01

3.5K 367 63
                                    

Heeseung merupakan seorang agen mata, dia dituntut untuk selalu fokus dan teliti, refleks yang di bentuk dengan baik, hal kecil sekalipun dia pasti akan sadar.

Sudah dilatih dari sananya, maka itu sekarang Heeseung bisa mengetahui hal di sekitarnya meski dia tak berniat mengetahuinya, akan sadar secara otomatis.

Tapi entah mengapa dia bisa begitu ceroboh, entah di dalam atau luar jam kerja, padahal jika dites hasilnya selalu lebih untuk sekedar puas.

Bingung? Ya sama.

Maka itu, ketika lelaki dengan mata bulat itu masuk ke apart nya, sebenarnya dia sudah sadar akan beberapa hal yang mungkin telah terjadi dengan ruangannya, namun dibuat tak fokus karena anggota tubuhnya yang meronta-ronta untuk diberi istirahat.

Dia akan tau esok harinya.

Membuka matanya perlahan mendapatkan anjing kesayangannya—Seung, menjilati wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuka matanya perlahan mendapatkan anjing kesayangannya—Seung, menjilati wajahnya.

Kenapa pula dia menamakan anjingnya dengan nama belakangnya? Hanya Heeseung dan Tuhan yang tau.

Heeseung terbangun dari tidur nyenyaknya, turun dari kasur dan pergi membersihkan tubuh.

"Lah, susu gua mana?"

Baru selesai mandi, inginnya menikmati susu segar sambil rebahan, tapi saat matanya mencari dimana letak susu miliknya berada, hasilnya nihil.

Dia beralih menatap sekitar mencari jawaban untuk pikirannya semalam, dan benar saja.

"Nih kelopak bunga kok tinggal 19? Kemaren kan 20."

Sudah di bilang, Heeseung itu sadar dengan hal kecil sekalipun.

"Ga bener ini!-"

"-sendal gua kok sebelah arahnya nyerong? Tadi kebalik."

Tak bisa di biarkan, untuk mencari kejelasan dari semua yang terjadi, hanya ada satu jalannya–bertanya pada satu-satunya saksi mata akan kejadian di sini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Lu ga liat orang masuk gitu?"

Cih, pertanyaan nya tak digubris sama sekali, tak menyerah.

"Jawab dengan jujur Lee!"

Tekan Heeseung di kalimatnya kepada-

-ikan peliharaan nya

Tunggu, apa?!

Ikan itu bergerak berenang membelakangi Heeseung yang sedang menatapnya serius ke dalam aquarium mini di sudut meja itu.

"Ikan ga punya adab." Maki Heeseung.

Tapi rasa kesalnya tak seberapa dengan rasa bersalahnya karena dia baru ingat bahwa dia belum memberi makan Lee Buntel–nama ikannya.

"Oh, dah abis. Ngerepotin lo Lee, untung sayang."

Monolog Heeseung saat melihat wadah kecil tempat makanan ikan itu tersisa sedikit lalu menuangkan semua ke aquarium.

SPY | HeeKi • Enhypen[✓] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang