04 • Mencoba Mengendalikan

16 1 0
                                    

Willson mengemudikan mobilnya dengan suasana hatinya yang campur aduk, Kesal, marah, dan bingung. Willson masih tak bisa memyadari bahwa Ia benar-benar menginginkan anak gadisnya sebagai pasangan. Karena perasaan yang terus bergelut berputar diotaknya yang terus mengganggunya. Namun disisi lainnya, justru ia mencoba untuk todak menuruti perasaan konyolnya itu. Ia pun terus mencoba menepis rasa tak jelas itu dan fokus bahwa Ia bersikap seperti itu hanya karena tanggung jawabnya menjadi seorang Paman sekaligus Daddy untuk anak gadisnya itu.

Saat mobil Willson sudah akan sampai pada alamat resto yang dikirim oleh asistane nya, Willson mendapatkan info lagi bahwa Zilea sudah masuk kedalam mobil milik cowok yang sedang ada bersama dengan anak gadisnya itu. Willson bergegas dengan cepat menelusuri area parkir resto itu.  Willson keluar dari mobilnya, seseorang yang tak lain adalah orang suruhan asistance nya mengambil alih mobil Willson untuk menempatkan mobil di area parkir serta sekalian memberitahukan pada Willson, mobil yang dinaiki oleh Zilea dan cowok itu. Willson langsung berlari dan segera mendekati mobil pajero sport bewarna hitam yang sudah menyala mesinnya namun tak kunjung berjalan. Willson sampai pada hadapan mobil yang Ia tuju itu. Betapa terkejut dan shocknya Ia saat mendapati melihat wajah Zilea didekati wajah cowok itu dan terlihat mereka sedang akan berciuman.

"Shiittttt!, Brengsek!" Umpat Willson dengan amarahnya dan mengepalkan tangannya. Willson langsung berlari lalu membuka handle pintu mobil itu yang ternyata belum terkunci. Tentu saja Zilea dan cowok itu pun terkejut bukan main.

"Keluar Zilea, ayo?!" ucap Willson sambil menarik kasar tangan Zilea.

Zilea dalam diam menuruti apa kata Daddy nya itu. Cowok itu pun bergegas keluar karena Zilea telah berhasil ditarik keluar oleh laki-laki yang Cowok itu samar-samar mengenalnya bahwa laki-laki lebih dewasa darinya, yang menarik Zilea itu adalah Ceo dari Perusahaan WLA yang sering mondar-mandir di berita dan medsos karena memang terkenal dengan kesuksesannya. Namun cowok yang ada bersama dengan Zilea tersebut belum faham, apa ikatan Zilea dengan Ceo itu karena dikampus rumor yang beredar hanyalah, Zilea adalah anak orang kaya.

Zilea ketakutan dan Ia tidak berani bersuara apalagi menatap wajah Daddy nya itu.

"Beraninya ya kamu!" Gerutu Willson sambil terus menahan lengan Zilea dan akan mengajaknya melangkah. Cowok itu langsung menghadang Zilea dan Willson.

"Maaf, Anda siapanya Zilea!??" Tanya cowok itu pada Willson dengan heran.
"Heh!! berani-beraninya Kamu mau sentuh anak gadisku!"
"Hah?" Cowok itu terkejut dengan jawaban Willson karena Onyx merasa, Willson dan Zilea lebih pantas terlihat seperti seorang kekasih yang umurnya lebih tua dari Zilea.

"Dia Daddy aku, maaf.. aku balik duluan ya Kak" Sahut Zilea dengan hati-hati pada laki-laki itu.

Willson teringat kejadian disaat cowok itu akan mencium dan menikmati bibir Zilea. Willson melepas tangannya dari cengkeramannya pada lengan Zilea.

Bughhhhhh!

"Astagaa, Daddd?!"

Willson dikuasai emosinya, Willson memukul sekali pada wajah cowok itu. Namun satu pukulan tersebut langsung meninggalkan luka pada ujung bibir cowok itu.

"Kak, maaf ya? maafin Daddy aku"

Willson kembali mencengkeran lengan Zilea dengan kuat.

"Buat apa kamu meminta maaf sama dia! ikut Daddy pulang sekarang, ayo!"

Zilea hanya bisa menurut meski Ia melangkahkan kakinya dengan berat dan menatap sendu kearah cowok itu. Cowok itu hanya diam dan mengusap sedikit darah yang terasa mengalir diujung bibirnya sambil terus mengamati kearah Zilea dan Daddy nya.

Kejadian tersebut tentu saja mengundang perhatian orang-orang yang sedang ada berada disekitar. Meski orang-orang disana tidak terlalu banyak, namun sorotan mata orang-orang disana membuat Zilea makin matu kutu dan hanya bisa diam.

Ceo dan Anak GadisnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang