Siang harinya, Zilea berangkat ke kampusnya diantar oleh sopir pribadi Willson.
"Pak, nanti jemputnya sekitar jam dua siang ya Pak"
"Baik Non"Setelah berbicara singkat dengan sopir itu, Zilea bergegas turun dari mobilnya.
"Hai Nona Incesnya Ceo ganteng, haha" celoteh Amel yang tiba-tiba sudah ada berdiri didekat mobilyang dinaiki oleh Zilea dan kini tengah berada disebelahnya juga.
"Hih, Amel ngagetin aja sih!??"
"Haha.. Gimana?? Beneran udah akur nih sama calon suami haha"
"Calon suami? Maksud kamu siapa?"
"Ya siapa lagi sih, kalau bukan sama si Daddy posesif Lo itu"
"Dih Amel ngada-ngada deh, masak iya Daddy dibilang calon suami, yang waras itu gue apa Lo sih hmm??"
"Haha? Iya Gue yang waras Lo yang gilaaa, haha"
"Hih canda mulu sih, yaudah ayuk lah kita segera keruangan kita"
"Yoklaah Gass"Zilea dan Amel pun berjalan bersama dan seperti biasa mereka berjalan berdampingan sambil bersendau gurau. Mereka juga membahas soal Willson soal kejadian waktu itu. Sebelumnya memang Zilea sudah ada curhat pada Amel lewat chat setelah keberangkatan sang Daddy bersama dua sahabatnya yang sudah seperti saudara itu.
"Jadi, gak jadi kan Lo balik ke Panti?"
"Ya nggak jadi, kan Daddy sendiri juga yang larang aku"
"Syukurlaah kalau gitu, tetapi nih ya misal Lo balik ke Panti, Gue yang gak rela, nih ya.. Gue bakalan bilang ke bokap dan nyokap buat ambil balik Lo dan biar Lo ada tinggal sama Gue"
"Jujur sih, aku lebih pilih balik aja ke Panti deh kalau memang Daddy udah gak mau lagi rawat aku"
"Lah, kok gitu sih??"
"Iya, kalau memang aku gak bisa lagi tinggal sama Daddy, yaudah mending aku balik ke habitat aku di awal kan?"
"Ya gak gitu juga kali Zee!?? Hmm"
"Eh iya Mel"
"Apaan??"
"Kak Onyx nya lagi ngampus juga gak ya hari ini??"
"Kenapa Lo cari dia lagi? Lo bukannya mau ulang kesalahan Lo lagi kan??"
"Enggaklah Mel, Gue cuma mau meminta maaf saja secara langsung gitu"
"Ya kenapa mesti gitu sih? Bukannya Lo cerita semalem, kalo Lo udah ada hubungin tuh mantan Lo yang baru seminggu itu dan udah meminta putus sama dia??"
"Iya justru itu dia Mel, sepertinya dia itu marah banget deh sama Gue"
"Ya kalau soal marah jelas saja lah gak usah ditanya kan? Secara Lo itu putusin dia tanpa ada kesalahan dari dia, dan apalagi dengan alasan yang ... Aaaghh ya begitulaah jadi terkihat Lo itu anak kesayangan Daddy Lo banget gitu"
"Masalahnya kemarin kan , kak Onyx itu sempat dipukul sama Daddy"
"Terus???"
"Ya kok terus sih?? Iya kan ..."Ucapan Zilea terhenti saat ada melihat Onyx berjalan melintas didepannya.
"Eh, itu dia.. Bentar Mel"
"Zilea gak usah, heh"Zilea tidak lagi meragukan ucapan sahabatnya itu. Zilea berjalan cepat menuju kearah Onyx yang masih saja terus berjalan dengan gaya alami cool nya.
"Kak Onyx, tunggu kak!??" ucap Zilea sedikit berteriak.
Onyx yang mendengar itupun langsung menoleh kearah suara. Zilea sampai didekat Onyx dengan nafas yang tersengal-sengal karena Ia sempat lari-larian kecil.
"Zilea? Ada apa?"
"Kak Onyx maafin kejadian waktu itu ya? karena Zea kak Onyx harus kena.."
"It's Okay, No problem" ucap Onyx dengan nada datar tanpa tersenyum."Kak Onyx? Masih marah ya sama aku?" tanya Zilea.
Onyx terdiam sejenak dan menatap mata Zilea. Zilea hanya terdiam.
"Kenapa semudah itu kamu minta putus?"
"Kak, kan udah Zea jelasin kalau..."
"Apa seminggu ini, kamu belum bisa jatuh cinta sama aku? Kurangku apa sama kamu? Kurang sabar dan perhatian gimana lagi Akunya ke Kamu?"
"Nggak kak, kak Onyx gak ada kekurangan apapun, hanya saja, posisi Zea memang gak bisa untuk melanjutkan itu"
"Apa aku harus menunggumu dan kamu harus berusaha mencoba meyakinkan Daddy mu untuk menyetujui hubungan kita ini? Apakah kamu mau? Atau.. Kita backstreet aja?"
"Kak, jangan buat aku semakin merasa jatuh cinta dong sama kakak? Maaf Kak, Zea gak bisa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo dan Anak Gadisnya
Roman d'amourKisah seorang CEO yang tampan, beribawa juga terbilang masih muda itu dipaksa untuk menjadi dewasa karena keadaan. Dia bernama Willson Lordynan Agraham. Bagaimana tidak, karena disaat dirinya berumur 16th, Ia sudah harus mulai belajar memegang tangg...