10

1.6K 247 37
                                    

Dap

Dap

Dap

Langkah kaki dari lelaki sipit berdarah Jepang itu menggema di lorong rumah sakit, dengan langkah cepat dan raut wajah khawatir nya yang tak bisa disembunyikan, Ni-ki bergumam mengabsen angka pada pintu kamar rawat di sana.

Sampai langkahnya terhenti di depan satu pintu tujuannya, tanpa ragu tangannya bergerak mendorong pintu itu dan masuk ke dalamnya.

Cklek

Matanya menangkap Jungwon yang tengah duduk di kursi menemani kakaknya yang terbaring dengan mata terpejam di atas kasur.

Ni-ki pun mendekati mereka dengan pelan, menghampiri bangsal itu untuk melihat sosok yang menjadi alasan kekhawatirannya pergi ke sini.

"Dia..gapapa 'kan?" Tanya Ni-ki.

Jungwon berdiri dari duduknya, "Bang Hee gapapa, cuma kena cedera ringan di lengan kiri." Jelasnya membuat Ni-ki menghela lega.

"Sekarang Bang Hee lagi istirahat, Ni-ki jangan berisik ya, Uwon mau ke kamar mandi." Katanya yang di angguki Ni-ki sebelum pergi ke kamar kecil.

Sekarang menyisakan Ni-ki yang memandang Heeseung yang mengarungi dunia bawah sadarnya dengan damai.

Tangan Ni-ki menyentuh pinggir kasur, "Di saat kaya gini gua malah ga bisa bantu." Ucapnya pelan.

Dirinya terduduk di kursi, pandangannya tak lepas dari pemuda berumur 2 tahun di atasnya, kemudian tertunduk melirik kakinya sendiri yang ternyata masih memakai sendal kamar Heeseung.

Ni-ki mengusap wajahnya pelan, dia sungguh panik tadi saat Jungwon menelpon dan memberi tahu bahwa terjadi hal buruk pada Heeseung sambil menangis, sampai lupa untuk mengganti alas kakinya.

Cklek

"Jungwon, gim-"

Tiba-tiba pintu terbuka menampakan Sunghoon yang terlihat tergesa-gesa dari baliknya, membuat Ni-ki bangun dari duduk, berpaling untuk melihat siapa yang datang.

Pandangan Ni-ki dan Sunghoon bertemu beberapa saat.

"Eh?" Malah ngebug sia.

Ni-ki yang sudah terkejut langsung bergerak ingin melarikan diri, tapi sayangnya kalah cepat karena Sunghoon sudah lebih dulu menyerangnya.

Brak

Sunghoon mendorong Ni-ki ke lantai lalu mengunci pergerakannya, membiarkan targetnya berteriak memberontak di bawah tubuhnya.

"Mau apa lu di sini, hah?!" Tegas Sunghoon.

"Lepasin gua dulu, sialan!" Balas Ni-ki.

Sunghoon berdecih, "Ya terus lu bakal kabur dari gua, bikin gua gagal buat nangkep lu untuk yang ke sekian kalinya? ck ck ck tidak bisa, Supriadi." Balas Sunghoon dengan nada julid, ekspresinya juga tak kalah julid.

Emang ga bisa disenggol polisi satu ini.

Cklek

"Weh weh, kalian ngapain ini!" Kata Jungwon yang kaget melihat pemandangan di depan matanya, baru selesai panggilan alam malah ngeliat temen abangnya yang lagi gelud sama temen apartnya.

Bukannya kenapa-kenapa, selain kasian melihat Ni-ki, dia juga takut Heeseung terganggu karena ulah keduanya.

"Won, kok bisa sih, si rese ini disini? Pasti dia udah ngapa-ngapain bang Heeseung 'kan?!" Tanya Sunghoon.

"Ih! Si rese apaan sih? Dia temen Uwon tau." Jelasnya, "Sekarang bang Hoon lepasin dulu." Suruhnya.

"Tuh denger, lepasin gua." Timpal Ni-ki membuat Sunghoon kesal.

SPY | HeeKi • Enhypen[✓] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang