Cermat dalam berpikir

4 2 0
                                    

Setelah Ardian pulang sekolah,dia langsung beristirahat untuk solat,mandi,kemudian di lanjutkan dengan makan,begitu Ardian menghampiri ruang makan ada ayah nya yang langsung menghampiri Ardian untuk menanyakan soal kelanjutan pendidikan nya.

"Oiya ada ingin papah tanyakan ke kamu"

"Soal apa?"tanya Ardian

"Soal kelanjutan pendidikan kamu."

"Pah sudah ku bilang,aku tidak ingin bersekolah di luar negeri,aku ingin di sini saja menuruti keinginan cita cita ku menjadi guru."jawab Ardian

"Papah tidak setuju dengan keinginan kamu,pokok nya papah tidak mau tau kamu harus kuliah di luar negeri,agar bisa menggantikan papah di bisnis ini!"

Begitu rasa kesal yang di alami oleh Ardian,dia pun langsung menyimpan sendok makan di samping piringnya,kemudian dia lari menuju kamar nya dengan merenungkan dirinya.

Suara angin meniup pepohonan,di setiap waktu Ardian terus menerus berpikir panjang untuk melanjuti pendidikan nya,dia mencari remot untuk menyalakan TV agar ekpresi yang dia alami menjadi tenang.

Tidak ada acara yang menarik untuk di tonton,Ardian pun langsung membawa tas ranselnya untuk keluar dari rumah,karena dia tidak ingin stres terhadap pembicaraan yang di katakan oleh ayah nya tadi.

Dia menelpon Doni untuk bertemu,sekaligus curhat dari permasalahan nya.setelah beberapa kali menelpon Doni tidak mengangkat mungkin dia sibuk dengan tugas nya.

"Doni kemana sih,kok di telepon ngga ngangkat terus,aku coba sekali lagi deh."

Ketika dia menelepon terakhir,di situ lah Doni menelpon Ardian.

"Halo"

"Kamu kemana aja sih,aku telepon dari tadi ngga diangkat?"

"maaf barusan aku lagi keluar sebentar,oiya ada apa kamu nelpon,pasti mau curhat ya hehe"

"Tau aja kamu,iya aku lagi pengen curhat,hari ini bisa?"

"Boleh"

"Ya udah kita ketemuan di taman kota."

"Oke,aku kesana sekarang."

selesai menelpon,mereka berangkat menuju tempat yang telah di janjikan,
Dimana tempat tersebut banyak sekali masyarat yang berkunjung.
Begitu sampai di tempat,dia menunggu Doni hampir setengah jam,setelah itu baru lah Doni muncul

"Maaf aku telat,soalnya tadi macet banget."

"Iya ngga apa apa."

"Oiya kamu mau curhat apa?"

"Tadi aku baru nyampe di rumah,eh papah aku langsung nanyain soal kuliah ke luar negeri,aku males banget."

"Terus kamu nolak,karena cita cita kamu itu pengen jadi guru?"

"Iya,aku ngga minat banget buat ambil jurusan manajemen bisnis di luar negeri."

"semua itu tergantung sama diri kamu sendiri,tapi coba bicara baik dulu sama papah kamu,supaya dia setuju sama keinginan kamu."

"Aku udah bicara beberapa kali,tapi tetep papah aku tidak setuju dengan keinginan ku."

"Sekarang gini aja,kamu fokus dulu sama belajar,itu urusan nanti gimana baiknya harus di bicarain dulu sama papah kamu,nanti aku bantu."

"Yaudah kalo gitu aku bakal fokus dulu sama belajar."

"Oiya,aku ngga bisa lama ni,soalnya ada acara keluarga dulu aku tinggal ya."

"Iya,sampai ketemu besok di Sekolah."

Pertemanan mereka sangat baik untuk dijaga,dimana setiap teman yang sedang mengalami kesusahan mereka saling membantu satu sama lain,itu lah arti dari teman yang sebenarnya.

Setelah sekian lama mengobrol,akhirnya mereka berdua berpamitan untuk pulang karena Doni ada urusan penting dengan keluarga nya,sementara Ardian pergi mencari tempat ketenangan untuk berpikir mencari solusi.

Bersambung.......

Cerita akan semakin memanas😎

Jangan lupa vote di setiap cerita

Thank you

Impian yang terpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang