9

291 55 14
                                    

Tentu saja ini Hidupmu kau berhak melakukan apapun semaumu, Selagi sesuatu yang kau lakukan tidak merugikan orang lain kau berhak melalukannya. Kau berhak mengambil keputusan Jika menurutmu itu memang tepat, Tidak perduli orang lain atau bahkan orang terdekatmu menentangnya, Itu sudah menjadi hasil akhir yang akan kau putuskan.

Ya selangkah lagi, Impian yang Seol inginkan sedari kecil akan terwujud. Ia ingin menjadi Model terkenal seperti Para Wanita cantik yang berjalan di atas Catwalk dengan balutan baju yang super mewah. Ya Seol memimpikan itu.

Apa yang dia tunggu lagi? Kesempatan itu sudah sangat dekat, bahkan sudah ada dihadapannya. Hidupnya bahkan kini sudah bebas, sangat bebas.

Bayang-bayang Lelaki yang mengatur hidupnya kini sudah dia lepaskan, Seol bisa bernafas lega kali ini. Tapi tidak dipungkiri sekelebat ingatan manis akan terus menghantuinya. Tidak apa, Semua orang butuh Proses untuk melupakan.

.

.

.

.

"Mari kita Akhiri hubungan ini"
"Kau mencintai laki-laki itu?"
"Jika aku bilang 'Ya', itu berarti aku tidak ingin mengharapkan hubungan ini berlanjut"

Jawaban sederhana, tapi memiliki Arti yang begitu menusuk bagi Jung Yoo, Ia bertekuk lutut dihadapan Kekasihnya, dihadapan Wanita tercintanya dengan Kedua pipi yang sudah dibasahi oleh air mata.

Untuk pertama kalinya Seol begitu terkejut dengan tindakan Jung Yoo, untuk pertama kalinya juga Seol melihat Jung Yoo menangis sejadi-jadinya dihadapannya. Lelaki itu tampak sedang memohon.

"Apa kau yakin dengan ucapan mu chagiya?" Tanya Jung Yoo sekali lagi memastikan.

Seol hanya diam tidak menanggapi apapun, netranya merasa enggan melihat ke bawah. Lelaki itu terus saja meraih tangannya untuk ia genggam, Seol pun beberapa kali menepisnya.

"Kau tidak bisa menjawabnya kan? kau sedang berbohong Seol. Aku sangat mengenalmu, kau tidak akan mudah menyukai Lelaki yang baru kau kenal"

"Kau tidak sangat mengenalku Jung Yoo" Kata Seol geram.

"Aku mengenalmu Seol, kau keka—"

"Kau bukan kekasihku lagi Jung Yoo" Teriak Seol saat itu juga.

Jung Yoo yang merasa tidak Terima, segera bangkit dari posisi awalnya, ia menarik tubuh mungil Seol. Kedua tangan kekarnya meremas Bahu Seol Kuat-kuat, membuat sang empunya bergerak tidak Terima.

"Atas dasar apa kau berbicara seperti itu Hah!!"
"Asal kau Tau Seol, aku bahkan belum mengiyakan Permintaanmu. Itu berarti kita masih berpacaran, kau masih menjadi kekasihku. Kau tidak berhak pergi begitu saja" Ucap Jung Yoo dengan wajah yang begitu emosi.

Seol hanya bisa tersenyum santai, ia sudah sangat tau jika memang situasinya akan jadi seperti ini. Wanita itu hanya menghadapinya dengan santai, tidak perduli laki-laki itu akan melakukan sesuatu, ia hanya ingin terbebas dari laki-laki brengsek seperti Jung Yoo ini.

"Kenapa kau tersenyum?" Tanya Jung Yoo
"Kau terlihat bodoh" Jawab Seol.

Jung Yoo segera melepaskan cengkraman di kedua bahu Seol, ia tertawa genting rasanya hari ini Jung Yoo telah menjadi laki-laki paling bodoh bagi Seol.

"Maaf, Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud menakutimu" Kata Jung Yoo sambil mengusap kedua pipi Seol.

"Mari kita akhiri ini" Ucapan itu kembali keluar dari mulut Seol, Emosi yang Jung Yoo coba redakan kini kembali mendidih.
"Apa kesalahanku? "

PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang