2❤️poison

1.2K 142 31
                                    

11/2/2022












This really mature chapter 🔞








Menjalani backstreet tidak semudah yang Jimin kira. dia merindukan sosok Jungkook begitu dalam . Padahal baru kemarin Jimin bertemu dengannya . Kali ini apa lagi ? Di malam ketika dirasa sang kakak tidur Jungkook akan menghubunginya , mengatakan cinta dengan sedikit godaan .

Wajar jika Jimin seperti itu . Jatuh cinta dan merasa bahwa cintamu terbalas. Siapa yang tidak sebahagia itu ? Jimin bukan remaja, tetapi masa remajanya berada dalam tekanan sang kakak .

Sayangnya Jimin tak pernah tau , atau mungkin tidak pernah sadar. Bagaimana seokjin selalu mendahulukan dia dari pada hal lainnya . Seokjin tidak pernah menuntut agar adiknya pintar. Hanya jadilah adik yang baik . Yang menurut dengan apa yang sudah menjadi peraturan mutlak dari seorang park seokjin.

Hubungan mereka sudah berjalan empat hari . Dimana Jimin tak hentinya merasa tersanjung pada setiap pujian jungkook .

'kau cantik sayang'.

'kau mempesona Jimin'.

'oh apakah senyuman?'.

Malam ini Jimin menelepon di kamar mandi , dengan suara begitu pelan seolah berharap kakaknya tidak terbangun malam ini.

'sayang , besok akan ada ulang tahun club balap . Aku harap kau bisa datang'.

Jimin tersenyum manis , dia merebahkan tubuhnya dalam bathub kering berlapis selimut yang dia bawa . Tak lupa bantal untuk menyangga kepalanya .

"Aku tidak tau bisa datang atau tidak . Tapi aku akan coba tanyakan pada Hoseok Hyung".

'tidak bisakah kau datang sendiri saja Sayang? Aku akan menjemputmu'.

Di dalam bathtub mencoba berpikir . Jika tanpa Hoseok dia tidak bisa . Jimin itu adalah anak rumahan yang merasa hanya harus ikut bergaul sayangnya dia memiliki rasa takut yang besar untuk melakukan hal lebih , itu sebabnya dia tidak begitu memiliki banyak teman . Selain itu tingkat kepercayaan diri Jimin tidak besar membuat pemuda cantik ini terkadang merasa takut .

Dulu dia pernah di bully, jadi dia membatasi diri dengan orang lain begitu juga dengan penampilannya .

"Acaranya akan di adakan dimana?". Jimin mencoba bertanya pada kekasihnya.

'suga club'.

Mata si cantik membulat , dia kemudian tersenyum cantik secerah matahari pagi . Tanpa basa basi mengatakan. "aku akan datang".

'sungguh?'.

"Humh".

'ahhh aku pergi dulu , aku harus menjemput eomma di rumah sakit. Sampai bertemu besok Jiminku yang cantik'.

Jimin tersenyum lagi , sekali lagi . Mendengar itu jantungnya berdetak begitu kencang . "Nde".

Baru telpon tertutup Jimin berteriak kegirangan dalam kamar mandi, lupa jika suara dalam kamar mandi bisa menggema dan hal itu membuat Seokjin berlarian ke kamarnya mengetuki pintu dengan brutal .

"JIMIN !!! JIMINNAH ?!".

Yang di dalam menutup mulutnya . Dia kemudian dengan cepat turun dari bathub lalu mengambil selimut dan bantal menuju bawah washtafel dimana ada sebuah laci disana . Setelah itu perlahan setelah membuka pintunya , memasukkan bantal dan selimut itu .

"PAK! CEPAT BUKA PINTU INI!! JIMIN KENAPA ? TUNGGU HYUNG AKAN DOBRAK!!!".

"Ahhh Hyung jangan dobrak ! Aku baik baik saja . Hanya terpeleset". Jimin mematikan handphone kemudian menyimpannya dalam laci bersama bantal dan selimut . Bodoh memang , tapi hyungnya bisa marah jika dia diam diam di dalam kamar mandi menghubungi kekasihnya . Dengan berakting pincang dia membuka pintu , menampakkan wajah meringis kesakitan .

i'am really hurt Mr Jeon✅(Jikook/Vmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang