dua

35 9 8
                                    

Matahari mulai terbit di wilayah bagian timur

Semua orang mulai melihat sisa-sisa kejadian mengerikan yang beberapa jam yang lalu.

Semua memenung melihat kehancuran wilayah tersebut, beberapa tetua diwilayah ini meratapi nasib mereka.

"apa yang terjadi?, kami salah apa? Semua hancur.... HANCUR..." teriak ratapannya.

Amerta berlari kian kemari mencari keberadaan ibunya. Sedangkan belhor dan raiga mengikutinya dari belakang.

Beberapa belokan di depan amerta bisa melihat ibunya,memeluk ibunya dengan erat.

Tangis mereka pecah, ketakutan mereka selama ini lenyap, ketakutan akan kehilangan itu lenyap.

"raiga, belhor terima kasih sudah menjaga amerta, maaf sudah menyusahkan kalian"

Raiga dan belhor hanya tersenyum dan menganguk.

Amerta,athena,raiga dan belhor kembali ke tengah-tengah wilayah tersebut.

Betapa terkejutnya athena melihat kehancuran disini.

Saat kejadian berlangsung dia tidak bisa keluar dari rumah bordil,semuanya ditahan agar tidak keluar dari sana.

Dia sudah berusaha keluar dari sana tapi tetap tidak diizinkan

Dia merasa bersalah kepada ketiga anak ini, karena membiarkan mereka melihat kekejaman itu.

Dari sudut pandangannya dia melihat beberapa korban berjatuhan, mulai orang dewasa hingga anak-anak

Rasa syukur menyelimutinya karena amerta selamat, tapi juga kepedihan yang mendalam melihat anak-anak seumur amerta menjadi korban

"bu mereka kesakitan bukan? " ucap amerta

Ibu amerta duduk dan memeluk putrinya.

"tidak sayang, sekarang mereka sudah tenang dalam tidurnya,mereka tidak sakit lagi"

"berarti mereka beruntung bu, mereka tidak sakit lagi" ucap amerta polos.

Ibunya terkejut dan berucap
"mungkin mereka beruntung amerta, tapi ibu juga beruntung memiliki kamu" setitik air jatuh dipipi ibunya.

"aku juga beruntung" ucap raiga dan belhor bersamaan.

Mereka bertiga mendatangi teman-teman mereka yang sudah terbujur kaku di tanah,dan meletakkan bungga di tangan mereka.

Amerta memberiakan coklat yang selama ini menjadi hartanya kepada teman-temannya.

"nanti kita main lagi ya saat kamu bangun, sekarang tidur saja dulu"

Semuanya menagis mendengar ucapan lugu gadis kecil itu.

Ibunya dino datang dan meraih tangan amerta dengan gemeratan.

"iya nak, sekarang biarkan dino tidur dulu, nak amerta sekarang kamu harus pulang dulu sebentar untuk istirahat"

Ibunya amerta mengajak ketiganya untuk pulang, mereka tidak tega terus membiarkan ketiganya melihat semua kekejaman ini.

"kau bawalah mereka, tidak seharusnya mereka malihat semua ini, pulanglah! "

Dengan berat hati mereka pulang meninggalkan semuanya.

"amarta,raiga dan belhor sekarang pergi mandi ya?" ibu amerta berusaha untuk tetap tegar walau disituasi ini.

Setelah selesai mereka berbaring di ranjang, dan ibunya amerta mendongeng hingga mereka tertidur.

"athena mereka sudah tidur? " ucap ibunya dino.

"sudah helena"

"kalau begitu kita makamkan mereka" ucap mereka semua.

My Queen AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang