February 2022
Sepanjang perjalanan dalam mobil Jimin dan Jungkook tidak sekalipun memulai pembicaraan yang panjang . Terkadang hanya sesekali membicarakan sesuatu yang tidak begitu penting seperti bertanya apakah Jimin sudah makan dan Jimin sebaliknya bertanya hal yang sama.
Lokasi yang akan mereka tuju hanya Tinggal beberapa kilometer lagi . Saat itu Jungkook benar benar mengemudi dengan dengan sangat pelan karena hawatir salju membuat mobilnya tergelincir.
"Maafkan eomma kemarin. Aku tidak tahu bahwa dia datang ke kamarmu dan membuat keributan". Jungkook akhirnya memulai pembicaraan lagi sembari menyetir sesekali dia melihat ke samping di mana Jimin hanya diam saja.
"Tidak masalah, ibumu benar. Lagi pula dia hanya melihat satu sisi saja ".
Jungkook tersenyum kemudian tanpa sadar berkata. "Aku tidak tahu bahwa kau semudah itu untuk memaafkan seseorang tetapi memaafkanku kau butuh waktu yang lama ".
"Aku juga tidak tahu bahwa diriku saat ini mudah memaafkan". Selanjutnya tidak melihat lagi ke arah Jungkook. Dia memilih untuk melihat berapa bukit di luar sana yang sudah ditutupi salju. "Sepertinya benar-benar akan ada badai , kau bisa meninggalkanku di kampung itu saja. Karena kurasa ini akan membutuhkan waktu yang lama. Aku tidak ingin kau terjebak dalam badai nantinya".
"Apa Sekarang kau mengkhawatirkanku ?".
Seperti terlihat kikuk Jimin menoleh lagi pada pemandangan di luar jendela . Dia tidak merasa bahwa bercanda dengan jungkook adalah hal yang baik. Mendapati perubahan ekspresi yang terjadi Jungkook tau sekarang bahwa pertanyaannya mungkin sedikit membuat Jimin sensitif. Tetapi tanpa sadar jungkook tersenyum , diamnya Jimin adalah jawaban bahwa benar pria cantik itu sedang mengkhawatirkan dirinya.
"Aku tidak tau . Tapi sejujurnya kita merasa canggung jika membicarakan hal pribadi. Bagaimana kalau kita membicarakan jungmin ?". Usul Jungkook yang sepertinya mulai paham cara mengatasi rasa canggung mereka berdua . Jimin Tersenyum melihatnya sebentar kemudian mulai menceritakan sesuatu tentang anak mereka .
"Jungmin suka minum susu dengan jus pisang. Terkadang dia suka sup dengan banyak wortel ".
"Sama sepertiku ". Ujar Jungkook sembari membanggakan dirinya .
Jimin tidak memungkiri itu dia terkekeh ketika ekspresi Jungkook yang menawan menebarkan senyum gigi kelincinya .
"Benarkah ? Aku tidak tau kau seperti itu . Tetapi jungminku lebih hebat darimu . Dia mulai pintar berhitung dan berbicara bahasa Inggris . Dia juga suka memuji pekerjaan para maid , dia selalu berlaku sopan ".
Seolah ada udara segar diantara mereka berdua , cerita tentang jungmin menjadikan atmosfer begitu menyenangkan . Jimin menceritakan semua tentang jungmin . Tanpa canggung juga Jungkook tertawa mendengarnya. Sama seperti Jimin yang menertawakan Jungkook , tentang bagaimana Jungkook membanggakan diri bahwa jungmin adalah anaknya yang luar biasa .
"Aku tidak sabar bertemu dengan dirinya ". Jungkook begitu bersemangat dengan senyuman menawan yang tak pudar . Senyum yang Jimin ingat pernah memikatnya . Jimin terus memandangi Jungkook. Merasakan kesedihan luar biasa entah karena apa . Mungkin , karena Jimin melihat Jungkook tertawa dengan tanpa sengaja dia melihat pria itu menghapus air matanya dengan cepat seolah menyembunyikan kesedihannya. Jimin merasa Jungkook benar benar tulus kali ini.
Tangan kecil Jimin mengarah pada musik yang mengalun pelan . Kemudian memindahkan Chanel radio pada musik yang dia inginkan . Tetapi si cantik berkata tanpa menoleh pada Jungkook. "ayo temui jungmin setelah pulang dari sini Jungkook".
Meski sambil menyetir Jungkook menoleh sebentar pada Jimin yang seolah tidak mempercayai apa yang baru saja di dengarnya. jungkook mencoba mencari jawaban dari setiap kata kata yang baru saja di ucapkan oleh jimin .
KAMU SEDANG MEMBACA
i'am really hurt Mr Jeon✅(Jikook/Vmin)
FanficMereka muda, mereka harus mencoba segalanya tapi apa yang terjadi dari hasil perbuatan itu ? Hanya karena terlahir berbeda Jimin merasakan dunianya runtuh. Dia yang tinggal bersama sang kakak terkekang dan merasa tidak bebas. Pada akhirnya sangat m...