5❤️Broke hope

1.3K 158 64
                                    

12 February 2022










karena dilema yang begitu besar kalian pikir Seokjin mampu melakukan itu ? Ini bukan salah Jimin bukan juga salah bayi yang ada dalam kandungan pria kecil itu . seokjin bukanlah kakak yang jahat , dia masih menunggu pria bertubuh mungil ini bangun, ada sesuatu yang harus di pastikan. seokjin berharap ini bisa jadi pilihan terbaik tetapi harus jimin sendiri yang melakukannya .

yoongi menemani sahabatnya , menunggu makhluk cantik itu membuka matanya saat ini. dia duduk di sebuah kursi tepat disamping brankar sedangkan seokjin berada di sisi lain . mereka berdua sejak satu jam yang lalu tidak ada yang saling berbicara hanya diam dan menunggu .

lenguhan halus dari jimin mengejutkan mereka berdua , dan jimin membuka matanya secara perlahan ketika seokjin mengelus punggung tangan bebas infusnya .

'hyungh' . suara jimin begitu lirih terdengar , sang kakak bangkit berdiri membelai rambut adiknya .

" maafkan hyung jimin".

'hyung. mianhae'.

jimin tidak pernah melihat kakaknya menangis sembari sesenggukan seperti saat ini . belaian tangan terhenti berganti tangan mungilnya yang di kecup berulang kali, kemudian baris kalimat seokjin mengejutkan jimin . "kau yang menentukan bayi ini layak atau tidak untukmu . maaf jika selama ini hyung gagal dalam menjagamu".

si cantik merasa tubuhnya begitu lemah , tangannya terangkat hendak membelai pipi kakaknya namun terkulai kembali , jimin tidak tau apa yang terjadi , bisa saja dia sedang kelelahan karena tubuhnya tidak merespon dengan baik .

"maafkan aku hyung. bisakah aku mempertahankan ini ?".

seokjin tersenyum begitu lebar sembari berurai air mata , menganggukkan kepalanya sementara tangan besarnya membelai pipi gembil adiknya . "hyung akan baik baik saja ? dia, tidak bersalah hyung, aku tidak ingin menyakitinya".

"ayo kita besarkan bersama , kita akan mempunyai ponakan yang sangat lucu yoongi ah". seokjin menoleh pada yoongi yang tersenyum tipis menganggukkan kepalanya . "jadi jimin , apakah hyung bisa bertanya sesuatu padamu ?".

ini pasti mengenai pria brengsek yang seharusnya bertanggung jawab , jimin tidak cepat merespon dan memberikan jawaban , dia pun sedang bingung dan tidak tau harus menjawab apa . tidak , jangan jungkook . walaupun jimin masih menyimpan perasaan yang konyolnya tetap sama meski tersakiti jimin tetap berharap jungkook baik baik saja , dan dalam keterdiamannya, tidak ada yang harus di jawab , seokjin tau hal itu .

"jadi dia tidak mau bertanggung jawab? dia pasti menganggapmu gila ? katakan pada hyung siapa orangnya , hyung akan membawa rekam medismu dan membawa dokter untuk menjelaskan padanya jika perlu. tolong beri tau hyung jimin ah".

"hyung, aku tidak mau dia menjadi ayah dari anak ini. aku tidak mau pria brengsek itu menjadi ayahnya . hiksss, aku mohon". seperti tak bernyawa seokjin jatuh terduduk kembali di kursi . matanya menatap yoongi dengan penuh arti . adiknya yang bodoh ini terlalu mengkhawatirkan seseorang yang tidak ingin mempertanggung jawabkan perbuatan buruknya . seokjin sangat tau bagaimana jimin bisa melindungi orang yang sangat dia sayangi .

yoongi yang sejak tadi diam meraih tangan jimin yang tertancap infus , menaruh telapak tangan itu pada tangan pucatnya , kemudian mengembangkan senyum mencoba menenangkan jimin yang masih menangis .

"hyungmu tidak akan melakukan apapun , tenang dan istriahatlah. kau harus beristirahat agar kau bisa pulih dengan cepat . besok pagi aku akan ajak hoseok untuk menemanimu disini. arasso?".

dan si cantik menganggukkan kepalanya , tersenyum ramah sebelum menutup mata indahnya kembali . setelah dirasa jimin tenang yoongi melihat pada seokjin yang masih tertegun disana . yoongi tau saat seperti ini seokjin pasti tidak akan memperhatikan kesehatannya sendiri.

i'am really hurt Mr Jeon✅(Jikook/Vmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang