🍭~FP | 03

3.7K 424 12
                                    

Jangan pernah bosen untuk terus tekan bintangnya ya😍
Follow juga akun ini biar jika cerita ini tamat, dan aku buat cerita lain lagi kalian bisa gampang cari akunku👀

Happy Reading!

***

Saat ini Rebbeca sedang bersantai ria dengan kuicng barunya---Baba dan juga Dero. Ya..Dero saat ini sedang merubah wujudnya menjadi manusia pada umumnya, rupa Dero sangat tampan dengan rahang yang tegas dan kuning langsatnya.

"Baba oh Baba kenapa kamu sangat gemoy?! ini mah gemoynya ngelebihin sih Vissa. Yg lucu banget sih!"gemas Rebbeca sesekali mengangkat-ngangkat tubuh Baba untuk diciuminya. Bahkan kucing itu juga tidak merasa risih, malah kucing itu tampak begitu senang kelihatannya.

"Oh jelas dong ya Ba? kamu mah kucing mahal, kalo Vissa mah aku aja hasil nemu di dekat rumah waktu dia kehujanan. Kasian tau, tapi tetap aja Vissa no 1 dihatiku, karena Vissa kucing pertama aku!"lanjut Rebbeca dengan mengelus lembut badan Baba yang membuat Baba merasa nyaman. Rebbeca seolah-olah sedang mengobrol dengan manusia, bedanya ini kucing. Sedangkan di samping yang tak jauh dari tempat Rebbeca, Dero menyaksikan itu semua.

Bibirnya tersenyum gemas, lalu bergumam, "Lucu banget sih, padahal dia juga imut..kalo saya bukan sistem pasti saya sudah melamar dia. Tapi kalo saya bukan sistem belum tentu juga saya bisa bertemu dengan gadia unik sepertinya.."

Rebbeca yang sadar diperhatikan menengok ke belakang melihat Dero yang sedang bersantai dengan meminum kopi hitamnya. "Apa?"

"Apa?"bukannya menjawab, Dero malah berbalik bertanya membuat Rebbeca mendengus kesal, suara decakan keluar dari bibir sexy-nya.

Walaupun Rebbeca menganggap Dero sebagai Abangnya, namun Rebbeca enggan memanggil Dero dengan sebutan 'Bang' entahlah.

"Der, aku mau tidur. Jagain Baba ya? mau istirahat dulu takutnya ada misi dadakan,"setelah mengatakan itu Rebbeca pamit pada Dero dan pergi ke kamarnya.

Ya.. Rebecca membeli salah satu perumahan yang tidaklah mewah namun cukup bagus dan aesthetic. Di Rumah itu hanya terdapat dua kamar, satu kamar Rebbeca satunya lagi khusus tamu. Dan di kamar tamu itu sudah tersedia tempat tidur yang tingkat. Jaga-jaga takut ada tamu terus banyak.

Dero menaruh cangkir kopinya di meja, dia berjalan menghampiri Baba. "Beruntung jadi kamu Meng, bisa dicium dipeluk-peluk sama Chel."

•••

"Chel bangun! sekarang sudah mau setengah tujuh, apa kamu mau terlambat datang sekolah di hari pertamamu ini??"

Rebbeca yang mendengar ucapan seseorang melenguh, "Eunggh.."kemudia bangkit dari tidurnya, kini Rebbeca mengubah posisinya menjadi duduk menyenderkan punggungnya di kepala ranjang.

Menunduk untuk mengumpulkan nyawanya, tangannya mengucek-ngucek matanya. "Apa?"tanyanya sambil menguap, tangannya menutupi mulutnya.

"Sekarang waktunya anda sekolah, apakah anda mau terlambat sekolah? dan apakah Chel tidak tertarik untuk menghancurkan alur  novel ini?"

Rebbeca linglung, tangannya mengusap-usap pipinya lalu bertanya, "Hum? emangnya bisa? gimana caranya?"

"Setiap misi yang saya kasih itu akan berhubungan dengan alur novel Chel, dan sekarang sudah jam 06.22. Apakah Chel ingin terlambat?"

Mendengar itu sontak saja membuat Rebbeca langsung membuka matanya, entah kemana rasa kantuknya hilang. "APA?! YA AMPUN TELAT GUE!!"

Rebbeca langsung berlari keluar kamar menuju kamar mandi dengan rambut yang berantakan, namun tak urung itu masih tetap membuatnya imut sekaligus cantik. Dero yang melihat Tuan-nya seperti itu tertawa, betapa menggemaskannya.

Figuran ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang