangsat!"

"Dasar pemakai! Lo itu nggak ada bedanya sama gue, anjing! Harusnya lo ikut membusuk juga! Kenapa cuma gue yang kena?!"

"Itu semua ulah lo, bajingan! Lo yang jebak gue make narkoba tanpa sepengetahuan gue! Brengsek!"

Malam itu, Jihoon melawan Byounggon dengan tangannya sendiri, dibantu Lucas, Hyunjin, dan Yeonjun yang juga ikut bertarung melawan anak buah Byounggon yang berjumlah 15 orang, 1 melawan 5.

Jihoon terus melancarkan pukulan untuk Gon, sembari terus menerus menyalahkan Gon untuk semua akar rumit dari permasalahannya.

"Karena lo, anjing. Semuanya salah lo." Ucap Jihoon di tiap sela-sela pukulannya untuk Gon yang sudah mulai lemas karena dipukuli habis-habisan.

Lucas, Hyunjin, dan Yeonjun yang sudah selesai membereskan anak buah Gon langsung menahan Jihoon yang masih memukuli Gon yang sudah setengah sadar.

"Jihoon, udah Hoon. Anak orang mati." Yeonjun menarik tubuh Jihoon menjauh dari Gon dan menahan tubuh Jihoon yang masih memberontak.

"Mati aja dia, anjing! Gue bunuh dia hari ini! Bajingan sakit!"

"Jihoon udah, lo mau masuk penjara? Udah anjing!" Hyunjin juga ikut membantu Yeonjun menahan tubuh Jihoon.

"Aduh, Jihoon. Maafin gue ya abis ini!"

'Brugh'

"Brengsek! Lucas?!" Seru Yeonjun dan Hyunjin bersamaan.

Sedangkan Lucas cuma bisa nyengir ketakutan ngeliat temen-temennya. Iya, pala Jihoon digetok balok sama Lucas. Siap-siap aja dia mati abis ini.

To Be Continued.

Heloow, welcome to chapter 12.

Daaan benar kawan-kawan, Jihoon pernah jadi pemakai narkoboy karena dia dijebak :(.

Dari sini juga bakal banyak cerita dari sudut pandang Jihoon ya.

Pengen namatin buku ini cepet-cepet deh :(. Maaf juga ya kalo misalnya banyak typo atau salah penulisan kata di cerita ini. Karena aku nulis semua chapter disini selalu jam-jam menuju ngantuk, karena inspirasinya selalu keluar jam segitu.

Semoga kalian seneng ya bacanya, see you lagi di next chapter <3.

Next Level • hoonsuk • [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang